18

76 13 0
                                        

7 Juli 2001

Lima tahun sudah berlalu, kini gadis kecil tersebut sudah tumbuh menjadi anak yang cantik dan semakin mirip dengan sang ibu.
Dan tiga tahun terakhir ini Chaeyoung sudah menunjukan perubahan yang lebih baik dari segi kesehatannya.
Dan tentunya ia sudah dapat berdamai dengan keadaan dan masa lalunya, meski ia tak jadi menikah dengan Jendral Joong Ki.
Namun Jendral Joong Ki tetap memaksa agar Rosé mau menganggapnya Ayah, karena tak ingin masa depan Rosé menjadi menyedihkan karena kehilangan sosok ayahnya.

Siang itu Rosé terus merengek saat melihat kakak sepupunya, yaitu Chanyeol harus pulang karena dari kemarin sudah menginap di rumahnya.
Ia ingin suatu hari nanti dapat bersekolah di sekolah yang sama dengan Chanyeol.

"Oppa.. Bisakah kau tak pulang hari ini.?" rengek Rosé terus menggenggam tangan Chanyeol.

"Tapi aku harus masuk sekolah besok, Rosé.
Aku akan datang kemari lagi minggu depan saat aku libur, bagaimana.?!" tawar Chanyeol.

"Itu terlalu lama..
Aku tak ada teman bermain jika kau tak ada di sini.." jawab Rosé dengan cemberut.

"Maka cepatlah bersekolah dan carilah teman sebanyak-banyaknya."

Sontak mata Rosé membulat mendengar perkataan Chanyeol barusan.
Seketika ia menoleh pada sang ibu yang kini berdiri di belakangnya.

"Eomma.. Bolehkah besok aku bersekolah di sekolah yang sama dengan Chan Oppa..?!" tanya Rosé.

"Emm.. Bukankah itu terlalu jauh..!?" tanya Chaeyoung.

"Bukankah ada Paman Taeyang yang siap mengantar kapan saja..??!!
Bukan begitu Paman..?!" pekik Rosé kepada Taeyang yang sedang mencuci mobil.

"Tentu saja Nona.." jawab Taeyang sembari tersenyum menanggapi nona mudanya tersebut.

Haejin yang mendengar celotehan kecil itu kini ikut menyahut.

"Kalau kau ingin bersekolah di tempat Chanyeol, nanti segera akan Paman uruskan semuanya.." ujar Haejin.

"Benarkah Paman..?!" tanya Rosé berbinar.

Haejin tersenyum tipis sembari mengangguk.
Dan sukses membuat gadis dan pria kecil itu tertawa kegirangan.
Chaeyoung pun tak kuasa menahan tawanya melihat putri kecilnya kini sudah tumbuh besar dan siap berpetualang ke dunia luar.

Setelah Haejin dan Chanyeol beranjak pulang, Rosé melanjutkan belajar bersepeda di depan rumahnya.
Karena langit tak terlalu terik hari ini, Chaeyoung membiarkan putrinya tersebut untuk bermain di luar rumah.

Kaki kecil tersebut mengayuh dengan gembira sepeda roda dua yang baru saja di lepas ban tambahan di sisi kanananya.
Hingga tanpa ia sadari sebuah batu kini berada tak jauh di depannya, dan Rosé pun justru menabraknya.
Akhirnya bocah tersebut jatuh dari sepeda dan terluka di bagian siku dan lututnya.

"Aaduuh.. Ssh.. Sakiitt..." rintih Rosé.

Merasakan perih di siku dan lututnya, membuat Rosé sedikit kesusahan untuk berjalan.
Tapi tiba-tiba ia di kejutkan dengan kedatangan kucing berwarna kuning mendekatinya, terlebih mengendus luka di lututnya yang masih segar tersebut.

"Hei.. Jangan lakukan..
Itu jorok..!!
Emm.. Kau lapar ya..???!!" tanya Rosé.

"Miiaww.."

"Wooah.. Kau paham perkataanku..!?
Kau lucu sekali..!!" pekik Rosé.

Rosé masih asik mengelus kucing kuning tersebut dengan tertawa.
Namun tak lama muncul kembali kucing berwarna putih seperti kapas di balik semak-semak dan menghampiri Rosé di sana.

The Legend Of BakenekoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang