Sebuah keluarga pebisnis elite dengan julukan keluarga Loni, memiliki penerus Pin kekuasaan generasi ke-18 yang bernama Mewtasit Jonghefluk. Kekuasaan yang menjadi ketamakan tersebut menjadikan seseorang yang seharusnya mendapat pelukan hangat malah...
Kana memberontak, mulutnya terus dibekap seseorang agar tak bersuara.
"Diamlah! Jika kau tak ingin mati!" ucap Pria yang membekapnya.
"Siapa kau?" tanya Kana ketika laki-laki ini melemahkan cengkeramannya.
"Di sini sangat berbahaya, ikuti aku!" ucap laki-laki ini membawa Kana.
Setibanya di suatu tempat. Kana kembali melihat Nyonya yang baru saja ia tolong.
"Kana, syukurlah kau baik-baik saja." Wanita itu menghampiri Kana dengan perasaan lega yang tertuang.
"Sebenarnya apa yang kalian lakukan? Aku harus melihat orang tuaku."
Lagi-lagi Kana ditahan. "Jangan gila, bodoh! Mereka bukan seseorang yang bisa kau lawan sendirian!" teriak laki-laki yang membawanya.
"Aku tak peduli lagi! Orang tuaku mati, bagaimana bisa aku duduk tenang!"
"Kana! Aku mengenal orang tuamu dengan baik. Jika mereka di sini, mereka pasti sudah menamparmu karena bertindak bodoh."
"Bagaimana bisa kau mengenal orang tuaku, hiks!" Kana merosot dengan dengkul yang lemas, dia tak busa membayangkan. Hidupnya sendirian sekarang.
"Tuan Samoel orang yang sangat baik. Kau pasti tau apa yang orang tuamu kerjakan untuk menghasilkan uang. Meskipun mereka menyembunyikan darimu, tapi kau bukan orang bodoh yang hanya menutup mata." Pria ini berbicara untuk menyadarkan Kana. Dia adalah Leo dari keluarga Fanho. Seseorang yang sudah Mew sandera.
"Mereka bekerja untuk keluargaku sebagai pemasok tumbuhan terlarang. Mereka juga tau identitas kekasih yang kau cintai itu sebagai musuh terberat bagi keluargaku!"
"Lalu kenapa mereka cuma membiarkanku, jika mereka tau akan berakhir seperti ini?" Pipi Kana banjir dengan air mata.
"Mereka menghargai keputusanmu, Kana. Mereka ingin kau menjalani hidup yang normal, tidak seperti mereka. Bahkan mereka percaya pada Mew jika dia tak berniat untuk melanjutkan kekejaman keluarganya. Kami sudah banyak memperingati, tapi orang tuamu masih percaya. Tapi apa yang Mew lakukan. Mereka menyanderaku untuk berkuasa lebih besar. Dia melanjutkan kekuasaan keluarganya yang begitu kejam!"