• ⟡ 「 𝟎𝟔 - 𝐁𝐮𝐤𝐚𝐧 𝐏𝐮𝐭𝐫𝐚 𝐒𝐮𝐥𝐮𝐧𝐠? 」 ⟡ •

1.6K 160 16
                                    

⟡ ------------------------- ⟡

𝐇𝐚𝐩𝐩𝐲 𝐑𝐞𝐚𝐝𝐢𝐧𝐠
𝐃𝐨𝐧'𝐭 𝐟𝐨𝐫𝐠𝐞𝐭 𝐭𝐨 𝐯𝐨𝐭𝐞 𝐨𝐤𝐞𝐲𝐲?

⟡ ------------------------- ⟡

"Ku tidak apa-apa? Maaf, aku tadi tidak bisa menjaga keseimbanganku!" Ucap Halilintar pelan, tetapi meski pelan Reverse masih bisa mendengarnya.

"Ughh.. tidak apa-apa, ini juga salahku karena tadi nggak bilang-bilang kalo mau lompat, jadinya kan kau tidak siap!" Jelas Reverse sembari memegangi bagian pelipis kepalanya.

Tiba-tiba saja ada sebuah cairan merah kental yang keluar dari sudut pelipis Reverse. Hal itu membuat iris ruby milik Halilintar kembali bergetar.

"Ehh, kepala kakak berdarah! Ayo cepat sini aku liat!" Ucap Halilintar panik sembari menarik kepada Reverse agar mendekatinya.

Sementara Reverse? Ugh.. jangan ditanya, dia membeku karena tadi Halilintar memanggilnya 'Kakak'.

Setelah melihat letak luka yang membuat kepala Reverse berdarah, Halilintar pun langsung merogoh saku jaketnya. Ia mencari sapu tangan miliknya untuk membersihkan darah yang terus mengalir dari pelipis Reverse.

Setelah membersihkan darah Reverse, Halilintar langsung bertanya dimana letak kotak p3k agar ia bisa langsung mengobatinya.

"Hey! Apakah kakak punya kotak p3k?"

Reverse pun menggeleng pelan, sejauh ini ia tidak pernah mendapatkan luka yang membuat dirinya berdarah jadi ia pikir kotak p3k itu tidaklah penting.

Melihat gelengan dari Reverse, Halilintar pun sontak menghela nafas panjang, kemudian ia melepaskan jaketnya. Ia merobek kaos hitam yang ia gunakan, kemudian menggunakannya untuk menutupi luka di pelipis Reverse.

Reverse yang diperlakukan seperti itu pun hanya terdiam, sampai tiba-tiba saja ia langsung berlari meninggalkan Halilintar. Halilintar yang ditinggal pun langsung berlari menyusul Reverse.

Halilintar terus mengejar Reverse sampai ia berada di sebuah ruangan yang sepertinya adalah ruang kendali kapal luar angkasa itu. Iris ruby milik Halilintar melihat Reverse yang sedang duduk di depan komputer pengendali kapal luar angkasa itu.

Tetapi sepertinya ia sedang kesulitan untuk mengemudikan pesawat itu karena kepalanya yang baru saja berbentur. Halilintar pun akhirnya berjalan mendekati Reverse.

"Biar aku saja yang mengemudikannya! Kau kasih aku arahan aja ok?"

Reverse pun mengangguk pelan, ia langsung berdiri dan membiarkan Halilintar mengemudikan pesawat luar angkasa itu.

Walaupun sulit, tetapi Halilintar berusaha sebaik mungkin untuk mengemudikan pesawat itu, karena ia merasa bahwa Reverse terluka karena dirinya.

Setelah merasa bahwa mereka sudah jauh dari stasiun Tapops, Halilintar pun mulai mengemudikan pesawat itu dengan tenang walaupun pikirannya seperti benang kusut. Ia memiliki banyak pertanyaan yang saat ini ingin ia tanyakan.

'Siapa orang ini? Kenapa dia mengatakan bahwa aku adalah adiknya? Apakah aku bukanlah seorang sulung?'

"Aku akan menceritakannya nanti, jadi jangan banyak berpikir dan fokuslah mengemudi!" Ucap Reverse datar.

Halilintar pun kaget untuk kesekian kalinya hari ini, entah sudah berapa kali ia kaget hanya karena Reverse.

Halilintar pun menatap Reverse dengan tatapan penuh tanda tanya. Merasa bahwa adiknya ini meminta penjelasan, Reverse pun merogoh sakunya untuk mengambil sesuatu.

Kembali Kepada Kalian [Halilintar] - 𝐒𝟏 || 「𝘌𝘯𝘥 ✓」Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang