Chapter 40: End of the Battle

35 10 0
                                    

Setelah beberapa saat, akhirnya Mirai berhasil mencapai altar. Dia menggunakan pistolnya dan terus menembak untuk menghancurkan medan energi di sekitar altar. Para Reionics mulai mendatanginya lagi. Dia menembak mereka dengan cepat sebelum mereka menggunakan kekuatan mereka untuk memanggil monster.

Tiba-tiba seorang Reionics menembakkan sinar penghancur ke arah Mirai, namun dia menghindar dan sinar itu mengancurkan medan energi di sekitar altar yang menahan Roxy di dalam. Mirai berdiri di altar itu dan membawa Roxy keluar dari altar sebelum kekuatannya terkuras habis. Roxy masih tidak sadarkan diri meski sudah keluar dari altar. Rambutnya berwarna keperakan seutuhnya. Mirai terus melindunginya saat pertarungan itu berlangsung.

Sementara itu, Zero dan Theo masih bertarung. Mereka berdua kelelahan dan terluka di berbagai tempat. Pedang yang mereka gunakan sama-sama memiliki kekuatan hebat di dalamnya sehingga mereka pun harus bertahan dari apa yang akan menimpa mereka secara tiba-tiba.

"Menyerahlah!" kata Theo sambil menyerang Zero..

"Tidak akan!"

Zero menangkis pedang Theo dan mendorongnya. Kemudian dia menebas helmnya hingga terbelah menjadi dua. Anehnya, tidak ada goresan sama sekali di wajah atau bagian lain kepalanya. Zero bisa melihat wajahnya dengan jelas sekarang, namun dia tidak menunjukkan tanda-tanda untuk mengalah dan terus menyerangnya. Theo pun juga menyerangnya. Mereka berdua sama-sama tidak mau kalah.

Hingga pada akhirnya, pertarungan mereka dihentikan oleh serangan Belial yang berubah menjadi sangat kuat setelah menyerap seluruh kekuatan kuno dari Roxy.

"Ultraman Zero, aku akan menghancurkanmu!" kata Belial sambil menyerangnya menggunakan sinar penghancur.

Zero dengan cepat menghindar dari serangan itu. Dia berkata, "Belial? Baiklah jika itu keinginanmu."

Kemudian Zero berubah menjadi ultraman dan langsung berbentrokan dengan Belial.

"Pertempuran yang sebenarnya baru saja dimulai!" kata Belial.

Pertarungan mereka menghancurkan beberapa bagian kuil. Sementara itu, Theo menghindar dari pertarungan mereka. Dia sebenarnya adalah orang yang baik, namun dia tergoda kekuatan yang Raybrad janjikan kepadanya sehingga dia berani berkhianat kepada Kerajaan Athenia.

Sementara itu, Ultraman Tiga berusaha menghentikan ritual itu untuk menyelamatkan Roxy sebelum kekuatannya habis. Dia menutup lubang yang terbuka di langit-langit untuk menghentikan cahaya bulan masuk sehingga ritual terhenti. Kemudian Belial merasakan kekuatan yang mengalir di tubuhnya berhenti. Dia segera berbalik ke arah altar dan melihat para ultraman berusaha menyelamatkan Roxy. Melihat hal itu, dia benar-benar marah dan menyerang Zero untuk menghalanginya ikut campur. Lalu dia menghampiri para ultraman di dekat altar.

"Jangan coba-coba mengganggu!" kata Belial, menyerang mereka dengan lasernya.

Serangan laser itu menyebabkan bangunan kuil itu runtuh sehingga portal yang menghubungkan bumi dan tempat itu terputus. Para ultraman tidak tinggal diam dan berusaha melindungi Roxy dengan segala cara. Mereka bersama-sama menyatukan kekuatan untuk mengalahkan Ultraman Belial yang berada dalam bentuk monster dari kekuatan kuno Kerajaan Athenia.

Mirai yang masih memegangi tubuh Roxy merasa gelisah melihat rekan-rekannya bertarung. Dia tidak yakin apakah mereka mampu mengalahkan Belial dalam bentuk yang sangat kuat itu. Di sisi lain, dia ingin berubah menjadi Ultraman Mebius dan membantuk rekan-rekannya. Namun dia memiliki kewajiban untuk melindungi Roxy yang juga seorang manusia.

Di saat dia sedang bimbang, Ultraman Tiga berkata, "Mirai, tetap di sana dan lindungi Roxy!"

"Benar. Pastikan dia aman dari para Reionics!" kata Dyna.

Wind Flower: The Moon Met The StarsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang