Chapter 16

434 42 1
                                    

setiap kejahatan yang dilakukan manusia akan mendapatkan balasan yang setimpal.

"Maaf tuan, kami sudah menemukan satu siswa untuk di bayar menjadi saksi palsu, semua CCTV dipastikan mati tidak ada rekaman yang dapat membuktikan bahwa nona Renata bersalah"

Andy tersenyum menatap bawahannya, setelah memberikan gesture kepada bawahannya untuk meninggalkannya sendirian, Andy berbalik menghadap kaca kantornya kemudian tersenyum tipis.

"Dengan begini semuanya akan selesai, aku hanya perlu mengirim anak sialan itu keluar negri, menghindari prasangka publik, dan semua aset ku akan aman"

Andy merogoh kantong celananya, mengambil ponsel pintar miliknya dan menghubungi seseorang di sebrang sana.

"Semuanya sudah aman, aku mau kalian memberikannya sedikit pelajaran, supaya tidak bermain-main dengan ku"

Tanpa menunggu balasan dari sebrang sana Andy menutup panggilan itu secara sepihak

"Nikmati hukuman mu" Andy tersenyum miring.

.

.

.

Mark berjalan gontai menuju Rumah Sakit, hari ini adalah jadwalnya melakukan Terapi, kondisi mentalnya bisa di katakan mulai membaik, tapi Mark malah di hadapkan dengan kenyataan lain, dirinya sering kali merasa kosong, dan setelah berkonsultasi dengan dokter Sungchan, dia di sarankan datang lebih awal dari hari biasanya, biasanya Mark akan melakukan terapi di akhir pekan, tapi sekarang dia harus ke Rumah Sakit lebih awal.

"Oh Mark kau sudah datang, duduklah."

Mark mengikuti instruksi yang di berikan Sungchan, menghadap dokter muda itu dengan pandangan ragu-ragu.

"apa yang kau rasakan Mark?" Tanya Sungchan, bersiap mendiagnosa tak lupa buku catatan dan pulpen di tangan nya.

"A-aku, aku kesulitan mengingat beberapa moment penting, apa itu normal?" Tanya Mark penuh harap.

Sungchan tertegun, dia tau cepat atau lambat hal ini pasti akan terjadi, bagi beberapa orang yang mengkonsumsi antidepresan mereka memiliki resiko kehilangan ingatan.

hal ini disebabkan oleh kandungan dalam Antidepresan yang dapat menghambat kerja serotonin, norepinefrin, dan zat kimia lain di otak, yang dapat menyebabkan sejumlah efek samping, termasuk hilangnya daya ingat.

hal ini tidak selalu terjadi pada pengkonsumsi antidepresan, Sungchan tidak terkejut mengingat Mark sudah lama sekali mengkonsumsi obat ini, jika sudah begini sangat rentan untuk Mark tinggal sendiri.

"Dokter?"

"Ah maaf, aku melamun, hal ini sebenarnya masih masuk kedalam kategori normal, tapi aku akan mengurangi dosisnya Mark, dan maaf, aku tidak menyarankan mu tinggal sendiri setelah ini, akan sangat berbahaya bila sewaktu waktu sesuatu membangunkan ingatan buruk mu Mark, kau sudah tidak bisa bergantung dengan obat itu saat isi kepala mu berisik Mark, kemungkinan buruknya ingatan mu akan semakin terkikis."

Mark menunduk dalam, tidak boleh tinggal sendiri? lalu dengan siapa dia akan tinggal? Ingatkan dia tidak punya siapa siapa, bukan dalam artian sebenarnya karena keluarganya hanya tidak perduli.

"hari ini shift ku sampai jam 2, mau menunggu sebentar? kita perlu berbicara, aku rasa..." Ujar Sungchan sedikit ragu.

Mark kemudian mengangguk dan memilih keluar dari ruangan Sungchan setelah berterimakasih, kepalanya di penuhi tanda tanya, tentang bagaimana dia bisa kehilangan beberapa ingatannya? apakah ingatannya akan hilang permanent? apa setelah ini dia masih memiliki harapan untuk mengingat kenangan nya dulu?

7 DREAM (Slow Update)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang