Selamat membaca
Crakk....
Suara benda yang pecah dan setelah dilihat jendela balkonnya pecah dan terdapat batu yang di bungkus oleh kertas yang berisi tulisan permainan baru dimulai tunggu permainan selanjutnya fikiran kiya langsung berkelana kemana mana.
"woy siapa yang ngelemparin batu" teriak kiya dari Jendela mengganggu ketenangannya saja.
dari pada dia pusing lebih baik dia cari saja alaska dan bertanya tentang tulisan yang dilempar itu.
"apa anda sudah dapat informasi?" tanya alaska pada tangan kanannya.
"belum tuan dia sangat cerdik sampai tidak bisa di lacak keberadaan dan informasinya" ucap fatir.
"kemana sih tuh orang giliran di cariin aja susahnya minta ampun" gerutu kiya karena dia sudah cape berkeliling rumah yang besarnya minta ampun.
"eh tau alaska dimana ga?" tanyanya kepada pria berbaju hitam hitam yang kemungkinan adalah anak buah alaska.
"tuan alaska ada di ruang kerjanya nyonya" jawabnya sopan.
"bisa anterin ga soalnya gue ga tau tempatnya dimana?" meminta tolong agar di antarkan.
"dengan senang hati, mari nyonya"
ucapnya menyuruh kiya agar jalan di depannya."makasih udah nganterin gue" berterimakasih dan dibalas 'sama sama' oleh pria tadi dan langsung pamit pergi dari sana.
Cklek....
"alas-- eh...eh mau kemana?! " saat membuka pintu alaska dan fatir malah keluar begitu saja dengan tergesa gesa membuat kiya kaget dibuatnya.
Tidak ada jawaban sama sekali dari alaska yang sudah melenggang pergi entah kemana bersama fatir tapi dilihat dari muka mereka berdua tadi seperti ada sesuatu buruk yang terjadi, akhirnya kiya pun memutuskan untuk masuk dan menunggu alaska di ruang kerjanya, lagi pula dia sudah cape cape mencarinya dari tadi eh sekarang orangnya malah pergi begitu saja.
Sementara itu alaska, fatir dan beberapa anak buahnya tengah berada di sebuah ruangan club vvip dengan pria paruh baya dan wanita yang senantiasa bergelayut manja di tanya pria itu "itu barang sesuai yang anda inginkan!" dani memberikan koper berisikan senjata dan peluru yang mampu menewaskan manusia dalam waktu 3 detik.
Memeriksa barang tersebut takut dani akan membodohinya karena alaska akan rugi besar jika barang tersebut palsu dan memberikan uang di dalam koper setelah merasa senjata yang dibawa oleh dani asli.
"senang berbisnis dengan anda" ucap dani memberikan minuman beralkohol kepada alaska dan diterima oleh sang empu.
"tuan ada penyusup di sini" bisik fatir yang telah mendapat informasi dari anak buah alaska yang lain.
Setelah selesai mengatakannya beberapa tembakan pun berhasil lolos mengenai beberapa anak buah alaska dan dani membuat seisi club riuh karena ketakutan dengan suara tembakan yang dilancarkan tadi dan disitulah pertumpahan darah terjadi dengan suara pistol yang saling bersautan dan darah mengalir dimana mana.
Alaska yang sendari tadi mencari dimana keberadaan bos yang menyuruh mereka sembari melawan menggunakan pistol yang selalu dia bawa kemanapun.
Sedangkan di lain tempat terdapat dua orang pria dan wanita yang berada di ruang kerja yang ingin menyampaikan informasinya.
"lapor komandan saya telah menemukan pembunuh berantai yang kita cari selama ini dan dia sekarang berada di sekolah itu" ucap wanita berseragam rapi yang melaporkan tugasnya kepada pria paruh baya yang tengah duduk dikursi kebesarannya.
"teruskan misi mu sampai mendapatkan bukti yang akurat dan bisa menjebloskan dia dalam penjara" perintah pria yang menjabat menjadi komandannya tersebut.
*****
Hari senin pun tiba dengan siswa dan siswi yang berbondong bondong menuju kantin mengisi perut mereka dan menghilangkan rasa haus serta panas setelah upacara selesai.
"ki maafin gue ya udah ninggalin lo waktu itu" kata varo memohon, mereka sedang berada di kantin dengan kiya yang sibuk memakan batagornya.
"hm, gapapa santai" balasnya tanpa melihat varo yang berbicara di sebelahnya.
"udah ya gue ke kelas dulu" lanjutnya dan pergi meninggalkan varo yang masih diam di tempat.
"lo bakal jadi milik gue dan lo harus inget janji lo dulu!" gumamnya dalam hati sembari mengepalkan tangannya sampai urat urat tangannya tercetak jelas.
Bel istirahat pun berbunyi membuat para murid merasakan bahagia setelah berjam jam pusing memikirkan pelajaran.
"kantin yu ki?!" ajak bunga kepadanya, memang mereka lebih dekat sekarang sekarang ini karena mereka pernah satu tenda ketika kemping.
"boleh tapi gue mau ke kamar mandi dulu lo duluan aja" bunga pun mengangguk dan membuat pergi terlebih dahulu menuju kantin sementara kiya belok menuju kamar mandi.
Menyalakan air di wastafel dan membasahi mukanya agar terlihat segar setelah tadi tidur di kelas ketika guru sedang menerangkan.
"eh ketemu lagi sama perebut cowok orang kenapa ga mati aja sekalian waktu di kejar srigala" ujar hilda yang baru saja masuk kedalam kamar mandi.
"gue bukan perebut cowok orang" jelasnya "dan gue juga tau lo kan yang udah buat kita nyasar, rencana lo berhasil tapi ngebuat lo tambah jauh dari alaska" lanjutnya membuat hilda mematung mendengar penuturan kiya ternyata dia tahu siapa dalang di balik semua ini.
"l-lo tau dari mana?" tanya hilda gugup.
"ga penting gue tau dari mana tapi tenang aja gue ga bakal laporin lo ke siapapun, gue tau kehidupan lo ga sebahagia yang orang lain kira dan satu lagi gue juga tau rahasia yang lo tutup tutupin dari semua orang termasuk orang tua lo sendiri yang ga pernah perduli sama anaknya" jelas kiya panjang lebar dan langsung meninggalkan hilda begitu saja, pasti bunga telah menunggunya di kantin.
"dia tau semuanya?, kalau dia bocorin semua rahasia gue gimana?, apa temen temen gue bakal ngejauhin Gue?, dia tau dari mana semua rahasia itu?!" banyak pertanyaan yang bersemayam di dalam pikiran hilda membuat dirinya pusing dan terjatuh pingsan dengan darah yang keluar dari hidungnya.
*****
Gimana nih sama part ini?🤗
Jangan lupa vote sebanyak banyaknya 😍😍
Spam next sebanyak mungkin 😊
Selamat berbuka puasa bagi yang beragama islam ☺
Folow ig:
@23azkiyaraquela

KAMU SEDANG MEMBACA
TRANSMIGRASI AZKIYA RAQUELA
Tienerfictieazkiya raquela, seorang anak satu-satunya di kelurga kaya yang memiliki banyak perusahaan namun hidupnya tidak sama dengan kebanyakan anak tunggal lainnya yang bahagia bersama kedua orang tua nya. Dia selalu ditinggalkan sejak kecil oleh kedua orang...