17

285 4 0
                                        

Selamat membaca


"pagi" hampir saja jantung kiya copot karena kaget saat membuka pintu utama.

"ih, ngapain sih lo ke sini pagi pagi kurang kerjaan banget" kesal kiya misuh misuh.

Varo yang gemas melihatnya mencubit pipi kiya pelan "apa apaan sih lo minggir gue mau pergi!" menghempaskan tangan varo dari pipi nya dan hendak pergi menuju motornya.

Namun niatnya terurungkan kala varo menggendongnya seperti karung beras dan menaikannya ke motor sport miliknya "bangs-" kalimatnya tepotong ketika varo menempelkan jari telunjuknya di bibir kiya "ssstt... Orang cantik ga boleh ngomong kasar" membungkam mulut kiya "duduk diem, biar gue anterin tuan putri gue sampai sekolah dengan selamat" lanjutnya menjalankan motor dengan kecepatan sedang.

Apa apaan ini, dia bilang kiya adalah tuan putrinya? sejak kapan dia jadi tuan putri varo? Bener bener ga alaska ga varo sama sama kurang waras "maksud lo apa bilang gue tuan putri lo" kesal kiya sungguh kesal moodnya hancur gara gara varo yang memaksanya ikut padahal dia ingin jalan jalan dulu sebelum ke sekolah.

"masa lo ga inget sama anak kecil yang lo selamatkan dan lo obatin di gudang karna takut orang tua lo tau dan lo panggil dia pangeran 12 tahun lalu" jelas varo dibalik helm full fice nya.

"hah... Lo ngomong apa sih kaya ayam kejepit" tanyanya karna hanya mendengar suara kendaraan yang ramai berlalulalang.

"istirahat gue jemput lo ke kelas" teriak varo kepada kiya yang sudah jauh meninggalkannya ketika sampai sekolah, bukannya dijawab kiya malah mengacungkan kedua jari tengahnya tanpa berbalik sedikitpun menatap varo yang masih setia di atas motor.

"ngapa lo pagi pagi muka udah kusut gitu?" tanya bunga setelah kiya duduk dan menelungkupkan wajahnya di dalam lipatan tangan.

"brisik" cercanya malas.

"weesss... Santai bro" ucap bunga lalu kembali pada aktivitasnya sendiri tanpa mempedulikan kiya.

Eh tau ga sih yang meninggal di taman belakang sekolah itu!

Iya dia kelas berapa ya?

Katanya sih kelas 11 ipa 5 masa ga tau sih kan ada di portal osis, ngeri tau mayatnya ngegantung di atas pohon

Tega pisan nya nu ngabunuhna (tega banget ya yang membunuhnya)

Iya ih, jadi takut di sekolah ini ada psikopat berkeliaran

Dan masih banyak lagi perkataan teman sekelasnya itu sampai mambuat kiya terusik dengan suara mereka akhirnya dia memilih untuk pergi ke toilet toh jam istirahat juga sebentar lagi, sementara guru yang mengajar kelasnya ikut mengurus kasus kematian anak kelas 11 yang tergantung di atas pohon dengan bantuan polisi.

Sedangkan guru lainnya mengajar seperti biasa, seperti tak terjadi apapun pada sekolah itu, semua guru terlihat bisa saja dengan berita kasus pembunuhan anak muridnya.

Kiya membuka keran wastafel dan membasahi mukanya setelah selesai mendapatkan panggilan alam, tiba tiba seseorang masuk dengan tergesa gesa dan langsung menyeka darah yang keluar sangat deras dari hidungnya.

"lo ga papa kan? Kok bisa sampai mimisan?" tanya kiya kepada orang yang berada di pinggirnya yang tertutup oleh rambut panjangnya.

Orang yang di tanya pun menoleh dan betapa kagetnya hilda ketika mendapati kiya yang berada di sampingnya "lo nga-pain di sini" tanya hilda gugup "bukan urusan lo" sarkasnya pergi namun ketika kiya baru melangkahkan kaki beberapa langkah hilda terjatuh membentur lantai membuat suara yang cukup keras akhirnya kiya lah yang harus membawa hilda ke uks.

*****

"lo baik tapi sayang kedua temen lo cuma manfaatin lo doang" gumamnya menunggu hilda di samping blankar uks.

"goblok banget ya si hilda mau aja di manfaatin sama kita" ujar crystal tertawa setelah mendapatkan hp baru dari hilda.

"ga papa kan tujuan utama kita buat temenin hilda cuma mau manfaatin kebaikan dia doang" ucap fanny ikut tertawa bersama cryistal.

"iya semoga dia tetep jadi orang goblok selamanya dan bisa kita manfaatin terus secara dia kan model majalah terkenal dan kita juga kecipratan jadi terkenal karna temenan sama dia" kata crystal panjang lebar dan menunjukan senyum smirknya.

Sedangkan dari kejauhan ada kiya yang telah mendengar sekaligus memvideokan percakapan fanny dan crystal, tidak tau untuk apa video itu tapi dia akan menyimpannya mungkin itu akan berguna baginya.

"sssttt.... " rintih hilda sadar.

"lo yang bawa gue ke sini?" tanyanya di sela sela sakit yang menyeruak di kepala.

"gue pergi, udah sadar juga" melenggang tanpa menjawab pertanyaan hilda lagipula kiya sudah sangat lapar sekarang ingin mengisi perutnya yang sudah demo meminta asupan.

"lo kamana aja sih dari tadi di telponin malah ga aktif" tanya aurel setelah kiya sampai kantin.

"hp gue loubet udah ah gue laper mau pesen dulu" baru saja berdiri sepiring batagor dan 1 gelas jus alpukat sudah berada di mejanya membuat kiya menoleh kepada orang yang menyodorkan makanan kesukaannya itu dan ternyata adalah varo dari mana dia tau makanan kesukaannya padahal kiya tidak pernah bercerita kepada siapapun.

"buat lo, tadi kemana gue cari kok gak ada di kelas?" ucap varo lenbut.

"bukan urusan lo" ketusnya.

"pulang sekolah gue anter lagi, jangan marah lama lama tambah lucu" teman teman kiya yang mendengarnya menoel noel pipi kiya dan menyorakinya heboh.

"gak usah gue pulang sama mereka" tunjuk kiya pada teman temannya.

"ga papa kok kalo kalian mau pulang bareng" ucap aurel dan langsung mendapat injakan sepatu dari kiya.

Aww... Ringis aurel.

"iy-Aaahh sakit" protes bunga yang mendapat cubitan maut dari kiya.

"yaudah gue pergi dulu" pamitnya.

"orangnya ditolak makanannya diterima emang dasar cewek" ucap aurel "jangan salah sekarang mungkin makanannya aja yang diterima tapi nanti orangnya juga diterima" timpal bunga membuat aurel ikut tertawa.

"sakira mana?" tanya kiya mengalihkan topik "ga tau dia sering ilang kaya bunglon" ucap aurel heran dengan sakira yang tiba tiba muncul dan menghilang.

Bel pulang sudah berbunyi 10 menit yang lalu tapi kiya masih mengendap endap agar tidak diantar oleh varo bisa berabe urusannya jika alaska melihatnya.

"ayo naik" ucap varo dari belakang saat kiya sudah berada di gerbang sebenarnya varo tahu kiya sedang menghindarinya jadi varo sengaja untuk menunggu kiya keluar gerbang saja.

"itu... Mm... Anu...,gue bisa pulang sendiri" tanpa menunggu lama varo memakaikan helm di kepala kiya membuat sang empu tersentak kaget.

"dia pulang sama gue" melepas helmnya dan memberikan kepada varo dan membawa kiya menuju mobil.

*****

Digantung terus ya ceritanya, dari pada digantung sama si dia 😂

Kasian banget ya hilda cuma dimanfaatin sama temennya😔

Wah ketahuan laska nih si kiya gimana ya nasibnya nanti 🤔

Jangan lupa vote & komen biar autor semangat update 🐱

TRANSMIGRASI AZKIYA RAQUELATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang