Bocil [TELAH TERBIT]

21

Siap menjaga buaya kecil kalian para aunty dan uncle online nya ara😈

13 tahun kemudian...

Seorang wanita dewasa menghentikan mobilnya tepat di halaman pekarangan rumah yang cukup mewah.

Wanita itu turun dari dalam mobil nya, di tangan kirinya ia membawa satu totebag berukuran sedang berwarna putih.

Tangan nya mengetuk pintu rumah tersebut, tak berapa lama pintu rumah tersebut terbuka menampilkan seorang wanita paruh baya.

"Eh, udah dateng. Silahkan masuk kak"ujar wanita paruh baya tersebut.

Wanita itu tersenyum, ia melangkahkan kakinya masuk kedalam rumah tersebut. Matanya menatap ke sekeliling rumah itu, tak ada yang berubah dari rumah ini.

Semua letak dan susunan barang yang berada di rumah ini masih sama dengan 7 tahun yang lalu saat dirinya datang kesini.

"Inget pulang juga chik?"ucap sang pemilik rumah yang berjalan menghampiri chika yang tengah terduduk manis di sofa ruang tamu.

"Apa sih ci, ya inget lah"

"Kan rumah chika di indo"sahut chika.

"Ya kirain kamu betah tinggal di Jerman"sahut shani mendudukan dirinya di samping chika.

Beberapa tahun yang lalu, setelah lulus SMA, chika memilih untuk melanjutkan pendidikkannya di jakarta. Di jakarta chika mengekos, kadang kadang ia juga tinggal di rumah shani.

Setelah lulus S1 perguruan tinggi, chika mengikuti ajang beasiswa S2 ke jerman dengan jurusan ahli komputer. Chika mendapatkan beasiswa itu.

Hingga lulus S2 di jerman, chika memutuskan untuk tidak pulang ke indonesia, ia memilih untuk berkerja di jerman terlebih dahulu.

Setelah 7 tahun lamanya chika di negri orang, hari ini dirinya pulang. Ia sengaja mendatangi rumah shani sebagia tempat persinggahan pertamanya di indonesia.

Dua hari kedepan nanti dirinya akan pulang ke bandung untuk menemui kedua orang tuanya di sana.

"Ini, ada oleh oleh untuk cici ku sayang..."ujar chika memberikan totebag yang ia bawa pada shani.

Shani menerima baik pemberian chika."makasih, udah bisa nyari uang ya..."

Chika tetawa kecil mendengar ucapan shani, ini pertama kalinya chika membelikan barang untuk cici nya tersebut.

"Eh, ara mana ci?"tanya chika yang baru mengingat kalau sedari tadi dirinya tak melihat keberadaan keponakan kesayangannya tersebut.

"Sekolah lah chik. Liat masih jam berapa tuh"ujar shani.

Mata chika melirik ke arah jam dinding yang menunjukkan pukul dua belas siang. Chika menganggukkan kepalanya mengerti, sudah pasti saat ini ara sedang bersekolah.