⟡ ------------------------- ⟡
𝐇𝐚𝐩𝐩𝐲 𝐑𝐞𝐚𝐝𝐢𝐧𝐠
𝐃𝐨𝐧'𝐭 𝐟𝐨𝐫𝐠𝐞𝐭 𝐭𝐨 𝐯𝐨𝐭𝐞 𝐨𝐤𝐞𝐲𝐲?⟡ ------------------------- ⟡
Saat ini sudah malam tetapi entah kenapa aku tak bisa tidur. Saat ini aku sedang menemani Lintar untuk tidur. Sejak beberapa hari lalu ketika ia sadar bahwa topi miliknya hilang, ia jadi tak bersemangat seperti awalnya.
Ia bilang bahwa ia tak bisa tenang jika topi itu tak bersamanya. Jujur aku rada heran, memangnya apa spesialnya topi itu? Saat aku bertanya, ia justru menatapku dengan tatapan aneh.
Bukannya memberi jawaban, ia justru bertanya bagaimana perasaanku jika dirinya pergi meninggalkan diriku. Tentu saja aku menjawab bahwa aku akan sedih. Mendengar jawaban dariku, ia pun tersenyum tipis.
Waw.. ternyata ia bisa tersenyum juga ya?
Ia pun akhirnya menjelaskan bahwa perasaannya saat kehilangan topi itu sama seperti perasaanku saat kehilangan dirinya. Aku pun seketika tersentak. Baiklah, sepertinya sekarang aku paham kenapa ia cukup sedih saat topi itu hilang.
Topi itu adalah pemberian Tok Aba saat dulu Lintar masih berumur 5 tahun. Topi itu diberikan kepadanya karena ia berhasil menggunakan kuasa elemen petirnya dengan cukup baik.
Untuk sekarang mungkin hal itu adalah hal yang sepele, tetapi untuk Lintar saat berumur 5 tahun, itu adalah hal yang luar biasa. Ia merasa seperti mendapatkan penghargaan saat memenangkan lomba. Biasalah, pikiran anak 5 tahun.
Sampai sekarang pun ia masih menjaga topi itu, jujur aku sedikit kagum saat mengingat-ingat bahwa topi yang tadi digunakan olehnya itu terlihat sangat bersih. Tidak ada kotoran ataupun lecet sedikitpun.
Jika aku tidak salah hitung, maka umur topi itu lebih tua daripada Duri dan Solar. Lebih tepatnya umur topi itu sebanding dengan umur Blaze dan Ice, yaitu 18 tahun.
Bayangkan saja. 18 tahun, dan topi itu masih muat di kepalanya.
Melihat foto saat Lintar pertama kali memakai topi itu, memang topi itu kelihatan sangat besar sih. Jadi aku tidak heran jika ternyata topi itu masih muat sampai sekarang.
Aku pun tidak sengaja melihat beberapa foto Lintar di handphone'nya, aku melihat semua fotonya. Sebenarnya fotonya tidak banyak sih, cuma sepuluh sampai lima puluh foto saja.
Pantas saja memonya nggak penuh-penuh, ternyata ia tak menyimpan hal-hal yang tidak penting.
Aku pun terpikirkan tentang handphone milik Lintar yang bisa saja menjadi alat pelacak untuk keberadaran kami. Aku sempat berpikir untuk membantingnya tadi, tapi aku berubah pikiran setelah mengingat eskpresi Lintar saat aku menghancurkan jam kuasa miliknya.
Aku tidak mau membuat adikku itu marah kepadaku untuk yang kedua kalinya, jadi aku berpikir untuk mereset seluruh data yang ada di handphone itu. Tetapi sebelum melakukannya, aku mengirim semua data penting dari handphone itu ke handphone milikku.
Setelah itu, aku pun mereset semua datanya. Bahkan aku sampai mengganti nomornya. Kemudian, aku mengirim kembali data penting yang tadi kukirim ke handphone'ku.
Aku berharap ia tidak akan marah saat mengetahui bahwa aku mereset hpnya.
Akhirnya setelah itu, aku pun berpikir bahwa semua informasi yang ku dapatkan selama ini adalah 'hoax'.
Kenapa? Karena menurut informasi yang kudapatkan, seharusnya Lintar itu pendiam, dingin, tegas, cuek, sadis, kejam, dan banyak lagi lah.
Tapi apa ini? Dia sangat berbeda dari informasi yang kudapatkan. Apakah ini karena pandanganku sebagai seorang kakak?
KAMU SEDANG MEMBACA
Kembali Kepada Kalian [Halilintar] - 𝐒𝟏 || 「𝘌𝘯𝘥 ✓」
General Fiction• ⟡ 「 𝐊𝐞𝐦𝐛𝐚𝐥𝐢 𝐤𝐞𝐩𝐚𝐝𝐚 𝐤𝐚𝐥𝐢𝐚𝐧 - 𝐒𝟏 」 ⟡ • ⟡ ------------------------- ⟡ Mengisahkan tentang seorang kakak dari Elemental bersaudara yang harus hidup dengan penuh rahasia setelah terpaksa pergi meninggalkan adik-adiknya di sebuah or...