• ⟡ 「 𝟓𝟓 - 𝐊𝐞𝐛𝐨𝐡𝐨𝐧𝐠𝐚𝐧 」 ⟡ •

1K 171 27
                                    

⟡ ------------------------- ⟡

𝐇𝐚𝐩𝐩𝐲 𝐑𝐞𝐚𝐝𝐢𝐧𝐠
𝐃𝐨𝐧'𝐭 𝐟𝐨𝐫𝐠𝐞𝐭 𝐭𝐨 𝐯𝐨𝐭𝐞 𝐨𝐤𝐞𝐲𝐲?

⟡ ------------------------- ⟡


Setelah beberapa saat, akhirnya Halilintar pun tersadar dari lamunannya. Ia seketika segera mendongak. Lalu menatap bingung kedua insang yang ada dihadapannya ini.

'Mereka ngapain nengok lantai?' Tanya batinnya bingung.


Puk!

Halilintar menepuk pelan pundak Thunder, mencoba untuk membangunkannya dari lamunannya juga.

Thunder pun seketika mendongak, menatap Halilintar dengan tatapan kikuk.

"Udah baikan?" Tanyanya.

Halilintar pun mengerutkan keningnya bingung. Tapi setelah beberapa saat, ia pun akhirnya mengerti.

"Ya.." Jawabnya sembari menganggukkan kepalanya kecil.

Kemudian dia pun mengalihkan pandangannya kepada Reverse yang masih terdiam.

Yaa.. sepertinya otaknya sedang melakukan penerjemahan dari kata-kata Thunder ywng sebelumnya.

Hadehh.. lama amat nerjemahinnya.

"Kak Rev?" Panggil Halilintar pelan.

Ia berharap Reverse tak akan menanyakan tentang hal ini lebih dalam lagi. Jujur saja ia benar-benar malas jikalau harus berbohong lagi sekarang.

Reverse pun akhirnya mendongak, tatapannya masih terlihat kosong. Ah.. sepertinya ia masih tidak percaya dengan ywng baru saja terjadi.

"Jadi.. kau benar-benar bukan Lintar?" Tanya Reverse sembari menatap kosong Thunder.

Thunder pun mengangguk kaku. Jujur saja ia masih belum terbiasa dengan keberadaan Reverse.

Kan selama ini ia selalu berada di dimensinya yang kosong itu, selalu sendirian juga. Jadi ia tak terlalu terbiasa dengan keberadaan orang lain didekatnya, kecuali Halilintar tuannya itu tentunya.

Yaahh.. sikapnya 11/12 sama Halilintar dulu lah ya!

"Huft.. lalu? Kenapa kau bisa ada disini?" Tanya Reverse lagi.

Halilintar dan Thunder pun seketika saling pandang, mereka bingung tentang kebohongan apa lagi yang harus mereka ucapkan sebagai jawaban dari pertanyaan Reverse itu.

"Uhh.. Halilintar mengirimnya kesini untuk membantu saya!" Ucap Halilintar sembari menggaruk pipinya yang tak gatal.

'Ehh.. kok kayak ada yang ngeganjal ya?' Tanya batin Halilintar ketika merasa bahwa ada ywng salah dari kalimat yang baru saja ia ucapkan

"Membantumu?"

"Iyaa.. kan saya habis aja diserang, terus sempat terkena efek racun! Jadi Halilintar mengirimkan beliau kesini untuk mendampingi saya!"

'Buset dahh.. inimah terlalu mendalami kebiasaan formal! Dia pakai 'beliau' gk tuh!' Seru batin Thunder.

Reverse pun seketika terdiam. Ia menatap Halilintar tajam, membuat sang empu hanya bisa tersenyum kikuk.

Kembali Kepada Kalian [Halilintar] - 𝐒𝟏 || 「𝘌𝘯𝘥 ✓」Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang