25

2K 249 18
                                    





Halo selamat malam.
Sebelum membaca, aku ada sedikit kabar gembira nih.
Minggu depan cerita Bocil bakalan terbit!.

Jadi, sebagian part hingga eding cuma ada di Buku Novel nya aja ya.

Bisa nabung dulu nih bagi yang belum punya uang. Hehe.

Akhirnya para aunty dan uncle bisa peluk bocil kematian kita nih😁.

Sampai jumpa di Open Per- Order minggu depan ya. Bay bay🫶🏻







Ara menghentakan setik ps nya saat kejadian tadi sore bersama chika terulang kembali. Ara mengacak rambutnya frustasi, kali ini chika dengan terang terangan mendekati diri nya.

Bukan ingin menolak, hanya saja ara berfikir mana ada keponakan mempunyai hubungan lebih dengan tante nya sendiri.

"Arrghhkk!"

"Bisa gila gw!"pekik ara.

"Ya kali gw di deketin cewek cakep nolak. Tapi masalahnya ini tante gw sendiri!"dumel ara.

Tok tok tok

Ara mengalihkan pandangannya ke arah pintu kamarnya yang di ketuk. Ara berdiri dari duduknya untuk membukan pintu.

Ara tersentak kaget saat tiba tiba saja chika berlari masuk kedalam kamarnya.

"Eh, tante ngepain masuk ke kamar ara"ujar ara.

"Aaaa ara takut, petir nya gede banget suara nya..."ujar chika ingin menangis.

Ara terdiam sejenak, ia baru menyadari kalau di luar lagi hujan deras. Ara menatap ke arah chika, gadis itu terlihat sangat takut. Kedua tangan lentiknya menutupi telinganya sendiri agar tidak bisa mendengar suara petir.

"Tante tidur sama freya aja ya?"ujar ara.

"Gak mau ara..."tolak chika.

Ara berjalan mendekati chika, ia memeluk tubuh chika yang seidkit bergetar. Chika tersentak kaget saat ara memeluk dirinya, ia membalas pelukan dari ara.

"Ada untung nya gw takut petir"batin chika tersenyum senang.


***


Shani terkejut saat ia membuka pintu kamar putra nya. Ia melihat ara dan juga chika yang tertidur di sofa.

Chika yang tertidur bersandar di pundak ara, dan ara yang tertidur bersandar di kepala chika. Hal itu terlihat sangat lucu di mata shani.

"Ini gw harus manggil penghelu atau enggak nih..."gumam shani.

Shani berjalan masuk kedalam kamar ara, ia membuka gorden untuk memberikan akses kepada sinar matahri untuk masuk kedalam.

Chika terusik dari tidurnya saat sinar matahari menerpa dirinya. Chika dengan perlahan membuka matanya.

Hal pertama yang chika lihat adalah shani yang berdiri di hadapannya sembari bekacak pinggang.

Chika tersentak kaget, ia langsung menjauh dari tubuh aran membuat tubuh ara terjatuh.

"Aduh!"pekik ara.

"Ahk, tante apa apaan sih. Kalau mau bangun bilang dong!"kesal ara.

Chika mendelik tajam medengar ara yang memarahi dirinya.

"Ara!!"pekik shani.

Ara tersentak kaget, ia menoleh menatap mami nya yang berdiri di hadapannya. Ara menelan ludahnya kasar saat melihat wajah menyeramkan shani.

"M-mami ngepain di kamar ara?"ujar ara takut.

"Saharus nya mami yang tanya, ngepain kamu bawa tante mu tidur di kamar mu ara!!"geram shani menjewer telinga ara.

Bocil [TELAH TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang