Sebuah keluarga pebisnis elite dengan julukan keluarga Loni, memiliki penerus Pin kekuasaan generasi ke-18 yang bernama Mewtasit Jonghefluk. Kekuasaan yang menjadi ketamakan tersebut menjadikan seseorang yang seharusnya mendapat pelukan hangat malah...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Kana terus berlari dengan seorang bayi yang dia gendong erat. Dia berhenti tepat di tepi dermaga, sesuai rencana mereka. Dari kejauhan terlihat pelayan setia dari Ibu anak ini.
"Di mana Nyonya Garet?" tanya Kana. Erika terlihat sangat kacau berlari sendirian ke arahnya.
"Tidak ada waktu lagi, Tuan. Tuan Antonio sedang mencari, Tuan Kana. Ganti pakaianmu dengan ini." Erika memberikan Kana pakaian wanita.
Kana terlihat bingung. "Tuan, Nona Garet dan Tuan Leo sudah tiada. Mereka terbunuh oleh keluarga Loni. Aku mohon padamu. Jagalah bayi ini untuk Nona kami." Erika menghujani wajahnya dengan air mata. Dengan mata kepalanya sendiri, melihat tubuh kaku Nona-nya di angkat keluar dari dalam laut.
"Apa? B-bagaimana ini? A-pa yang harus a-ku lakukan?"
"Kau harus menaiki kapal ini dengan pakaian ini, Tuan. Pengawal Antonio sedang mencarimu. Mereka akan terkecoh jika kau menyamar menjadi seorang wanita yang akan dijadikan budak di Jepang, karena hanya seorang wanita dan Ibu hamil yang bisa meninggalkan tempat ini, kau juga dengan seorang bayi. Antonio hanya mengetahui kalau anak Nona Garet juga telah tiada, karena mereka berpikir kalau Nona Garet melompat bersama Tuan Muda."
"Lalu bagaimana dengan dirimu?" tanya Kana tentang pelayanan ini?
"Aku tidak bisa pergi, Tuan. Mereka pasti juga mencariku. Jika aku ikut denganmu, kita semua tidak akan selamat. Lagian aku tidak hamil."
Kana melihat Erika dengan gelengan.
"Aku mohon, Tuan. Hanya kau satu-satunya harapan kami. Kembalilah untuk membalaskan ketidak-adilan ini," mohon Erika. "Dan jagalah Tuan Muda kami."
*** Kana dengan pakaian wanita naik ke atas kapal. Setelah petugas melihat kartu yang Kana pegang, dia lewat dengan mudah. Erika sudah menyiapkannya sebelumnya.
"Apa orang ini naik ke atas kapal?" tanya seorang laki-laki dengan foto Kana pada petugas kapal.
"Kau tidak lihat, kami tidak membawa pria. Hanya wanita yang memiliki anak dan Ibu hamil saja yang boleh berangkat."