"Apa yang kau lakukan disini? kau tidak berniat menuduh Renjun atas anak yang kau kandung kan?" Jaemin menatap nyalang Renata, saat mengetahui gadis ini datang ke Cafe dia langsung keluar dari ruangannya dan membawa Renata kedalam, tak lupa semua antek-anteknya ikut, karena takut terjadi sesuatu.
"Tidak kak, itu tidak benar, aku hanya ingin beli cake" Ucap Renata jujur.
"kau bisa membelinya ditempat lain." Sanggah Jeno, Renata yang merasa dihakimi hanya bisa tertunduk.
"Kak Na sudah, dia hanya ingin beli cake, kasian itu kemaun babynya, aku dan ibunya mungkin punya masalalu yang tidak menyenangkan, tapi anak itu tidak bersalah, jadi Renjun mohon biarkan dia membeli cake dan pergi dari tempat ini" Ucap Renjun, tinggal bersama Jaemin Membuat dia banyak belajar soal menghargai orang lain, dia juga tidak tau apa penyebab Jaemin semarah itu pada Renata, yang jelas dia hanya sedang mencoba berdamai, bukan berarti dia memaafkan apa yang sudah Renata lakukan padanya dulu.
Sangat tidak adil jika pembully dimaafkan begitu saja, tapi sepertinya manusia juga tidak boleh mengambil hukum sendiri, buktinya tuhan yang membayar tuntas semua dendam Renjun, dia hampir kehilangan masa depannya, karena kasus pembullyan, tentu saja dia tidak bisa lupa begitu saja.
"Kau mau kue apa?" Tanya Mark mencoba memecah keheningan
"aku ingin pie susu, tapi apa boleh aku melihat kak Jaemin yang membuatnya" Cicit Renata diakhir.
"Ga usah ngelunjak, beli saja yang ada di display"
"kak?" Renjun menatap penuh harap pada Jaemin.
"Haahh terserahlah" Jaemin beranjak dari duduknya kemudian menuju dapur, hal hang pertama dilakukannya adalah menggulung lengan kemeja hitamnya bak chef bintang 5, apron berwarna hitam juga melekat apik pada pinggang rampingnya.
"Ughh adek lain kali ngidamnya jangan liat kak Jaemin masak dong, bunda ga enak sama mereka kalo begini" batin Renata, saat antek antek Jaemin menatapnya sinis.Renata menikmati pemandangan, bagaimana cekatannya Jaemin bergelut dengan peralatan dapur.
"Apa yang kalian liat, sana kembali bekerja" Renjun mengusir, Jeno, Haechan dan Mark yang sedari tadi melotot menatap Renata.
"Ck" meski mendecih, mereka semua menurut dan meninggalkan area dapur, namun tidak dengan Renjun.
Keduanya hanya berdiam diri sembari memperhatikan Jaemin yang sibuk berkutat dengan adonan kue nya, lama mereka memperhatikan Jaemin, hingga Renjun gatal sekali untuk bertanya.
"Anak siapa?" Tanya Renjun, tanpa menatap kearah Renata, matanya turut fokus menatap Jaemin.
Renata yang mendengar pertanyaan Renjun tersentak kaget, bagaimana dia harus menjawabnya? Dia terlalu malu untuk mengakuinya. Cukup lama waktu yang Renata butuhkan untuk meyakinkan diri.
KAMU SEDANG MEMBACA
7 DREAM (Slow Update)
FanfictionBercerita tentang betapa baiknya seorang Na Jaemin "Kak Nana, Jie paling sayang sama kak Nana, kak Nana yang selamatin Jie waktu itu" -jisung "dulu aku tidak percaya makhluk mitologi bernama malaikat, sekarang aku percaya, semua deskripsi tentang ma...