bab 18 ....

439 91 20
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Cerita By

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Cerita By

.

.

.

ArnanaSuppawut

Matahari hampir terlihat. Bible mengusap ujung bahu Gulfie yang lancip, dia mengecupnya untuk menyapa ucapan selamat pagi.

"Selamat pagi , sayang," ucap Bible saat Gulfie menoleh.

Tangannya yang lentik membelai wajah bantal suaminya.

"Phiiii ...." Gulf berucap lembut dengan nada menyesal.

Bible mengambil jemari Gulfie yang menari di wajahnya. Dia membawanya ke depan bibirnya, lalu mengecup mesra.

"Phi sangat bahagia. Akhirnya kita menyatu."

"Tapi, kit—"

"Suttt! Jangan berbicara apa pun. Kau milikku, Gulf." Bible mendekatkan wajah untuk menjemput ciumannya.

Gulfie berusaha memejamkan matanya untuk mengusir semua bayangan sialan. Nyatanya tak berhasil. Dia menahan suaminya.

"Phi ...," ucap Gulfie pelan.

"Ada apa?" Bible dengan raut kesedihan. Tatapan Gulfie, belum menjadi miliknya sepenuhnya.

"Phi, bisakah kau membunuhnya hari ini? Detik ini juga. Aku ingin menatap masa depan bersamamu. Jika dia masih hidup, aku tak bisa menjalani kehidupan dengan baik bersamamu." Ucapan Gulfie yakin. Selama Mew masih hidup, bayang-bayangnya tak lepas dari pikiran Gulfie.

"Jika kau menginginkannya, Phi akan melakukannya, sayang. Akan mudah membunuhnya saat dia masih berada di rumah kita."

"Aku akan mengungkap jati diriku hari ini, Phi."

Keduanya bangkit. Mereka membersihkan diri dan bersiap keluar dari kamar

Saat mereka ingin membuka pintu. Win tiba-tiba masuk ke kamar Gulfie dan Bible.

Dia terkejut.

"Buna! Apa yang Buna lakukan! Kenapa Buna berpakaian seperti Daddy lagi!" ucap Win membuat Gulfie bingung.

KilledTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang