bab 21

391 86 18
                                    

Hampir aja lupa kalau masih ada cerita yang on going

kuy baca, jan lupa, vote komennya yah

.

.

.

Uhuk! Uhuk! Uhuk!

"Tuan, Mew!" Mate dan Ardie berlari menghampiri Mew yang terbatuk di dekat balkon kamar.

"Apa yang terjadi, Tuan? Kenapa pakaianmu basah? Apa kau terjatuh ke dalam laut?" tanya mereka.

"Mat, apa anak Nona Gulfie selamat?" Mew sepertinya lebih mementingkan Win daripada kondisinya.

"Ya, anak itu selamat, dan sedang dilarikan ke rumah sakit."

"Bantu aku ke sana. Aku ingin melihatnya."

"Tidak, Tuan. Keadaanmu terlihat buruk. Sebaiknya kita meninggalkan kapal ini. Kau harus mendapatkan perawatan juga, jika tidak kau akan di serang flu."

***

Sedangkan di tempat lain.

Bible bersama keluarganya sedang menunggu tindakan Dokter pada Win. Sedangkan Gulfie masih berusaha Tuan Trapi tenangkan.

"Anakku, kau tidak bersalah. Kematian itu pantas dia datapat kan atas apa yang dia lakukan pada Win. Beruntung tak ada hal serius yang terjadi pada Win. Apa yang kau sesalkan?"

"Benar, sayang. Phi akan mengurusnya. Tidak ada yang perlu kau takutkan. Sekarang kesembuhan Win lebih penting." Tak lama Dokter yang menangani Win keluar.

Dia menjelaskan atas kondisi Win.

"Beruntung dia baik-baik saja. Hanya saja sepertinya sedikit terkejut. Namun juga tidak terlalu serius. Kalian boleh melihatnya." Dokter itu berpamitan.

"B-benarkah, Dokter? Apa anakku baik-baik saja?" Gulfie masih khawatir.

"Tentu, Nona menantu Tartapathu. Sebaiknya Nona juga melakukan pemeriksaan. Tubuh anda basah kuyup saat datang ke sini."

"Itu benar, sayang. Periksa dirimu terlebih dahulu."

"Tidak, Phi. Aku ingin melihat Win terlebih dahulu."

Gulfie seketika masuk melihat keadaan Win.

"Buna ...," panggil Win dan Gulfie langsung berlari padanya. "Buna, kenapa Buna menangis. Win sama sekali tidak takut," ucap Win percaya diri.

"Di mana Om Gendut itu? Win akan memberikan pelajaran karena telah membuat Buna khawatir." Win tak suka melihat Buna-nya menangis.

"Dia sudah mendapatkan hukumannya, Win. Apa kau baik-baik saja?" Bible yang bertanya.

"Daddy, Win penerus Tartapathu. Nenek dan Kakek selalu mengatakan jika banyak orang yang ingin mencelakai Win. Tapi tidak ada yang mampu melakukannya karena Win memiliki Buna dan Daddy yang hebat."

"Kau tidak boleh membuat Buna cemas lagi, Win. Lain kali berhati-hatilah," ucap Gulfie. Akhirnya dia menghapus kesedihannya.

"Sayang, kau sudah melihat keadaan Win baik-baik saja, sebaiknya kita periksa keadaanmu."

"Aku baik-baik saja, Phi."

"Tubuhmu bergetar, dan juga terasa hangat. Jangan membantah, ayo."

Akhirnya Gulfie benar diperiksa. Namun yang memeriksanya Dokter khusus, dia tau Gulfie menyamar menjadi seorang pria sehingga Gulfie aman untuk diperiksa.

"Nona Gulfie mengalami demam. Meski tidak terlalu parah, lebih baik mencegahnya agar tak semakin parah. Malam ini sebaiknya Nona Gulfie dan Win menginap di rumah sakit." Dokter menjelaskan kondisi Gulfie.

KilledTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang