⟡ ------------------------- ⟡
𝐇𝐚𝐩𝐩𝐲 𝐑𝐞𝐚𝐝𝐢𝐧𝐠
𝐃𝐨𝐧'𝐭 𝐟𝐨𝐫𝐠𝐞𝐭 𝐭𝐨 𝐯𝐨𝐭𝐞 𝐨𝐤𝐞𝐲𝐲?⟡ ------------------------- ⟡
Saat ini Elemental siblings sedang dalam perjalanan untuk mencoba mencari keberadaan kakak mereka di kamarnya. Akhirnya setelah beberapa menit, mereka pun sampai didepan kamar sang kakak.
"Okay.. jadi kan kuncinya cuma ada di kak Hali, terus kita masuknya gimana ni?" Tanya Duri bingung.
"Yaelah.. tinggal dobrak aja! Gampang kan!"
"Heh! Nanti kalo dimarahin, kamu ya yang aku salahin!" Ucap Taufan sembari menunjuk Blaze.
"Hehehe.. canda kak.."
"Tapi kalo gk didobrak, gimana kita bisa masuk kak?" Tanya Gempa sembari menatap bingung Taufan.
"Eee.. gk tau juga hehe"
"Haish.. dah lah! Biar aku aja yang coba buka! Cepat minggir!" Ucap Solar sembari mendekati pintu kamar Halilintar.
Solar merogoh sakunya, ia mencari pulpen ciptaannya. Setelah mendapatkannya, Solar pun langsung saja mengotak-atik lubang kunci itu dengan pulpennya.
Cklekk!
Setelah beberapa saat, Solar pun akhirnya berhasil membuka pintu kamar itu. Ia pun lalu membuka pintu itu dengan perlahan. Saat pintu itu sudah terbuka sepenuhnya, angin dingin seketika langsung menghampiri Solar dan saudara saudaranya.
Wushh!
"HAHH?!!"
Mereka semua kaget bukan main saat melihat kaca jendela yang menghubungkan antara kamar dan luar angkasa itu pecah berkeping-keping. Seketika mereka semua pun kehilangan nafasnya.
"Argghhh.. a-aku gk b-bisa nafas.."
"Akh.. k-kak T-taufan!"
"Ugh.. helm Taufan!"
Taufan menggunakan kekuatannya untuk membuat semacam helm angin di kepala adik-adiknya. Itu agar mereka bisa bernafas karena di dalam kamar itu, semua oksigennya telah lenyap.
Brakk!
Setelah mendapatkan nafasnya kembali, Solar segera menutup pintu kamar itu dengan keras. Takut kalo nantinya seluruh oksigen yang ada di dalam stasiun Tapops ini juga ikutan lenyap.
"Huft.. lihatlah kamar ini! Semuanya sudah beterbangan, ada beberapa barang yang sepertinya hilang juga!" Lirih Gempa sembari memijat pangkal hidungnya.
Kenapa barang barangnya terbang? Kalian pasti tau kan kalo di luar angkasa itu gk ada yang namanya gravitasi. Kalo di dalam stasiun atau kapal luar angkasa itu ada anti gravitasinya, jadi jangan heran kalo gk ada yang terbang.
Kalo di dalam kamar Halilintar itu kan udah pecah jendelanya, jadi oksigen di dalam kamar itu otomatis keluar. Terus sebagai gantinya oksigen itu, udara di luar angkasa masuk dan membuat anti gravitasi di dalam kamar itu jadi gk berguna. Jadi, semua hal yang ada di kamar itu beterbangan.
"Uhh.. siapa yang bisa nutup tuh jendela?" Tanya Duri sembari menunjuk jendela itu.
"Ehh.. jangan ditutup dulu! Siapa tau ternyata kak Hali pergi lewat situ!"
"Udah bukan siapa tau lagi, kak Ice! Emang kayaknya kak Hali pergi dari sini deh!" Ucap Solar sembari mendekati jendela itu.
"Lihat! Semua barang kak Hali yang lain ada di luar sana" Sambungnya sembari menunjuk ke luar jendela.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kembali Kepada Kalian [Halilintar] - 𝐒𝟏 || 「𝘌𝘯𝘥 ✓」
General Fiction• ⟡ 「 𝐊𝐞𝐦𝐛𝐚𝐥𝐢 𝐤𝐞𝐩𝐚𝐝𝐚 𝐤𝐚𝐥𝐢𝐚𝐧 - 𝐒𝟏 」 ⟡ • ⟡ ------------------------- ⟡ Mengisahkan tentang seorang kakak dari Elemental bersaudara yang harus hidup dengan penuh rahasia setelah terpaksa pergi meninggalkan adik-adiknya di sebuah or...