Di kamar bernuansa putih terdapat tiara dan kiya yang sedang duduk di sofa sembari melihat lihat album masa kecil alaska sebelum diculik oleh alga.
Terlihat lucu apa lagi dengan senyumannya yang membuat siapapun gemas dibuatnya, tapi berbanding terbalik dengan alaska sekarang yang sangat menyebalkan.
"aku boleh minta foto ini ga ma?" tanya kiya kepada salah satu foto, karena dia sudah mempunyai ide konyol untuk mengerjai alaska.
"boleh, ambil aja emang mau buat apa fotonya?" tanya tiara penasaran.
"ga buat apa apa kok ma, tapi beneran boleh kan?" tanya kiya lagi memastikan.
"iya boleh, oh iya mama punya sesuatu buat kamu" ucap tiara berjalan membuka lemarinya mencari sesuatu.
"ini buat kamu, jaga baik baik ya ini kalung pemberian neneknya alaska waktu mama pertamakali datang ke rumah ini sebagai istri dari papa farhan, sekarang kalung ini menjadi milik kamu" ucap tiara menjelaskan dan memakaikan kalung pemberian mertuanya pada kiya.
"makasih ma" ucap kiya memeluk tiara dan tanpa disadari air matanya menetes karena teringat mamanya pasti mereka sedang menunggu dirinya sadar di rumah sakit.
Melerai pelukannya tiara jadi bingung kenapa menantunya ini menangis "kenapa sayang?" tanya tiara takut dia menyakiti hati kiya.
"gapapa ma, aku cuma kangen mama aku aja" jawab kiya jujur.
"It's okay sayang, kan sekarang ada mama kamu bisa meluapkan rasa rindu kamu dengan memeluk mama, sekarang mama juga kan mama kamu" ucap tiara mengusap air mata kiya.
"udah ah, dari pada sedih sedihan mama mau nanya nih, kapan mama sama papa di kasih cucu dari kalian?" goda tiara mencolek dagu kiya, membuat sang empu kebingungan sendiri.
"eeemm... I-tu apa ini maksudnya tuh gatau ma" jawab kiya gugup tidak tau ingin menjawab apa, hubungannya dengan alaska memang sudah membaik tidak seperti dulu lagi, tapi kiya belum siap jika harus menjadi ibu untuk sekarang, dia masih ingin mengejar mimpinya menjadi pilot hebat suatu hari nanti agar bisa berkeliling dunia setiap hari.
"kok gak tahu, emang selama 1 tahun pernikahan, kalian gak pernah ngelakuin apa pun?!" skak mat kiya dibuat mati kutu dengan pertanyaan tiara yang tidak tahu harus dijawab bagaimana karena kiya tidak mengerti dengan perasaannya kepada alaska yang seringkali berubah ubah.
"itu... Ak-" belum sempat menyelesaikan kalimatnya farhan datang bersama alaska dibelakangnya.
"eehh... Kemana aja kalian berdua, baru keliatan" tanya tiara setelah farhan duduk dan merangkul pinggangnya dari samping.
"bisa urusan papa sama anak, lagian kalian juga sibuk berdua sampai gatau suaminya sendiri ada dimana, iya kan al?" balas farhan meminta persetujuan alaska.
"kami permisi mau tidur" ucap alaska menarik tangan kiya keluar dari kamar.
"huuhh... Untung aja lo datang, kalo engga bisa dipojokin terus gue" ucap kiya setelah merebahkan tubuhnya di atas kasur dan memejamkan matanya untuk menghalau cahaya lampu yang terang.
"emang kalian lagi ngomongin apa?" tanya alaska ikut merebahkan tubuhnya di samping kiya dan menjadikan tangan kiya yang terlentang sebagai bantalan.
"YTTA, lo gaperlu tau itu rahasia" ucap kiya mengubah posisinya menghadap alaska membuat kedua netra mereka saling bertemu beberapa menit sampai akhirnya kiya menarik tangannya dan membalikan badan bersiap untuk tertidur.
Setelah beberapa menit merasa kalau kiya sudah tertidur, alaska lalu membenarkan posisi tidur kiya,menyelimutinya dan juga memeluknya dari samping sampai kiya pun membalas pelukan alaska yang sudah terlelap tidur dengan posisi yang saling berpelukan seperti teletubis.
KAMU SEDANG MEMBACA
TRANSMIGRASI AZKIYA RAQUELA
Dla nastolatkówazkiya raquela, seorang anak satu-satunya di kelurga kaya yang memiliki banyak perusahaan namun hidupnya tidak sama dengan kebanyakan anak tunggal lainnya yang bahagia bersama kedua orang tua nya. Dia selalu ditinggalkan sejak kecil oleh kedua orang...