4

144 16 0
                                    

Benar saja, 2 hari kemudian sang Jenderal pun dibuat kalang kabut setelah kepergian sang putri meninggalkan rumah secara tiba-tiba.
Semua pun tak menemukannya karena Chaeyoung bilang ke para prajurit yang berjaga bahwa ia akan berangkat menjadi relawan penyuluhan didesa-desa terpencil.
Maka semua tentara tak menaruh curiga saat gadis itu pergi dengan membawa beberapa tas besar.
Namun saat surat ACC pengunduran dirinya dari runah sakit di Gangnam itu datang kerumah, barulah semua terbongkar.
Jenderal Park frustrasi, bagaimana ia bisa kecolongan sampai beberapa hari ini?
Dimana ia harus mencari Chaeyoung saat ini?

Setelah pulang dari tugasnya mengangkut ikan dari pantai sampai ke pasar, kini dengan semangat ia pulang sambil membawa ikan Tuna dan cumi segar untuk ia masak sebagai menu makan siang nanti.

"Chaeng...!!" panggil Seagul berjalan masuk kedalam rumahnya.

"Aku dibelakang...!!!" teriak Chaeyoung.

Ternyata sang kekasih sedang sibuk memanen selada yang sengaja ditanam dibelakang rumah seperti beberapa sayuran lainnya.
Rumah sederhana namun asri ini sungguh membuat Chaeyoung betah, terlebih Yeo Bin yang tidak mempermasalahkan Chaeyoung berbuat apapun selama dirumahnya.
Selama tidak membakar rumah, mungkin semua akan baik-baik saja.

"Lupakan selada itu, dan lihat apa yang kubawa..!! " ujar Seagul yang kini berdiri diambang pintu belakang.

Chaeyoung menoleh lalu melihat sekantung Tuna dan 2 ekor cumi segar berada ditangan Seagul.
Seketika senyumnya mengembang.

"Wah.. Kau bawa banyak lauk untuk hari ini?! " pekik Chaeyoung senang.

"Tentu.. Sejak kau tinggal disini, aku harus bekerja lebih giat lagi.
Untungnya paman nelayan baik hati memberiku bonus cumi-cumi tadi. " ujar Seagul tak kalah semangat.

"Apa kau keberatan aku tinggal disini?! " gerutu Chaeyoung dengan bibir cemberut.

"Aiggo.. Tentu tidak sayang, aku sangat bahagia kau ada disini..
Tadi aku hanya bercanda, sekarang senyumlah dan ayo masak semua ini..!! " ajak Seagul diakhiri dengan satu kecupan dibibir Chaeyoung.

"Yak.. Jeon Seagul..!!
Kau bau ikan...!! " pekik Chaeyoung.

Yeo Bin pulang kerumah setelah lewat dari jam makan siangnya.
Karena jarak rumah dan pasar cukup dekat, maka ia selalu pulang untuk makan siang dan akan digantikan oleh Seagul yang menjaga lapak hingga sore tiba.

"Apa kau mau ikut?! " tanya Seagul pada Chaeyoung.

"Bolehkah??!! "

"Tentu boleh, aku sangat senang bila kau disampingku.!! " jawab Seagul mantap.

"Ikutlah, Chae..!!
Agar kau tak bosan berada dirumah.
Disana banyak orang yang bisa kau temui. " ujar Yeo Bin disela-sela kegiatan makannya.

"I.. Iya Eonnie, terimakasih."

Seagul tersenyum senang karena kegiatannya hari ini pasti akan lebih menyenangka.

Suasana pasar sedang stabil, tidak ramai juga tidak sepi.
Hingga Seagul bisa sembari mengobrol saat melayani beberapa pembeli.
Paras tampan dan sikap ramah Seagul membuat para pelanggan yang berbelanja merasa senang.
Tak jarang para ibu-ibu dan wanita-wanita muda sengaja membeli ikan hanya untuk bisa mengobrol dengannya.

Chaeyoung begitu senang bisa berkeliling disekitar pasar sembari melihat penjual apa saja yang ada disana.
Hingga ia melihat seorang gadis kecil berusia 8 tahunan tengah berjalan kesusahan sembari membawa sekantung penuh Jeruk untuk dinaikan ke sebuah gerobak.
Langkah kecil itu tiba-tiba terjermbab dan menimbulkan luka dilutut karena ia memakai rok dan kaus kaki yang tak cukup panjang menutup lututnya.

The Legend Of BakenekoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang