Kalian pikir kita sudah masuk konflik?
HOHOHOHO tidak secepat itu, Cerita ini sama sekali belum menyentuh konflik, Spoiler sedikit cerita ini masih tahap perkenalan karakter member.
HAPPY READING!!!
Sentuhan orang asing itu begitu membekas bagi Renjun, pagi ini dia berangkat kesekolah dengan senyum manis di wajahnya, entahlah sentuhan orang asing itu sangat berefek bagi Renjun, dia malah tidak peduli, datang kesekolah dengan wajah penuh lebam begitu, walaupun sudah mulai terlihat memudar
"Si banci itu masih berani datang rupanya" Celetuk salah seorang siswa yang melihat Renjun memasuki area sekolah
"haha ku bilang juga apa, patahkan saja kakinya, aku sudah muak sekali melihatnya jadi perbincangan siswi disini karena iri dengan wajah ayu nya"
"Heiii apa kau iri juga melihatnya nona Renata? aku akui wajahnya memang manis untuk seukuran laki-laki, tapi tetap saja dia laki-laki, menjijikan"
Namanya adalah Renata, dia adalah salah satu siswi yang di segani di sekolah, anak nya cantik dan di kenal ramah, dia punya satu teman dekat laki-laki, namanya Jero, yang orang lain tidak tau adalah bagaimana Renata tidak menyukai orang-orang yang berpotensi menyainginya
dan yah, Renjun adalah salah satu korbannya, kemarin dia dan Jero sudah memberi pelajaran pada Renjun lebih dari sebelum-sebelumnya namun ternyata itu tak membuat Renjun jera, dan masih saja berani menampakan batang hidung nya di sekolah
Renata menatap Renjun tak suka, tatapan mereka tak sengaja bertemu Renjun langsung mengalihkan pandangannya, demi tuhan dia tidak mau lagi berurusan dengan Renata dan Jero, tapi sayang seribu sayang, hal itu sepertinya tidak akan terjadi, karna hal yang paling di takut Renjun terjadi
sekarang jam istirahat pertama, bukanya mengisi perut dikantin, Renjun malah sibuk di toilet, Renjun tidak tau apakah ini ulah Renata atau suruhannya, tapi yang jelas saat Renjun tengah mencuci tangan di wastafel seseorang menyiramkan air bekas pel lantai padanya, alhasi dia basah kuyup dan badannya bau amis, Renjun menatap pantulan dirinya di kaca kamar mandi kemudian menghela nafas
"kalau sudah begini mana mungkin aku ikut kelas pak Han" Ujar Renjun menatap pantulan dirinya prihatin, bahkan untuk bersekolah dengan tenang pun Renjun tidak bisa, kenapa sih?
akhirnya Renjun memutuskan untuk bolos ke belakang sekolah, dia tidak mungkin bisa bolos keluar sekolah, karena sekolah Renjun ini sekolah elite, jadi banyak penjaga yang menjaga gerbang depan dan gerbang belakang, tubuhnya terlalu pendek untuk bisa melompati pagar pembatas seperti yang teman-temannya lakukan
Renjun mendudukan dirinya di bawah sebuah pohon besar, membiarkan hembusan angin halus menerbangkan anak rambutnya, ia tak ingin memikirkan masalahnya dulu, biarkan dia beristirahat dengan tenang kali ini, tadinya sebelum seseorang melemparinya dengan kerikil
"Aww" Renjun meringis begitu kerikil itu mengenai pelipisnya, Renjun melihat siapa pelaku pelemparan itu, dan dia terkejut begitu melihat Renata dan Jero di sana, yatuhan tidak lagi.
"kau benar-benar tidak mendengarkan peringatanku ya? sudah ku bilang parasit seperti mu tak pantas sekolah disni, dan kau masih punya nyali untuk tidak mendengarkan ku"
Renata menjambak rambut Renjun hingga sang empu mendongak paksa
"Akhhh lepas kak, sakit" Renjun rasa beberapa rambutnya lepas dari akarnya, Renjun berusaha melepaskan kepalan tangan Renata, namun tangannya di tahan Jero, Renata yang melihat itu menyeringai dan menambah kekuatan jambakannya
"Kakkk ini sakitt lepasinnn, saki Akhhhhh" Renjun memohon, matanya sudah berkaca karena memang ini sakit sekali
PLAK
KAMU SEDANG MEMBACA
7 DREAM (Slow Update)
FanfictionBercerita tentang betapa baiknya seorang Na Jaemin "Kak Nana, Jie paling sayang sama kak Nana, kak Nana yang selamatin Jie waktu itu" -jisung "dulu aku tidak percaya makhluk mitologi bernama malaikat, sekarang aku percaya, semua deskripsi tentang ma...