54. Hasutan

399 75 16
                                    


.
.
.
.
.
Dua bulan berlalu dengan sangat cepat, Harsa mengurus bayi mungilnya sendirian karena Aruni benar-benar tidak mau mengurus anak nya itu.

Beruntung nya Adel tidak rewel, jadi Harsa tidak kesulitan mengurus nya. Saga dan Arin sering meminta Harsa istirahat saat mereka menjaga Adel, karena keduanya tau bagaimana Harsa selama dua bulan ini.

Tidak ada yang tidak membenci Aruni saat ini, terutama Yudhis dan Riana. Keduanya terlihat sangat membenci Aruni setelah melihat Harsa harus mengurus bayi itu sendirian.

Namun pagi ini terlihat berbeda, Aruni secara langsung meminta izin pada Harsa untuk membawa Adel ke rumah orang tuanya, karena teman-teman kuliah nya akan main kesana.

Harsa awalnya ragu memberikan izin pada Aruni, pemuda itu tidak percaya pada Aruni karena Aruni sama sekali tidak pernah menyentuh Adel sejak lahir.

"Jadi gimana mas? Boleh aku bawa Adel?" Aruni menatap Harsa lekat, sedangkan Harsa sendiri hanya diam.

"Apa alasan kamu ingin membawa Adel?" Aruni terlihat gugup saat Harsa menanyakan hal itu.

"Temen-temen kuliah ku mau ke rumah mama sama papa mas, mereka mau lihat Adel. Aku gak mungkin bawa mereka kesini karena yang lain pasti gak suka." Harsa menghela nafas panjang.

"Hanya ke rumah mama kan?" Aruni mengangguk.

"Saya antar kamu kesana." Aruni langsung menggeleng.

"Gak usah mas, aku bisa berangkat sendiri kok. Lagian aku naik taxi, mas Harsa juga lagi ngerjain tugas itu." Harsa memicing saat Aruni menolak nya.

"Dua jam, kamu harus pulang sebelum pukul empat." Aruni mengangguk.

"Iya mas, aku pasti pulang sebelum pukul empat." Harsa yang mendengar jawaban Aruni langsung menyiapkan barang-barang yang perlu di bawa oleh Aruni.

"Jika sampai jam empat kamu belum bawa anak saya pulang, saya yang akan jemput kamu ke rumah mama." Aruni hanya kembali mengangguk.

"Kamu bisa gendong dia, pastikan dia nyaman dan tidak kedinginan." Aruni mencoba menggendong Adel, tentu saja tubuh Aruni kaku saat pertama kali menggendong anak nya itu.

"Jika dia merengek dan akan menangis jangan langsung di beri susu, periksa dulu pampers nya, jika dia tidak buang air baru berikan dia susu."
.
.
.
.
.
Aruni membohongi Harsa, perempuan itu tidak datang ke rumah orang tua nya malah berakhir di cafe yang dekat dengan kampus dan tempat kost lama nya untuk bertemu Elia.

Aruni melakukan itu karena tau jika Harsa akan melarang nya membawa Adel jika dia mengatakan akan menemui Elia, Harsa terlihat membenci sahabat nya itu.

"Anak kamu cantik, untuk gak mirip tommy." Aruni tersenyum saat Elia memuji Adel.

"Kadang dia kalau di lihat mirip mas Harsa." Elia mendengus pelan saat Aruni membawa nama Harsa.

"Run, kenapa masih bertahan sama mas Harsa? Dia aja gak pernah peduliin kamu sejak kamu hamil." Aruni menggeleng.

"Aku sayang sama dia, mas Harsa juga nerima anak ku dengan baik El." Elia berdecak kesal.

"Aruni jangan jadi goblok dong, dia itu cuma pingin misahin kamu sama anak mu. Dia mau ambil anak mu biar bisa bales dendam ke kamu lewat anak kamu, tinggalin aja Run."

"Aku gak rela liat kamu gak dianggap di rumah itu, aku sedih kalau denger curhatan kamu soal keluarga mas Harsa." Aruni menunduk saat Elia mengatakan itu.

"Aruni, dengerin aku. Aku ngomong gini karena aku sayang sama kamu, aku gak mau kamu nanti nya di buang sama mas Harsa kalau dia ketemu orang yang dia suka."

GRHYATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang