Selamat membaca
"terserah gue, rumah rumah gue bukan urusan lo" ujar alaska datar
"idih serem amat cepet tua baru tau rasa" gumam kiya terdengar sangat kecil
"gue denger" ucap alaska malas "bodo amat wlee" ledeknya
"lo mau?" tanyanya sembari menyodorkan makanannya kepada alaska "oh iya gue lupa lo kan takut gue racunin yaudah gue makan sendiri aja" menarik lagi piringnya dan bersiap memasukan makanan kedalam mulut tapi tiba tiba tangannya di tarik oleh alaska dan memakan makanan yang akan dia makan.
"katanya tadi meu ngerecenin mikinan bier gie miti sekarang malah di makan, munafik" katanya sambil mengulang perkataan alaska dengan nada meledek.
"diam suapin gue" suruh alaska membuat kiya jadi melongo "hah, lo bilang apa tadi" tanya kiya takut jika telinganya salah dengar "ga perlu gue ulangin lagi" ucapnya lalu manarik kursi yang berada di pinggirnya untuk lebih dekat lagi dengannya.
"tidur besok sekolah" perintah alaska yang melihat kiya masih belum tidur di sofa nya.
"tau, alaska gue boleh tanya" ucap kiya menatap alaska yang tengah berbaring di kasur.
"hm" jawabnya "boleh ga gue pinjem motor lo" tanyanya takut takut
"buat?" tanya alaska "buat balapan biar bisa dapet motor lagi buat gue sekolah" balasnya "boleh kan gue mau punya motor sendiri biar ga usah nungguin angkot yang lama dan membosankan gue mohon boleh ya gue pinjem motor lo besok entar gue balikin lagi ko janji deh ga bohong" ucapnya panjang lebar namun tidak ada jawaban sama sekali dari alaska ternyata dia sudah tidur.
"bangsat gue udah cape cape ngomong panjang lebar dia malah tidur tapi kalo diliat liat mendingan lo yang kaya gini tenang dan damai dari pada lo yang datar dan so cool tapi tetep keliatan ganteng" ucapnya ngelantur.
"apa apaan sih kiya sadar dia itu anaknya rentenir tua bangka yang jahat itu jadi jangan pernah lo mikirin dia yang ga penting" katanya ke diri sendiri.
*****
"bangun woy ga mau srkolah lo" teriak kiya yang membuat siapapun terbangun ketika mendengan suaranya
"berisik suara lo jelek" ujar alaska dengan suara khas bangun tidur.
"enak aja suara gue bagus gini dibilang jelek suara lo tuh yang sumbang dasar cacing planet jelek" balas kiya menggebu gebu.
"terserah" memang susah kalo sudah berurusan dengan perempuan selalu ingin menang sendiri (termasuk autor hehe).
Alaska pun segera bangun dan bersiap siap untuk berangkat ke sekolah sementara kiya dia sedang mempersiapkan sarapan untuknya dan alaska mau bagaimanapun dia sudah menjadi istri dari alaska jadi dia harus mengurusnya layaknya istri istri pada umumnya dan dia harus bisa membujuk alaska agar meminjamkan motornya kepada dia untuk balapan nanti malam.
"non kiya mau bibi bantuin?" tanya bi surti yang melihat kiya sedang memanggang roti.
"ga usah bi saya bisa sendiri" balasnya "hah, non mau saus biri biri emang ada ya saus merek itu" tanya bi surti bingung.
"SAYA BISA SENDIRI BI BUKAN SAUS BIRI BIRI" koreksinya "oh yaudah non bibi ngerjain yang lain aja ya" pamitnya dan segera pergi dari hadapan kiya "hm".
"masih pagi juga udah bikin kesel orang aja lama lama gue keruk tuh kuping pake buldoser" kesalnya dan menuju meja makan setelah selesai membuat sarapan.
"makan, ga ada racunnya kalo ga mau buat gue aja" ucapnya dengan mulut yang penuh dengan roti akhirnya alaska pun memakan roti tersebut tanpa mengucapka sepatah katapun kepadanya.
Mereka pun bersngkat ke sekolah bersama dengan menaiki motor dan sekarang mereka berada di kelas mereka seperti orang asing yang tidak kenal satu sama lain.
"oke guys gue minta perhatiannya sebentar" ucap ketua kelas mengintrupsi agar semua mata tertuju kepadanya.
"oke disini gue mau ngasih tau kalian bahwa nanti lusa sekolah kita bakal ada acara kemping di puncak beberapa hari jadi persiapin barang barang yang kalian butuhin dari sekarang oke" jelas ketua kelas tersebut memberitahu.
"yang bener berarti kita ga belajar dong horee" ucap salah satu murid kegirangan
Setelah berjam jam bekerja rodi untuk menyelesaikan soal ujian harian matematika yang super duper sulit akhirnya istirahat juga banyak orang berlalu lalang menuju kantin termasuk kiya cacing cacing di perutnya sudah pada demo ingin diberi asupan.
Melihat ada sakira duduk di meja paling pojok dengan segera dia melangkahkan kaki menuju ke sana lagi pula meja lain sudah pada penuh.
"boleh duduk?" tanya kiya dan langung diangguki oleh sakira "kamu udah pesen makan atau belum" tanya sakira memulai obrolannya.
"udah nanti juga dianterin" balasnya " ini neng basonya pedeskan" ucap mang jono penjual baso tersebut "iya mang makasih" ujar kiya berterimakasih "sama sama neng yaudah emang permisi dulu ya" pamit mang jono "iya" balasnya.
"pulang sekolah mau beli es krim ga" tanya sakira "es krim buat apa" ucapnya tidak mengerti "kan kamu ngomong kalo aku mau temenan sama kamu syaratnya traktir kamu es krim" jelasnya "oh itu nanti aja deh gue ga bisa soalnya" ucapnya dan memakan baso yang telah dia pesan.
Prakk...
Suara mangkuk yang jatuh ke lantai "bangsat panas" ujar kiya karena kuah basonya mengenai seragam yang dia kenakan sehingga mengenai kulitnya.
"uppss... Sorry sengaja panas ya" ucap hilda menyeringai
"lo lagi lo lagi, ngapain sih ganggu ketenangan hidup gue banget gue tuh lagi males berantem sama orang jadi jangan mancing mancing" ucapnya santai
"lo yang mancing duluan ngapain lo berangkat bareng laska mau cari mati?" ucap hilda dengan rahang mengeras.
"terserah gue lah mau sama siapa aja dan gue ga takut sama anceman lo" ucap kiya menonyor jidat milik hilda.
Emosi hilda pun menarik rambut milik kiya saat kiya ingin membalikkan badan "berani lo deketin laska gue pastiin hidup lo ga bakal tenang sampai kapanpun".
*****
Gimana nih sama part ini?🤗
Jangan lupa vote sebanyak banyaknya 😍😍
Spam next sebanyak mungkin 😊
Folow ig:
@23azkiyaraquela
KAMU SEDANG MEMBACA
TRANSMIGRASI AZKIYA RAQUELA
Teen Fictionazkiya raquela, seorang anak satu-satunya di kelurga kaya yang memiliki banyak perusahaan namun hidupnya tidak sama dengan kebanyakan anak tunggal lainnya yang bahagia bersama kedua orang tua nya. Dia selalu ditinggalkan sejak kecil oleh kedua orang...