4

4.2K 386 14
                                    

Maljum ya?


Eh eh bentar, sebelum baca aing mau promosi dulu. Hehe

Lagi turun harga nih, spesial di bulan kelahiran aku

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Lagi turun harga nih, spesial di bulan kelahiran aku. Siapa yang belum punya sialahkan di order☺️









"Ante mami?"

"Iya, ara sabar ya. Mami ara belum pulang"ucap chika mengelus punggung ara yang berada di gendongannya.

"Mami ko belum ulang ante?"ucap ara dengan mata sayu nya.

Anak kecil ini sudah mengantuk, tapi ara memaksakan matanya untuk tetap terbuka, ia ingin tidur bersama mami nya.

"Tante juga gak tau"ucap chika pelan.

Chika menatap jam di dinding kamar shani, pukul sudah memasuki jam 10 malam. Chika menoleh menatap pintu kamar yang terbuka menampilkan tante ve di sana.

"Udah tidur ara nya?"

"Belum tante, ara nanyain ci shani mulu"sahut chika.

"Tadi tante udah telfon cici mu. Katanya lagi dalam perjalanan pulang"jelas ve.

Veranda berjalan mendekati chika, ia melihat cucu nya yang masih belum tertidur.

"Ara bobo ya, sambil minum susu biar oma buati. Mau?"ucap ve membujuk cucu nya.

"Au cucu oma. Ala au cucu"ucap ara membangkitkan kepalanya yang bersandar di punggung chika.

"Ya udah, bentar ya oma buatin dulu"ucap ve lalu keluar dari kamar.

Chika berjalan menuju kasur membaringkan tubuh mungi ara di sana. Chika mendudukan dirinya di tepi kasur.

"Ante bobo cama ala?"tanya ara mendongak menatap wajah chika.

"Iya, tante bobo sama ara sampai mami pulang ya?"ucap chika.

Ara menganggukan kepalanya lucu, chika yang melihat itu mencubit pipi chubby milik ara pelan.

"Nih... susu nya"ucap veranda masuk kedalam kamar dengan membawa satu botol dot berisikan susu.

Ve memberikan kepada ara, ara dengan cepat menerimanya. Anak itu mengemut botol dotnya sambil memejamkan matanya.

"Chika, kalau gitu tante keluar ya"ucap ve yang di balas anggukan oleh chika.

Chika menatap ara yang sudah memejamkan matanya. Ia mengelus pucuk kepala ara, anak kecil yang berada di hadapanya ini sangat cantik dan keren.

Tapi sialnya, chika baru tau kalau ara adalah anak laki laki. Kenapa shani menyetel anaknya seperti perempuan. Memiliki rambut panjang, kadang juga shani memakaikan ara baju anak perempuan.

"Mami mu sinting kayaknya"gumam chika.


***


Chika terbangun dari tidurnya saat seseorang membangunkannya. Chika menatap shani yang berada di sampingnya. Chika membangkitkan tubuhnya menyandarkan tubuhnya di sandaran kasur.

"Maaf ya chik, cici ngerepoti kamu jadinya"ucap shani.

Chika menggelengkan kepalanya sembari mengucek sebelah matanya.

"Mau tetep tidur di sini apa pulang chik?"tanya shani.

"Chika pulang aja ci, besok chika harus dateng pagi pagi banget ke sekolah"sahut chika, gadis itu segera berdiri dari duduknya.

"Ci numpang kamar mandi ya"izin chika.

"Masuk aja kali chik"ucap shani.

Chika masuk kedalam kamar mandi yang berada di kamar shani. Ia membasuh mukanya agar seluruh nyawanya terkumpul.

Stelah selesai chika keluar dari kamar mandi, ia menatap shani yang sudah menganti pakaianya dengan pakaian tidur.

Chika berjalan mendekati shani yang sudah berbaring di samping ara sembari mengelus punggu anak itu.

"Ci, chika pulang ya"

"Eh, iya. Minta anteri bang cio aja tuh di bawah kalau gak berani"ucap shani.

"Dih! Orang chika berani juga!"kesal chika.

Chika berjalan keluar dari kamar shani, ia turun kelantai bawah. Di sana masih ada veranda bobby dan juga gracio.

"Eh chika, mau kemana?"tanya ve.

"Chika mau pulang tante"

"Gak nginep aja, udah malem banget loh ini. Pasti mama papa kamu juga udah tidur"ucap veranda.

"Gak papa tante, rumah kita sebelah sebelahan. Besok chika harus bangun pagi, ada kegiatan di sekolah soalnya"ucap chika.

"Ya udah deh, hati hati ya pulangnya"ve mengelus kepala chika sayang.

Chika menganggukkan kepalanya, gadis itu berjalan kelaura di temani gracio hingga depan teras rumah saja.

***

Chika berjalan santai di lorong sekolah nya, di samping kanan dan kirinya ada eli dan dey. Mereka bertiga berjalan menuju kantin melewati kelas mereka.

"Makan apa kita hari ini?"tanya dey menatap menu makanan di kantin.

"Nasi uduk lah gw"ucap chika cepat.

"Ya udah, gw sama in aja sama chika"ucap eli.

"Ya udah, buk nasi uduk tiga. Teh manis angtnya juga ya buk"ucap dey.

"Duduk di situ aja yuk"tunjuk eli ke meja dekat jendela kantin.

Chika menganggukkan kepalanya setuju, mereka bertiga berjalan menuju meja yang di maksud. Tak berapa lama pesanan mereka datang, mereka bertiga memakan makanan mereka dengan nikmat.

"Chik"

Chika mendongakkan kepalanya menatap seorang pria yang berdiri di samping mejanya. Eli dan dey saling sengol songolan, mereka tersenyum salting meilihat pangeran sekolah menghampiri meja mereka.

"Eh, kak aldo. Ada apa kak?"tanya chika sopan.

"Em, lo di panggil buk hera di kantor"

"Oh, iya kak. Nanti chika ke sana"balas chika.

Pria yang bernama aldo itu menganggukkan kepalanya singkat. Setelahnya pria itu berjalan menjauh dari meja mereka.

"Aahkk! Guanteng poll!!"pekik dey.

"Gw salting pas chika sama kak aldo saling tatap"ujar eli.

Chika mengerutkan keningnya menatap kedua sahabatnya."dih! Kenap sih?"

"Chik... jadian sama kak aldo aja gih!"

"Gw dukung lo 100 persen!"

"Dih! Gw sama kak aldo itu gak saling kenal"

"Itu sekarang, belum tau nanti"ujar dey.

"Dih gaje"cibir chika.














Tbc

Bocil [TELAH TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang