Chapter 12

500 69 6
                                    

kangen ga? masih nungguin ga? masih mau baca?











Happy reading.....











Jaemin masih belum menindak lanjuti kasus Renjun, dia masih berbaik hati memberikan kesempatan Renata untuk meminta maaf dan bertanggungjawab atas perbuatannya, jika dalam 1x24 jam mereka masih belum punya itikad baik, Jaemin benar-benar akan melporkan kasus ini ke pihak berwenang.

"Kak Na... Jie Itut keja ya?" Jaemin yang tengah menyiapkan sarapan menoleh, saat si bungsu itu mendatanginya ke dapur dengan boneka dino di tangannya, tampangnya saja masih mengantuk.

"Jie mau ikut kak Na atau ikut abang Jeno?" Jaemin bertanya sambil membantu Jisung duduk di kursi meja makan, dia takut si bungsu terkena percikan minyak panas jika terus mengekorinya di belakang.

"itut kak Na." Jawabnya, sambil menguap, tangannya ia gunakan untuk mengusap matanya yang terasa sedikit gatal.

"oke, Jie sudah gosok gigi?" Tanya Jaemin, tangannya memang sibuk menata makanan, tapi mulutnya tetap mengajak Jisung berinteraksi.

"Sudah, mana abang?" Tanya Jie, celingukan, tumben ga ada siapapun di meja makan.

"Heum... mungkin masih bersiap, Jie bisa bantu kak Na panggilin abang nya?" Jisung mengangguk dan mulai turun dari kursinya.

"Hati-hati naik tangganya ya?"

"Iyaaaa..."

Beruntung Jisung tak perlu memutar knop pintu yang memang agak tinggi itu, sebab pintu kamar Jeno sudah sedikit terbuka.

"Abanggggg!!!" Teriak Jisung, dia tidak bisa melihat Jeno di dalam sana, kenana abangnya itu?

"Di kamar Mandi Jie~"

"mamam~" Teriak nya lagi.

"Iyaa, sebentar lagi selesai" mendengar jawaban abangnya Jisung keluar lagi dari dalam kamar Jeno, dan beralih ke kamar sebelahnya.

"Ung!!!!" Jisung naik keatas ranjang, dimana Haechan masih bergelung di balik selimut tebal, anak ini menolak pulang, katanya Daddy lagi di luar negri jadilah dia menginap dengan modus bisa bobo bareng Jaemin. Dan yah seperti yang kalian tau, dia masih bergelung nyaman di kasur kakak kesayangannya.

"Ung Bangun" Jisung menepuk pelan pipi Haechan persis seperti Jaemin saat membangunkannya, tapi sepertinya itu tidak berlaku untuk Haechan, buktinya anak itu masih saja terlelap dengan damai

Kraukkk

"Akhhhh Jieeeee!!!" Haechan berteriak kesakitan, begitu Jisung menggiggit pipinya, tidak bisakah dia dibangunkan dengan cara yang lembut? astaga. mengganggu ketenangan pagi saja.

"Bangun, Kak Na culuh mamam." Haechan yang gemas menarik Jisung kedalam selimutnya dan menggigiti baby tummy Jisung dengan gemas, hingga Jisung tak kuasa menahan gelak tawanya.

"Ungg Ampun Hahahaha" Jisung menggeliat tidak nyaman begitu merasakan geli di sekujur perutnya.

"Siapa yang nakal ha?" Nakal sekali ganggu Hyungnya tidur" Haechan masih saja menggelitiki Jisung

"Ungg ampunnnn, Jiee minta maaf hahahaha" Ucapnya memohon

"kali ini aku memaafkan mu, tapi cium dulu" Haechan menunjuk pipinya

Cup

Haechan gemas sekali melihat Jisung, padahal dulu awal bertemu dia tak begitu menyukai Jisung, ternyata pepatah yang mengatakan, tak kenal maka tak sayang itu benar adanya, anak nya gemas begini.

7 DREAM (Slow Update)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang