8

458 10 0
                                        

Selamat membaca

"gue varo orang yang pernah ga sengaja ngelemparin bola basket ke kepala lo sampe pingsan" ucap varo

"oh terus?" tanya kiya acuh dan melanjutkan jalan ke arah kantin lagipula sebentar lagi juga istirahat.

"lo terima ini sebagai ucapan maaf gue" ujar varo menyodorkan lagi air mineral yang di pegangnya lagi.

"udah gue maafin" sambil menerima air tersebut dan melangkah lebih sepat dan duduk di meja kantin yang kosong disusul varo yag duduk berhadapan dengannya.

"mau apa lagi sih lo udah gue maafin kan jadi mendingan lo pergi deh dari sini, lo ga liat orang orang pada liatin kita" ujar kiya mengusir varo agar segera pergi dari hadapannya.

"gue boleh jadi temen lo? " tanya varo

"hah, ga salah denger gue lo mau jadi temen gue" tanya kiya tidak mengeti.

"iya emang ga boleh?"

"yaudah kita semua kan temen"

"woy sakira tungguin gue" teriak kiya kepada sakira yang baru sampai di kantin, dia memanggil sakira karena dia risih jika ada varo di dekatnya.

"gue duluan ya" lalu meninggal kan varo begitu saja.

"menantang banget buat di taklukin" gumam varo tesenyum miring.

"iya ada apa" tanya sakira bingung

"ga ada, udah ayo pesen gue laper kita makan ditaman aja yuk lebih adem"

"yaudah kita beli makanan dulu"

"kamu ko berani banget ngelawan gengnya hilda, padahal orang lain pada takut" tanya sakira memecah keheningan antara mereka berdua.

"ngapain gue harus takut sama 4 curut itu ga guna banget, harusnya gue yang tanya kenapa lo takut sama mereka" tanya kiya balik.

"karena mereka sering banget ngebully orang,waktu itu pernah ada yang ngebela diri pas lagi di bully sama geng hilda akhirnya orang itu di kurung di gudang sekolah"

"terus ga dilaporin gitu ke guru?"

"ga ada yang berani ngelaporin kalo ada yang berani ngelaporin maka akan habis hidup dia sama hilda end the geng"

"

aku engga punya sahabat di sini boleh ga aku sahabatan sama kamu soalnya temen temen aku pada juhin aku karna takut kebaw bawa dibully sama hilda" tanya sakira penuh harap.

"gimana ya.... Boleh deh tapi dengan satu syarat"

"emang harus pake syarat ya"

"kalo ga mau yaudah"

"apa syaratnya"

"teraktir gue es krim gimana mau ga? Kalo ga yaudah"

"oh itu doang oke aku bakal traktir kamu es krim mau kapan?"

"entar besok pulang sekolah" ujar kiya beranjak berdiri meninggalkan sakira sendiri lagipula dia juga tidak punya teman disekolah ini.

"kebiasaan suka ninggalin orang"

*****

"angkot ko belum dateng dateng sih lama banget jember deh" gerutu kiya tidak habis habis dari tadi menunggu kendaraan umum tidak ada yang lewat.

Suara motor yang mebdekati kiya dan berhenti tepat di depannya "mau pulang bareng" tanya varo mengajak

Berfikir lama kiya pun memutuskan untuk ikut varo saja dari pada dia nunggu angkot yang tidak kunjung datang seperti menunggu dia yang tidak pasti, lebih baik kiya pulang bersama varo lagi pula lebih mengirit uangnya yang sedang sekarat.

"ko bengong mau ga? " tanya varo lagi pasalnya kiya hanya diam saja dari tadi dan tidak menjawab pertanyaannya.

"iya, yaudah ayo berangkat" ucap kiya yang sudah duduk di atas jok motor milik varo.

Dan varo pun menjalankan motornya ke arah rumah kiya yang tunjukan oleh kiya "lo tinggal sama siapa di rumah" tanya varo di tengah tengah perjalanannya "sama saudara gue" jawab kiya singkat

"terus papa sama mama lo kemana ko lo tinggal sama saudara lo sih" tanya varo penasaran "ga usah kepo, udah cepet nyetirnya atau gue turun aja di sini" ujar kiya karna dia juga baru kenal sama orang itu jadi dia tidak mau terlalu terbuka kepada orang asing.

"maaf kalau gue terlalu banyak tanya ke lo" uacpnya merasa bersalah "hm" jawab kiya dan tidak ada lagi pembicaraan diantara mereka hingga sampai di rumah mewah yang bernuansa putih hitam dan banyak orang bertubuh kerar berlalulalang dengan pakaian hitam ala bodyguard yang menjadikan rumah tersebut terasa agak menyamkan jika dilihat.

"ini beneran rumahnya" ucap varo sambil memandang rumah yang berada di depannya "iya, udah ya gue mau masuk dan makasih udah nganterin gue" ujar kiya melangkah masuk menuju gerbang yang menjulang tinggi tersebut.

Sedangkan di jendela kamar terdapat seseorang yang sendari tadi memperhatikan interaksi kedua makhluk yang berada di depan gerbang tersebut sampai motor itu pergi entah kemana.

Cklek...

"anjing astagfirullah" bugh... sebuah tojokan keras mengenai hidung milik alaska yang berada di depan pintu seperti setan penunggu pintu sembari malipat tangan di dada.

"ngapain lo di depan pintu kamar kaya gitu" tanya kiya setelah menonjok hidung mancung milik alaska tanpa rasa bersalah.

"sstt... Dari mana aja lo jam segini baru pulang" tanya alaska sembari mengelus ngelus hidungnya yang sakit karena ditonjok oleh manusia jadi jadian itu.

"dari sekolah lah mau dari mana lagi" jawab kiya melangkah menuju kamar mandi dan meninggalkan alaska.

"tunggu, laki laki yang nganterin lo tadi siapa? " memegang tangan kiya agar tidak melangkah pergi

"oh itu, katanya namanya varo yang pernah ngelemparin bola ke kepala gue" ucap kiya santai dan melepaskan cekalan tangan nya dari alaska.

*****

Gimana nih sama part ini?🤗

Jangan lupa vote sebanyak banyaknya 😍😍

Spam next sebanyak mungkin 😊

Folow ig:
@23azkiyaraquela

TRANSMIGRASI AZKIYA RAQUELATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang