4

589 15 0
                                    

Selamat membaca

"siapa lo"

Teriak kiya sembari bergelut dengan pria bertopeng itu, namun bagaimana lagi kiya hanyalah seorang cewe yang tenaganya tidak sepadan dengan pria bertopeng tersebut, kiya sudah lelah beradu jotos dengan pria bertopeng itu dan akhirnya pria itu membekap kiya dengan kain yang sudah diberi obat bius.

Mmmpp.... Mmpp...

Setelah kiya pingsan laska membawanya lewat jendela dan dia tidak tau bahwa kalung pemberian ayahnya jatuh di tempat tersebut saat bergelut dengan kiya.

Memang laska lah pria yang dibalik topeng tersebut, tidak tau ada perasaan apa tapi dia mau membawa kiya kembali ke rumahnya, padahal kan terserah saja ayahnya juga sudah tidak ada jadi untuk apa membawanya yasudah lah sudah terlanjur juga.

"woy siapa anda, berani beraninya menyusup ke kediaman saya" tanya farhan yang tengah berada diambang pintu sambil membawa air ditangannya.

Sedangkan laska yang ditanya segera pergi dan menghilang dari hadapan farhan tanpa mendengar apa yang dikatakan farhan.

"siapa dia dan kenapa membawa gadis kecil itu bersamanya, apakah dia anak si alga yang sempat menikah dengan gadis yang bernama azkiya tadi" tanya farhan lagi kepada dirinya sendiri dan masuk kedalam kamar tersebut barang kali ada bukti yang akan ditemukannya sementara anak buahnya sedang mengejar pria bertopeng tadi.

Setelah cukup lama mencari akhirnya farhan menemukan liontin kecil yang berada di lantai farhan menduga itu adalah liontin milik pria tadi.

Setelah berfikir cukup keras akhirnya farhan menagmbil liontin kecil tersebut dan membukanya, kanget bercampur penasaran itulah yang dirasakan oleh farhan kenapa liontin milik anaknya berada di sini apakah pria beropeng tadi adalah anaknya atau ini cuma sebuah kebetulan dan banyak lagi pertanyaan yang berada di otak farhan.

Tanpa berlama lama farhan pun mengambil benda pipih yang berada di saku celananya dan segera menghubungi tangan kanannya untuk mencari informasi tentang penyusup bertopeng tadi yang dia yakini itu adalah anaknya.

"halo"

"iya tuan ada apa, apa yang hrus saya lakukan"  seperti biasa tangan kanan nya itu memang tau apa yang harus dia lakukan ketika farhan menelponnya.

"cari informasi tentang penysup beropeng yang berani masuk ke kediaman saya dan harus sedetail mungkin" ucap farhan

"baik tuan akan saya cari secepat mungkin dan memberikan informasinya kepada anda"

"yasudah saya tunggu kabar anda secepatnya" ucap farhan menutup telponnya sepihak.

*****

"aduh... Kepala gue puyeng banget, dimana lagi gue perasaan setiap gue buka mata selalu aja pusing terus tempatnya beda beda tapi bedanya tempat yang sekarang bagus banget agak mirip kamar gue yang dulu sih tapi bagusan ini"  kamar yang elegan dengan desain hitam,putih bercampur abu yang membuat mata kiya terpesona melihatnya, emang beda cewe lain mah sukanya warna pink ini mah warna item.

Cklek...

"bangun juga lo, ga mati aja sekalian"  ucap laska masuk kedalam kamarnya untuk mengambil berkas berkas yang selalu dikerjakan ayahnya dan sekarang harus dia kerjakan setelah ayahnya meninggal beberapa hari lalu karena ulah musuhnya dia berjanji akan balas dendam  kepada orang yang telah membunuh ayahnya.

"apasih lo datang datang malah ngomong gitu, gue tadikan abis berkelahi sama orang bertopeng terus kenapa gue ada disini, atau lo orang bertopeng itu?" tanya kiya menelisik.

"hm..." jawab laska singkat lalu pergi setelah mendapat berkas yang diinginkannya namun tangan laska ditahan oleh kiya membuat pergerakan laska terganggu.

Laska pun berbalik menghadap kiya dengan alis yang terangkat menandakan 'apa' tanpa bertanya pada kiya.

"ngapain lo bawa gue ke sini? " tanya kiya

"bodoh" jawab laska

"bukan itu jawaban yang gue harapkan dari lo jadi gue tanya sekali lagi ngapain lo bawa gue ke sini"

"karna lo istri gue"

"kan papa lo udah mati jadi lo ga perlu repot repot buat jadi suami gue dan lo juga bakal bebas dan nerusin hidup lo sama orang yang lo cinta dan itu bukan gue" ucap kiya panjang lebar.

"papa gue udah milih lo jadi istri gue jadi nurut dan diam atau lo mau mati ditangan gue" ujar laska sambil meremas mulut kiya dan berlalu pergi dari kamarnya dengan rasa emosi yang kian memuncak.

"bangsat dasar cacing alaska gue lempar lo kelaut baru tau rasa" ucap kiya mendengus kesal

"mending gue pikirin aja cara kabur dari sini dari pada mikirin si cacing planet yang ga ada gunanya itu"

Berfikir dengan keras sembari melihat sekeliling akhirnya kiya mendapatkan ide untuk kabur dari tempat ini, walaupun tempat inu bagus tapi kiya tidak suka dengan pemilik rumah ini jdi lebih baik kiya pergi dari pada di sini.

Ada jendela dan itu bisa untuk akses keluar kamar untuk sementara dan yang lainnya bisa diatur nanti, kiya pun membuat tali dari selimut seprei dan mencopot gorden yang terpasang di jendela tanpa memikirkan soal gaun yang masih dia pakai dia hanya memikirkan cara untuk keluar dari sini.

"akhirnya selesai juga bikin tali yang sungguh melelahkan" gumam kiya dan langsung menalikan ujung selimut ke tiang jendela untuk menahan agar dia tidak jatuh.

"alhamdulilah, akhirnya gue bisa bebas juga tapi takut jotoh juga, ga papalah positif tingking aja semoga ga jatoh"

*****

Gimana nih sama part ini?🤗

Jangan lupa vote sebanyak banyaknya 😍😍

Spam next sebanyak mungkin ya 😊😊

Biar semangat update laginya 😁

Folow ig:
@23azkiyaraquela

TRANSMIGRASI AZKIYA RAQUELATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang