bab 2

877 137 30
                                    

Mari kita coba keberuntungan bab 2

Mari kita coba keberuntungan bab 2

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kana berteriak kencang di telinga kekasihnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kana berteriak kencang di telinga kekasihnya. Ia menyuruh Atta menghentikan laju kendaraannya.

Suara Kana yang menggelegar membuat Atta refleks menginjak rem sepeda motornya hingga motor itu berhenti dengan decitan ban motor yang dipaksa berhenti.

Tubuh Kana terdorong ke depan. Nyawanya sekali lagi terasa hilang.

Pria kecil itu turun dengan wajah pucat. Atta membantunya sambil menahan tawa. Ia sangat yakin jika Kana ketakutan saat menjadi tumpangannya.

"Kau sudah gila, Phi!" maki Kana ketika nyawanya kembali.

Atta akhirnya tersenyum, tidak! Dia tertawa. Ini yang ia nantikan, kekasihnya mengomel.

"Aku masih mau hidup! Aku baru saja memulai kehidupanku dengan berjuang memasuki fakultas kedokteran!" Kana bahkan bertolak pinggang memaki kekasihnya yang mengumbar senyum dan tawa.

Dia meraih pinggang Kana sehingga tubuh Kana tertubruk pada tubuhnya. Ia kunci bibir Kana yang terus mengeluarkan umpatan dengan kecupan.

Kana berusaha mendorong, namun kekasihnya lebih kuat.

"Lepaskan aku! Aku sedang marah padamu, Phi! Kau hampir saja membuat kita mati!"

"Nyatanya kita baik-baik saja," ucap Atta.

"Kita selamat karena keberuntungan! Bagaimana tadi kalau terjadi kecelakaan! Apalagi caramu menghentikan motor tadi!"

"Jika terjadi, aku di sini memiliki seorang Dokter cantik yang akan menyembuhkanku."

Kana mengerutkan alisnya. "Kau pikir aku sudah memiliki pembelajaran untuk mengobati orang yang mengalami kecelakaan! Dan jika tadi terjadi kecelakaan! Kau pikir aku juga bisa mengobati diri sendiri?"

"Sudahlah, kau semakin cantik jika marah begini. Nanti bagaimana kalau Phi ingin membuatmu marah setiap hari?"

"Coba saja! Kau tidak mendapatkan apapun!" ancam Kana membawa tangannya melipat di dada.

KilledTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang