Maza menatap tak suka dengan Neza, dimana pagi pagi kembarannya itu sudah bertamu dirumah Agam dengan dalih ingin bertemu Altan.
Altan yang sedang digandengnyapun kini malah bersembunyi dibelakang kaki Maza.
"Kak itu siapa se, Altan gak mau punya mami tili!" Ucapnya tiba tiba dimana hal itu malah menjadi ide buruk untuk Neza ditambah dia melihat Agam sedang menuruni tangga.
"Za. Lo ajarin apa sama anak gue?"
"Gue ngajarin banyak hal lah"
"Za. Gue ini mama kandungnya dan tadi Altan bilang tidak mau punya mama tiri, anak sekecil ini tidak mungkin tau arti mama tiri kalau bukan lu yang ngajrin"
"Ah. Terus kenapa? Kalo emang iya gue ngajarin Altan kek gitu?"
"Za, gue kesini gak mau ribut sama lu, tapi gue mau katemu sama anak gue"
"Cih. Anak. Lo aja kemarin kabur bawa duit gue sama cowok lu, sekarang lu tiba tiba balik dan pengen nemuin anak lu. Gila otak lu Nez"
"Za, lu gak tau apa apa soal hidup gue, lo gak berhak ngehakimin gue"
"Oke. Kalo lo maunya kek gitu, sekarang lo pergi dari sini"
"Za, gue gak nyangka, saudara gue satu satunya kek gini sama gue" ujarnya dengan mata berkaca kaca karna Agam sudah dibelakang Maza.
"Za...." panggil Agam. "Biarkan Saudari kamu setidaknya menyapa Altan" ucapnya yang membuat Maza bertambah geram.
Tanpa berkata Maza lebih dulu keluar dan melewatkan sarapannya.
Namun Altan malah mengikutinya dari belakang.
"Kak Maza Altan ikut" serunya sambil berlari.Neza pura pura menatap sendu Altan dan mengusap air matanya.
"Altan memang susah dekat dengan orang baru" ujarnya lalu menyusul Maza juga anaknya..
Setelah mengantar Altan, keduanya tampak hening. Maza bersedekap dada dan melihat keluar dari kaca mobil.
Agam mengulum senyumnyadiam diam. Maza semakin tampak menggemaskan dimatanya.
"Kita sarapan dulu ya Za?" Ajak Agam mencoba mencairkan suasana.
"Terserah" jawab singkat Maza.
"Oke. Berarti kita sarapan dulu"
"Tapi gue gak laper" ucap Maza dengan merubah panggilannya.
Agam menaikkan satu alisnya, oh Mazanya ngambek?.
"Ya udah kita langsung kekantor aja kalo gitu"
"Terus kalo gue gak laper, lu gak kasih gue makan gitu?!" Kesal Maza.
Agam terdengar menghela nafasnya berat dan sialnya itu terdengar oleh Maza.
"Kenapa?, lu marah sama gue?"
"Enggak Za"
"Terus kenapa nafas lu kek gitu?"
"Maaf sayang"
"Kenapa minta maaf, emang lu punya salah sama gue"
Agam memilih diam sampai ia memarkirkan mobilnya didepan sebuah resto.
"Kita sarapan dulu ya Za"
"Gak! gue gak mau!"
"Maza. Marahnya nanti aja aja ya, disini makanannya enak loh, makanan rumahan, kamu gak pengen? Apa mau nunggu dimobil?"
![](https://img.wattpad.com/cover/356770684-288-k718166.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Agam Semesta (End)
Novela JuvenilAgam Adskhan Semesta. pria lajang berdarah Turki-Indonesia berumur 30 tahun, dikagetkan dengan kemunculan bayi imut berjenis kelamin laki laki diantar seseorang wanita paruh baya kerumahnya. Setelah tes DNA anak tersebut memanglah putra kandungnya. ...