AL SHAKA 42

1K 74 53
                                    

Happy reading

Happy reading

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

🦋🦋🦋


"cantik bener anak Lo bang" ujar shaka, mengelus elus pipi Aqila.

"Liat dulu bapak nya siapa" jawab Alden penuh percaya diri.

Shaka hanya terkekeh, sementara Aska bocah itu masih setia memeluk Alena, demam nya belum juga turun dan bibir nya yang sudah turun ke bawah menunjukkan bahwa akan menangis.

"Ada yang sakit sayang?" Tanya Alena ketika Aska merengek.

Shaka yang mengerti sontak langsung beranjak dari duduk nya, berniat untuk mengambil alih Aska agar bisa ia gendong.

"Laki laki nggak boleh cengeng nak" bisik Shaka.

Karena merasa lelah menangis, Aska akhir nya tenang dengan sendiri nya. Bocah itu perlahan menutup matanya karena mengantuk.

Aska masih setia memeluk tubuh Shaka dengan posisi di pangku sang ayah, bocah itu akan menangis ketika dirinya di pindah kan ke atas kasur.

"Ngantuk berat tu bocil" ujar Alden.

"Rumah jadi sepi kalo Aska sakit" sahut Clarissa.

Keesokan harinya, kini keadaan Aska sudah kembali aktif, hari ini juga keluarga kecil ini berniat untuk kembali ke rumah, karena Shaka yang harus kembali bekerja.

Sepanjang perjalanan pulang bocah itu tertidur di pangkuan sang ibu, Alena tersenyum melihat wajah damai putranya.

"Mau langsung pulang atau mampir dulu yang?" Tanya Shaka.

"Langsung pulang aja kasihan aska ngantuk banget kaya nya" ujar Alena kembali mencium kening putra nya.

"Aska Mulu yang di cium, aku nggak" ujar Shaka sewot.

"Dih sama anak sendiri cemburu" jawab Alena, karena kesal dengan jawaban sang istri Shaka langsung mengubah wajah nya menjadi datar.

"Jangan ngambekan malu sama anak" sindir Alena.

"Siapa juga yang ngambek"

"Iya in deh biar cepet"

Kalau saja Aska tidak tidur, sudah pasti bocah itu akan membujuk sang ayah agar kembali berdamai dan berhenti mendiamkan Alena.

Kini keluarga kecil itu sudah berada di rumah, Aska bocah itu masih terlelap tidur di temani oleh sang ayah yang berada di samping nya.

Sementara Shaka, laki laki itu masih fokus dengan handphone nya, bermain game tanpa memikirkan pekerjaan itu hal yang paling Shaka suka.

"Papa ka"

Merasa nama nya di panggil, Shaka langsung menoleh ke arah samping, dan ternyata Aska sudah terbangun dari tidurnya.

"Apa nak?" Tanya Shaka membalik kan badan nya menghadap Aska.

"Mama dimana?"

Mengelus rambut lebat putra nya yang sedikit panjang dan jidat Aska yang penuh keringat "mama di dapur nak, bikin makanan buat Aska" ujar nya.

"Mau sama mama"

Shaka yang mengerti langsung beranjak dari tempat tidur lalu menggendong Aska menuju dapur untuk menemui Alena.

"MAMA" teriak Aska menuruni tangga.

"Kok udah bangun, Aska laper nak?" Tanya Alena, sontak Aska langsung mengangguk.

"Tunggu ya, bentar lagi"

Setelah 10 menit menunggu kini Shaka, Alena dan Aska sudah menyantap masakan Alena, bisa di bilang masakan favorit menurut kedua laki laki itu.

"Mama sama papa kok diem dieman?" Tanya Aska merasa aneh dengan kelakuan kedua orang tua nya.

"Nggak pa-pa nak, Aska lanjut makan nya ya" jawab Alena.

"Mama, papa lagi marahan ya?"

"Nggak nak" jawab Shaka.

"Aska nggak mau liat mama, papa diem dieman, ayo damai" bocah itu mengambil tangan Shaka dan Alena, agar saling memaafkan.

Namun ke dua nya hanya terdiam, begini lah jadi ne ketika anak pertama di pertemukan dengan anak bungsu.

"Jangan marahan lagi ya"

🦋🦋🦋

Vote+komen Itu berharga bagi aku

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Vote+komen
Itu berharga bagi aku

Follow luvhmillie

Follow Instagram
@wp.luvhmillie
@alshaka.ptra
@fairlyy.melia

Mohon maaf jika ada
salah kata dalam penulisan

See you next part
29 Jan 2024
🤍🤍🤍

AL SHAKA [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang