TURUN HARGA!!!Spesial di hari ulang tahun aku nih. Bagi yang belum punya salah satu novel aku, gih di order mumpung harganya murah.
STOK TERBATAS YA NGAB!!
Shoppe: anasyafadhilla
Turun harga dari tanggal 06 februari - 11 februari ya☺️
"Shan, tadi mama suruh aku ajak ara ke barbershop"ucap gracio takut takut.
Shani menatap sinis ke arah gracio, ia menghelanafasnya kasar.
"Nanti aja pas pulang ke jakarta"sahut shani.
"Kita pulangnya kapan?"tanya shani.
"Em, dua hari lagi sih. Soalnya aku ada meeting sama klien dua hari lagi"
Shani menganggukkan kepalanya mengerti, ia membaringkan tubuhnya di samping ara yang tengah sibuk mengemut botol dotnya sembari matanya menatap kartun upin ipin di handphone mami nya.
Dering handphone gracio membuat mata sipit ara menoleh menatap papinya yang buru buru keuar dari kamar. Ara melepaskan emutanya dari botol dot.
"Mami, papi mami"ucap ara.
"Iya papi biari aja ya. Ara bobok siang sama mami aja, oke?"ucap shani mengelus pucuk kepala ara.
"Papi gak bobo mami?"
"Iya nanti papi bobo nya ya nak"
"Ica mami..."
"Tante chika sekolah nak, nanti sore ya main sama tente chika. Sekarang ara tidur siang dulu ya"ucap shani dengan sabar mengelus punggung anaknya agar segera tertidur.
***
Veranda di buat terkejut oleh kedatangan dua anak tetangga nya. Yang satu suka ngejamet, yang satu lagi suka emosian.
"Em, chika sama christy duduk di sini ya temeni ara main. Biar ara nya gak nyarii mami sama papi nya"ujar ve.
"Emang ci shani kemana tante?"tanya chika.
"Lagi pergi beli pempes dan susu ara"
"Sekalian pacaran tuh"sahut christy sedikit ketus.
"Dih, santuy dong ngomongnya. Sewot banget gw liat liat"ujar chika.
Christy berdecak kesal mendengar penuturan dari kakak nya itu. Christy berdiri dari duduknya mendekati ara yang tengah duduk di karpet sembari bermain mobil mobilan miliknya.
"Cil, main barbie yuk"ajak christy.
"Babi?"
"Heh! Yang bener aja lo ngajari anak orang ngomong kotor!"pekik chika.
Veranda tersentak kaget, ia yang tengah duduk di ruang keluarga menjadi sedikit teganggu karena keributan adik kakak itu.
"Ya allah"ucap ve lelah.
"Dia kok yang bilang babi. Kenapa aku yang di salahi!"ujar christy tak mau kalah.
"Ara gak boleh bilang kayak gitu ya"ucap chika mengelus kepala ara sayang.
"Ante ayo main babi ante!"ujar ara girang.
"Heh cil, mulut mu tak tabok ya!"ujar christy.
"Abok ulut ya?"
"Apa itu... abok. Abok apa ante?"tanya ara polos.
Chika mebgaruk tengkukknya frustasi, ia menggendong ara menbuat anak itu melepaskan mainan mobil mobilannya.
"Ara mending kita jalan jalan keliling kompleks yuk"ajak chika.
"Cama babi?"
"Ara, gak boleh bilang itu ya"
"Kenapa ndak boleh ante?"
"Ya gak boleh aja. Gak baik itu"ujar chika berjalan keluar dari rumah veranda di ikuti christy di belakangnya.
"Kenapa ndak baik ante?"
"Cerewet kali ku liat liat nih bocil"ucap christy.
Chika yang mendengar itu menghela nafasnya lelah. Ara memang mengemaskan, minus nya hanya banyak tanya saja.
"Pokoknya gak boleh. Oke"
"Ote ante"ucap ara memberikan jempol mungilnya.
Chika mengajak ara untuk bermain di taman kompleks. Ia menurunkan ara dari gendongannya membiar kan anak itu berlari kesana kemari sesuka hatinya.
"Cil! Sini liat deh!"panggil christy yang tengah berjongkok melihat ulat bulu yang begitu cantik.
Ara berlari tertatih tatih menghampiri christy. Ara mengikuti christy yang berjongkok. Mata sipitnya melihat jari telunjuk christy yang menunjuk ulat bulu yang begitu cantik.
"Apa itu isty?"tanya ara polos.
"Ck. Nama aku kity!"
"Ity. Nama amu ity?"tanya ara memberikan tatapan polosnya.
"Iya nama aku kity"ujar christy.
"Ni apa ity. Ala au pegang!"
"Eh, gak boleh. Nanti gatal tangannya"larang christy memegang tangan mungil ara.
"Kenapa atal ity?"
"Gak tau, kata mama aku ulat bulu gak boleh di pegang"
"Ata mama kamu?"
"Iya, yuk kita main di sana aja"ajak christy menarik tangan mungil ara menuju tempat beberapa bunga yang tertanam rapi.
Chika dari kejauhan melihat kedua bocah itu bermain, sesekali dirinya merekam aksi kedua bocah itu.
"Tumben sih kity baik sama anak orang. Biasanya di buat nangis mulu"gumam chika.
***
"Sayang, ini pempes ara mau di beli satu bungkus aja?"tanya gracio mendorong troli. Langkah kakinya mengikuti istrinya dari belakang.
"Ambil dua aja mas, untuk stok"
Gracio menganggukkan kepalanya, ia mengambil satu bungkus pempes ara. Sepasang suami istri itu melanjutkan menuju rak susu. Tangan lentik shani mengambil satu kotak susu formula untuk ara.
"Sayang, lucu gak?"
Shani mengalihkan pandangannya menatap ke arah gracio yang memegang sebuah pita bergambar boneka yang sangat lucu.
"Iiihhh lucu banget. Aku mau belikan buat ar~"
"Sayang, ara cowok. Masa iya ara pakai pita"ujar gracio memotong ucapan shani.
"Emangnya kenapa sih, masih kecil kan gak ngaruh"ujar shani memanyunkan bibirnya.
Gracio menggelengkan kepalanya sambil tersenyum tipis. Ia mengacak gemas rambut shani membuat wanita itu tampah kesal.
"Mas, rambut aku berantakan!"
Gracio tertawa, ia merapikan kembali tata an rambut istrinya itu.
"Dari pada ara yang kamu dandani kayak cewek. Mending kita bikin adek buat ara"ujar gracio menaik turunkan alisnya.
"Gak!"ujar shani berjalan meninggalkan gracio.
"Yaaahhh sayang, kok enggak sihhh?"tanya gracio memelas, ia mendorong trolinya sedikit cepat untuk mengejar shani.
Tbc
KAMU SEDANG MEMBACA
Bocil [TELAH TERBIT]
Teen FictionShani Indira dan Gracio Harlan adalah sepasang kekasih yang sudah sah menikah setahun yang lalu. Kini, sepasang suami istri tersebut di karuniai seorang anak yang sangat aktif. Shani dibuat repot dengan malaikat kecilnya itu. Anak shani selalu saja...