Sebuah keluarga pebisnis elite dengan julukan keluarga Loni, memiliki penerus Pin kekuasaan generasi ke-18 yang bernama Mewtasit Jonghefluk. Kekuasaan yang menjadi ketamakan tersebut menjadikan seseorang yang seharusnya mendapat pelukan hangat malah...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Cerita by
.
.
.
Win dengan perasaan senang berjalan dengan di temani sekitar 4 orang pengawal.
"Om, Win akan bermain ke dalam taman. Om-Om tunggu saja di sini."
"Tidak bisa, Tuan Muda. Tuan Gulfie mengatakan harus mengawasi Tuan Muda selalu."
"Kenapa begitu? Biasanya Win bisa bermain dengan bebas kalau di rumah."
"Benar, Tuan Muda. Tapi sekarang banyak para penguasa sedang di rumah ini. Mungkin saja ada salah satu dari mereka yang ingin mengambil kesempatan di sini."
Win memutar bola matanya malas. Tentang kekuasaan sering kali ia dengar. Dia masih lima tahun tapi sudah mendengar jika kekuasaan banyak membuat orang-orang menjadi jahat.
"Ayolah, ini hanya sebuah taman, Om. Win akan baik-baik saja."
Anak itu berjalan masuk. Mereka berempat saling memandang. Memang benar, ini sebuah taman yang tak terlalu luas. Tidak mungkin Win celaka. Jadi mereka membiarkan Win masuk sendirian.
Win menghampiri sebuah kebun bunga matahari. Meskipun tak terlalu luas. Beberapa bunganya sudah mekar di dalam pot khusus. Win berencana memetik beberapa untuk ia berikan pada Buna-nya, sebagai hadiah karena Buna-nya telah mengabulkan permintaannya.
Saat ia tengah asyik memetik Bunga. Mulutnya tiba-tiba dibekap dari belakang dengan sapu tangan. Win tak sempat lagi berteriak. Ia seketika pingsan setelah itu.
*** Mew sudah bersiap untuk kembali bersama istri dan putranya. Namun kehebohan terjadi. Mereka keluar untuk melihat.
"Apa begini caramu menyambut kami, Tuan Trapi?" teriak salah satu penguasa dari sebuah keluarga.
"Tidak ada yang boleh pergi sebelum cucuku di temukan!"
Beberapa saat yang lalu, 4 orang bodyguard yang mengawal Win melaporkan jika telah kehilangan Tuan Mudanya yang baru saja diumumkan.