Maza dipaksa menyetir mobil dan dengan Agam yang mendiaminya sepanjang perjalanan.
Entah apa salahnya Maza tidak tau sampai Agam seolah tak ingin melihatnya sampai ia duduk dijok belakang.
Bahkan menyetel musik saja tidak diperbolehkan sama Agam.
Maza hanya bisa mengrutu sendiri. Padahal mereka bisa saja naik pesawat, lebih edisien waktu dan tenaga. Namun jawabannya adalah Agam ingin berduaan dengan Maza.
Setelah 9 jam perjalanan, akhirnya mereka sampai rumah.
Agam langsung membuka pintu mobilnya lalu menutupnya kasar sampai membuat Maza kaget.
Maza mengelus dada datarnya kaget. Kenapa bisa sampai sebegitunya se. Apa salahnya?.
Tak memperdulikan hal itu. Maza kekamarnya dan langsung merebahkan tubuh rampingnya. Namun belum juga 5 menit, Agam mengajaknya kekantor karna ada urusan dan masalah penting.
Gila memang, ia pikir orang kaya itu enak dan tinggal santai santai saja dirumah. Ternyata tidak.
Mereka banyak bekerja keras dan tak kenal lelah. (Lu yang msih bisa rebahan dan tidur nyenyak dimalam hari udah ngeluh dan kerja keras. Jangan mimpi lu jadi orang kaya. Yang ada lu jadi suruhan orang kaya. Hidup lu dikendaliin sama orang kaya. Tapi lu gak nyadar).
Maza dengan mata lelahnya kembali mengekor pada Agam yang masih mendiaminya.
Bahkan sampai kantorpun Maza hanya duduk rebahan sambil meminjam handphone Agam.
Namun lama lama Maza merasa kesal juga, ia yang lagi rebahan itu mendongak melihat Agam yang lagi serius menatap layar komputernya.
Ia kemudian menghampiri pria dewasa itu dan melayangkan protesnya. "Bapak kenapa diemin saya se?" Protesnya. Namun Agam tak bergeming sama sekali.
".....pak Agam!"
Agam masih diam dan terus berkonsentrasi pada kerjaannya.".....PAK AGAM!" teriaknya sekali lagi dan kali ini Agam sudah mengshut down komputernya.
"Apa se Maza, ini kantor bukan hutan"
"Pak Agam kenapa diemin saya?"
"Itu karna kamu jahat dimimpi saya" jawabnya yang membuat Maza tak habis pikir dengan ayah majikannya ini.
"Maksud bapak, saya jahat dimimpi bapak lalu bapak diemin saya gitu?"
"Udah. Jangan brisik. Kita terbang ke Singapura Sekarang. Tapi jangan beritahu Altan. Paham"
Mendengar itu Maza hanya melonggo tak percaya. Daya tahan tubuh orang kaya luar biasa tangguh.
.
Untung Agam memesan tiket VIP, ia bisa tidur sejenak dikursi yang nyaman termasuk juga Agam.
Namun sebelum tidur, maza menengok Agam yang terlihat sudah terlelap lebih dulu. Wajahnya memang sangat tampan. Tak ada raut lelah disana, tak pantas jika Agam dikatakan hanya seorang pewaris tapi dia juga seorang yang gila kerja namun masih menjadi sosok ayah yang terbaik untuk putranya.
Siapapun kelak yang menjadi istrinya, pasti sangat beruntung.
"Udah liatinnya Za"
DUUK.
Mendengar itu Maza berjengit kaget sampai kepalanya membentur dinding kabin jendela didekatnya.
"Si siapa yang liatin bapak" jawabnya gugup.
"Setan"
"Kok bapak ngatain saya!"
"Setan memang suka tidak sadar diri dan suka protes sampai Tuhan saja diprotes" kesal Agam kemudian kembali tidur.

KAMU SEDANG MEMBACA
Agam Semesta (End)
Teen FictionAgam Adskhan Semesta. pria lajang berdarah Turki-Indonesia berumur 30 tahun, dikagetkan dengan kemunculan bayi imut berjenis kelamin laki laki diantar seseorang wanita paruh baya kerumahnya. Setelah tes DNA anak tersebut memanglah putra kandungnya. ...