Setelah tiga hari berlibur, hari ini saatnya Seagul akan kembali ke Hokaido untuk bekerja.
Ia berangkat bersama Yuto pukul 7 pagi agar sampai ke kota tidak terlalu siang."Jaga dirimu baik-baik Chaeng.." ujar Seagul mengusap lembut rambut sang istri.
"Nde.. Hati-hatilah di jalan, jangan lupa segera makan setelah sampai nanti." jawab Chaeyoung merapikan mantel yang Seagul pakai.
Seagul hanya mengangguk, kemudian ia berjongkok hingga sejajar dengan perut buncit istrinya.
Mengusap penuh kasih si calon bayi yang di perkirakan 3 bulan lagi akan lahir ke dunia.
Rasanya Seagul pun sudah tak sabar untuk menanti buah hatinya menangis di pelukannya."Bayi kecilku.. Appa pergi bekerja dulu, Nde..?!
Bergeraklah secukupnya dan jangan membuat ibumu kelelahan.
Appa menyayangimu.." bisik Seagul sebelum mendaratkan satu kecupan cinta pada janin yang ada di perut Chaeyoung.Chaeyoung yang melihat tingkah suaminya hanya tersenyum simpul dan mengelus surai hitam itu.
Ia amat merasa bahagia memiliki lelaki yang begitu lembut dan penyayang seperti Seagul, cinta memang tak pernah salah."Aku pergi dulu nde.."
"Emm.. Tunggu.."
"Ya, ada apa Chaeng..?!"
Dengan sedikit ragu, Chaeyoung mulai mendekati Seagul dan mengecup bibir suaminya sedikit lama.
Seagul yang sedikit terkejut, lama-lama mengimbangi ciuman sang istri.
Tak di pungkiri mood swing Chaeyoung yang selalu berubah tiap menitnya mampu membuat wanita itu melakukan hal demikian, semua efek kehamilan.
Kurang lebih dari dua menit, akhirnya Chaeyoung terpaksa melepas tautan bibir mereka dan hanya menunduk malu di hadapan sang suami."Maaf, aku terlalu merindukanmu.
Beberapa hari kau dirumah pun nyatanya tak mampu membuatku untuk berhenti merindukanmu.." gumam Chaeyoung sendu.Seagul tersenyum hangat, lalu membawa tubuh Chaeyoung dalam pelukannya sembari mengelus surai panjang tersebut.
"Sabarlah.. Jika nanti si kecil sudah lahir, aku akan membawamu pindah ke kota dan mencari rumah sewa di sana.
Aku hanya tak ingin kau sendirian selama hamil jika aku mengajakmu sekarng, kau paham itu." jawab Seagul.Dengan perlahan Chaeyoung mengangguk, merasa tenang atas jawaban suaminya.
Akhirnya Chaeyoung pun rela melepaskan sang suami untuk pergi bekerja.
Setelah Seagul pergi, Chaeyoung segera masuk ke dalam rumah guna melanjutkan memasaknya yang tadi belum sempat ia selesaikan.Sebuah jet pribadi berjenis Dassault Falcon 8X telah tiba dan mendarat di Bandara International Chubu, Nagoya Jepang.
Bandara kecil yang memang di khususkan untuk pendaratan pesawat pribadi seperti ataupun helikopter pribadi.
Kedatangan dua orang yang membawa sembilan pasukan terdiri dari delapan tentara, dan satu anggota intel detektif, segera di sambut seorang pria yang di ketahui sahabat dekat salah satu dari kedua pimpinan tersebut.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Legend Of Bakeneko
FantasyMereka ada didekatmu hingga kamu sulit menyadarinya.