Bulan ini adalah waktu yang pas untuk si kecil Rosé memulai kegiatan makan pertamanya.
Karena usianya sudah menginjak enam bulan, kadang ia terlihat begitu antusias saat melihat orang-orang dewasa makan di dekatnya.
Sampai detik ini nyatanya Chaeyoung masih tak begitu dekat dengan anaknya sendiri.
Jika seorang ibu akan tertawa ketika melihat bayi mereka, namun tidak dengan Chaeyoung.
Ia lebih sering menyendiri menghindari orang-orang saat ini.
Tuan Hyunbin sempat ingin membawa Chaeyoung ke psikater, namun nyatanya wanita itu justru mengamuk dan menolaknya.Saat ini Rosé sedang duduk di atas sofa dengan boneka beruang di tangannya, sementara bibi Mikyung sudah menyiapkan semangkuk bubur bayi untuk makanan pertama Rosé.
Namun ternyata bibi Mikyung lupa mengambilkan air minum dalam cangkir untuk bayi tersebut.
Alhasil kini ia meninggalkan bayi itu sejenak menuju dapur untuk mengambil air.
Tak ada fikiran buruk apapun sebelumnya, karena di sana pun juga ada Chaeyoung yang nyatanya sedang duduk diam sambil merajut.
Tanpa di duga boneka yang ada ditangan mungil tersebut kini jatuh, dan membuat Rosé kecil sedikit merengek.
Dan dengan segera ia merangkak untuk mengejar bonekanya tersebut, namun nyatanya kini tubuh kecil itu seketika meluncur jatuh kebawah sofa.
Tangis melengking pun tak dapat di elakkan, sementara Chaeyoung yang nyatanya terkejut pun hanya bisa melongo menatap anak gadisnya itu tanpa berminat berbuat apapun."ASTAGA NONA ROSÉ.....!!!" pekik Bibi Mikyung segera menghampiri bayi kecil yang sedang jatuh tertelungkup dan menangis kencang tersebut.
"Yak...!!! Ada apa ini..??!
Ada apa dengan Roséanne..??!!!" pekik Haejin yang ternyata datang bersama Chanyeol tanpa di duga-duga."M.. Maafkan aku Tuan, tadi aku sedang mengambil air minum untuk makan Nona Roséanne.
Aku tak berfikir apapun karena Nona Chaeyoung juga sedang berada di sampingnya.
Maafkan atas kecerobohanku Tuan.." ujar Bibi Mikyung sembari menggendong Rosé yang masih menangis.Lalu Haejin menatap tajam Chaeyoung yang kini masih terpaku tanpa mengucapkan apapun.
"Chaeyoung.. Tidakkah kau lihat tadi anakmu dalam bahaya...!!??" pekik Haejin.
"A.. Aku...-"
Haejin memijit pelipisnya lalu berbalik mengintrupsi pada Bibi Mikyung dan Chanyeol agar segera mengobati Rosé di kamar.
Setelah mereka pergi, kini Haejin mulai berbicara serius dengan Chaeyoung."Chaeyoung, apa yang kau fikirkan selama ini hah..!!??
Apa kau tak bisa berdamai dengan masa lalumu..??!!
Dia putrimu, darah dagingmu..!!" tekan Haejin."Berhenti berbicara hal itu terus kepadaku..
Kau tak akan mengerti, setiap aku menatapnya, aku selalu teringat pada Seagul.
Kau tak tahu bagaimana tersiksanya aku Haejin...!!" pekik Chaeyoung dengan suara bergetar."Dengar Chaeyoung..!!
Sebentar lagi Song Joong Ki akan menikahimu, kau harus melupakan pria brengsek yang sudah tega meninggalkanmu.
Bisa saja kini ia sudah bersama wanita lain di tempat tinggalnya yang baru." ujar Haejin."Dia tidak pergi ke negara lain..
Dia sudah mati..
DIA SUDAH PERGI DARI DUNIA INI, KAU TAU...!!!" bentak Chaeyoung tak tahan lagi.Seketika Haejin terkejut dengan ucapan Chaeyoung.
Mengapa wanita itu dapat berbicara demikian?
Apakah ia tahu sesuatu yang menjadi rahasianya yang ia simpan sendiri.?!Tuan Hyunbin yang baru saja pulang dari rumah sakit karena hari ini jadwal chek up'nya, kini sedikit bingung karena hanya melihat Haejin yang sedang duduk termenung di sofa.
Sementara Chaeyoung mungkin sudah kembali ke kamarnya.
Perlu di ketahui, bahwa Tuan Hyunbin terpaksa menitipkan Rosé di kamar Bibi Mikyung saat malam hari, karena kondisi Cheyoung yang tak memungkinkan."Haejin, sedang apa kau di sini.?!
Kemana yang lainnya.?" tanya Tuan Hyunbin."Chanyeol dan Bibi Mikyung sedang menenangkan Rosé di kamarnya." jawab Haejin datar.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Legend Of Bakeneko
FantasyMereka ada didekatmu hingga kamu sulit menyadarinya.