AL SHAKA [ON GOING]

AL SHAKA 45

Happy reading

🦋🦋🦋

Pagi ini matahari bersinar dengan terangnya, terdapat dua laki laki yang masih terlelap dalam tidurnya, siapa lagi kalo bukan Shaka dan Aska.

Semalam Kedua laki laki itu tidur larut malam, lantaran Shaka yang terlalu fokus dengan game nya. Sementara Aska bocah itu tidak mau tidur dikarenakan alergi nya kambuh karena memakan coklat yang  terdapat kacang di dalam nya.

Hal itu membuat Aska tidak mau tidur dan selalu merengek ingin di gendong oleh sang ibu. Namun, akhirnya pada pukul 12 malam ia tertidur karena lelah terus terusan menangis.

Mata Shaka perlahan terbuka terusik karena terdapat tangan kecil yang berada di wajah nya, laki laki itu seketika bingung manik nya melirik ke sana ke mari namun hanya terdapat putra nya yang masih terlelap.

Laki laki itu lupa bahwa istrinya izin untuk pergi ke rumah sakit. ibu dari satu anak itu kini berada di rumah sakit ketika mengetahui ayah nya sakit. Ia tak lupa terlebih dahulu memasak dan menyiapkan sarapan untuk suami dan anak nya.

Sudah kebiasaan Shaka ketika bangun tidur ia harus melamun terlebih dahulu. Berniat mengumpulkan niat nya untuk pergi ke kamar mandi agar mencuci muka.

Ketika sudah selesai dengan kegiatan nya, Shaka keluar dari kamar mandi dan terdapat putra nya yang sudah membuka mata.

"Paa, mama mana?" Tanya Aska, yang masih menahan kantuknya.

"Mama di rumah sakit" jawab Shaka, kembali memakai baju nya.

"Memang nya siapa yang sakit?" Tanya Aska kembali.

"Kakek yang sakit nak" jawab Shaka, sontak Aska langsung berdiri dan menghampiri ayah nya.

"Papa, Aska mau ketemu kakek, Aska mau liat kakek" ujar Aska dengan suara nya yang sedikit bergetar ingin menangis.

"Anak kecil nggak boleh ke sana nak, di sana kan banyak orang sakit jadi nggak boleh" jawab Shaka, mengangkat tubuh putranya agar berhenti menangis.

"Tapi Aska mau liat kakek" ujar nya sedikit berteriak.

"Nurut ya, nanti Aska liat kakek kalo kakek udah pulang" jawab Shaka yang masih setia mengelus punggung putranya.

"GAK MAU" teriak Aska, tangan nya langsung menjambak rambut tebal sang ayah, sementara Shaka meringis kesakitan.

Ceklek