Pekerjaan Agam selesai lebih cepat dari dugaannya. Jika dulu, ia langsung mengajak Altan jalan jalan. Namun sekarang Altan sudah ada Maza yang menemani putranya.
Jevan yang kebetulan lewat didepannya dengan pakaian casual, menarik perhatiannya.
"Jev, mau kemana?"
Jevan menaiturunkan alisnya yang sudah jelas dimengerti oleh Agam.
"Gua ikut"
"Came on"
Dua pria dewasa itu ke salah satu club besar di Hokaido.
Baru datang saja mereka sudah menjadi pusat perhatian karna ketampanan dan tubuh atletisnya.
Seperti biasa mereka memesan coctail dan beberapa wanita cantik untuk menemani mereka.
Baru saja Agam meneguk minumannya.
Altan mengirimi foto dirinya juga Maza di taman hiburan dengan menggunakan bando beruang yang membuat keduanya tampak lucu.
Senyum Agam langsung terpatri diwajahnya sambil memandagi foto itu.
Sampai tangan salah satu wanita disana mengusap dada Agam barulah Agam tersadar. Ia menurunkan tangan lentik itu kemudian berdiri.
"Gam lu mau kemana?" Tanya Jevan.
"Altan nungguin gua ditaman hiburan"
"Bukannya sudah ada Maza?"
Agam mengulum senyumnya "kebahagiaan gua bukan disini, lo gak akan ngerti karna lu belum punya anak" jawabnya lalu pergi.
Mendengar itu mood Jevan seketika hancur, ia yakin alasan Agam bukan lagi hanya Altan sampai senyum senyum sendiri seperti itu, pasti karna Maza yang mana juga membuat dirinya penasaran.
Jevan ikut keluar dari sana dan memilih mencari udara segar.
.
Agam dengan membawa permen kapas berbentuk bunga matahari menghampiri Altan juga Maza yang sedang bermain komedi putar.
Altan tampak begitu bahagia ditambah ia melihat dadynya yang berada dekat area itu.
Karna hari kerja, tak banyak kerumunan dan Altan dengan mudah menemukan daddynya.
"DADDY!" teriaknya yang dibalas lambaian tangan oleh Agam.
Berbeda dengan Altan yang tampak senang dengan kehadiran Agam, Maza malah membuang muka yang mana membuat wajah Agam berubah kecut.
Berani beraninya pengasuh anaknya berbuat seperti itu kepadanya.
Selesai naik wahana permainan itu Altan berlari kepelukan Agam meminta digendong depan lalu mereka jalan bertiga melihat lihat hal menarik disana.
"Sudah makan?" Tanya Agam pada Maza yang berada disampingnya.
"Sudah. Tapi kalau bapak pengen beliin saya makan, ya hayok aja" jawab Maza.
"Rakus. Tapi ya sudahlah, biar tubuh kamu sedikit berisi, nanti dikira saya nyiksa kamu lagi"
"Yaelah pak, pake ngatain lagi, ikhlas gak nih?" Kesal Maza.
"Ck, uang saya terlalu banyak kalau cuma beliin kamu makan doang"
"Sombong"
"Jelas, orang ada yang saya sombongin"
Mendengar itu Maza mengepal kedua tangannya.
Mereka terlihat seperti pasangan yang sangat serasi ditambah Altan yang berada digendongan Agam.

KAMU SEDANG MEMBACA
Agam Semesta (End)
Fiksi RemajaAgam Adskhan Semesta. pria lajang berdarah Turki-Indonesia berumur 30 tahun, dikagetkan dengan kemunculan bayi imut berjenis kelamin laki laki diantar seseorang wanita paruh baya kerumahnya. Setelah tes DNA anak tersebut memanglah putra kandungnya. ...