Chapter 15

495 45 8
                                    

Maaf part ini mungkin akan mengganggu beberapa pembaca, kalo belum cukup umur/punya mental yang tidak stabil, mohon di skip aja yah, sorry it's little bit harsh.

🔞🔞🔞




"ARGGHHH AYAH AMPUN!"

Teriakan pilu itu kembali terdengar di kediaman Andy, Andy bahkan mengusir seluruh Maid untuk mengosongkan rumah utama, dan sekarang hanya ada dia dan Renata, serta 2 penjaga yang berjaga di gerbang utama.

Baru saja mereka pulang dari persidangan, Renata sudah diseret ayahnya kedalam rumah dengan rambut yang di Jambak.

Andy terus saja melayangkan pukulan pada putri semata wayangnya, emosi Andy tidak terkontrol begitu mereka pulang dari persidangan, mengetahui kelakuan buruk anaknya yang berhasil membuatnya malu membuat Andy menjadi gelap mata, di tambah dia mendapat laporan dari sekretarisnya jika ada beberapa pemegang saham yang menarik saham mereka, meski tidak banyak tapi Andy selalu berhati-hati bisa saja sewaktu waktu mereka berbalik mengkhianatinya

"A-ayah hentikan, Rena mohon, ini sakit hiks, AAKHHHHHHHHHHHHH, a-ayahh kaki Rena!!"

"Ayah Rena mohon hiks, jangan di pukul lagi, ampun ayahhh, hiks "

Renata tidak tahan untuk tidak menangis, kakinya sakit sekali setelah ayahnya memukulnya menggunakan tongkat golf, kepalanya juga sempat di benturkan ke tembok, rasanya nyeri sekali.

"DIAM KAU BAJINGAN!" Renata takut sekali, ini kali pertama ayahnya lepas kendali, biasanya dia hanya akan mendapat tamparan, tapi kali ini ayahnya memukul bahkan menggunakan benda tumpul.

Drrt drtt

Andy ngos-ngosan, tangannya merogoh saku berniat mengangkat panggilan itu saat melihat nama orang yang di seganinya menelfon.

"T-tuan? ada yang bisa saya bantu?"

"....."

"Soal itu akan saya tangani tuan"

"...."

"Ba-baik"

Andy menutup telfonnya dan kembali menatap nyalang sang putri

"INI SEMUA GARA GARA KELAKUAN BUSUK MU, KAU DAN IBUMU SAMA SAJA, SAMA SAMA WANITA BODOH"

Renata yang mendengar ibunya dihina langsung berdiri dan menampar Andy

plak

"Kau boleh menghina dan memukuli ku, tapi jangan mengatakan yang macam-macam tentang ibu ku badjingan" Renata menatap nyalang Ayahnya.

"berani sekali kau melawan ku!" Andy mencengkram pipi Renata dengan kuat.

"Kemari kau!" Andy menyeret paksa putrinya kearah kamar tamu, Renata sudah pasrah, mungkin ayahnya akan memukulinya lagi dengan tongkat

Andy melemparkan tubuh Renata keatas ranjang, dan menatap rendah putrinya, Renata melihat ayahnya yang melakukan gelegat aneh langsung duduk dan beringsut mundur sampai tubuhnya menabrak headbed, firasatnya buruk sekali.

Renata semakin ketakutan saat ayahnya membuka kancing kemejanya. tidak, tidak, tidak tolong apa yang di pikirkannya tidak benar.

"A-ayah mau apa? AYAHHH!!!!"

Renata berteriak begitu Andy menarik sebelah kakinya, dan mencium paksa putrinya

"HMMPPHH HMMPPpHHH" Renata tak tinggal diam, dia menjambak Rambut Adny dengan sangat kuat, bahkan menggigit bibir ayahnya sampai berdarah

"BRENGSEK" Andy semakin marah

"AYAH HENTIKAN AKU PUTRI MU!" Ya tuhan tolong Renata.

"AAAAKHHHHH" Renata semakin memberontak saat ayahnya kembali melakukan pemaksaan, dan percobaan pemerkosaan. Setelahnya tidak ada yang tau bagaimana pastinya.

kejadian itu berlangsung cukup lama, yang terdengar hanyalah suara tangisan, jeritan, dan teriakan putus asa dari Renata, tidak ada yang bisa menolong nya, karena semua maid sudah di pulangkan ayahnya.

Setelah 4 jam, Andy keluar dari kamar tamu dan meninggalkan Renata yang sudah tidak sadarkan diri dengan keadaanya yang jauh dari kata baik, bajunya robek dimana mana, bau amis begitu kentara sekali di dalam ruangan, wajahnya penuh lebam pukulan dan sisa kekerasan seksual.

tepat pukul 9 Malam Renata terbangun dari tidur panjangnya, tatapannya kosong, sekarang apa? satu-satu nya orang yang harusny bisa Renata percay c a malah turut andil dalam menghancurkannya, sekarang bukan hanya kepalanya saja yang berisik, mentalnya juga ikutr terkoyak.

Renata menatap sekujur tubuhnya yang sudah tak lagi bersih, air matanya menetes tanpa suara, 18 tahun lamanya dia menjaga kesuciannya, sekarang di renggut paksa, brengseknya oleh ayah nya sendiri.

apa yang tersisa darinya? tidak ada! ibunya kabur karena tidak kuat tinggal bersama ayahnya, sekarang nama baiknya sudah tercoreng di mata publik, sekolahnya terancam karna kasus pembullyan yang di buatnya, dan sekarang kesucianya sudah hilang.

masih pantaskah dia melanjutkan hidup, dia hanya melukai satu orang, kenapa balasaanya sampai membuatnya hancur berkeping-keping, tuhan jahat sekali.

"hiks, ibu hiks " Renata meraung keras, meluapkan rasa sakitnya yang sama sekali tidak bisa di gambarkan

"AARGHHHHHHHH "

Renata memukuli dada nya nya yang terasa sesak, tangisannya tidak bisa berhenti, bukan hanya tubuhnya saja yang terasa sakit, hatinya jauh lebih sakit, tega sekali ayahnya merusaknya.

Renata mencoba mencoba berdiri, bagian bawahnya terasa sakit, dia yakin itu robek, bahkan dia bisa melihat banyak sekali ceceran cairan berwarna putih dan merah yang sudah mengering, Renata hanya menatap kosong, berjalan kearah nakas, membuka laci dan mengambil sebilah pisau yang biasa ia gunakan untuk memotong kertas.

Renata berjalan kekamar mandi, mengisi bathub sampai airnya meluber kemana mana, Renata tanpa ragu menggoraskan pisau itu hingga memotong pembuluh darahnya, dia sama sekali tidak merasakan sakit, kemudian Renata menenggelamkan dirinya kedalam bathub, secara perlahan air dalam bathub itu bercampur dengan cairan merah kental, Renata sedikit mengejang dia yakin beberapa air sudah masuk kedalam paru-parunya, tapi dia sudah tidak peduli.

.

.

.

Jika kehidupan kedua itu benar adanya, tolong tuhan. jangan hidupkan aku, bahkan jika surga itu ada, aku akan meminta pada tuhan untuk di tidurkan selama-lamanya.

Renata from 7 Dream Wp


TBC.....

7 DREAM (Slow Update)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang