26: Baikan?

536 61 1
                                        

Sepulang sekolah, Sunghoon dijemput oleh ayah dan papanya. Namun saat dalam perjalanan, Sunghoon tak ada mengeluarkan sepatah katapun.

Heeseung menghela nafas. "Hoonie masih ngambek? Tanya Heeseung.

"Gatau, jangan ngomong sama hoonie," ucap Sunghoon ketus.

"Hoonie marahnya jangan lama lama dong," kini Jake yang berbicara.

"Iyaa papa, satu menit lagi udah ga marah," jawab Sunghoon.

Heeseung terkekeh mendengar ucapan dari anaknya. "Kamu ya ada ada aja."

Satu menit pun berlalu tapi Sunghoon masih saja cuek pada sang ayah.

"Nak udah satu menit nih," ucap Jake.

"Pa keknya kurang satu menit, lagi satu tahun aja, hoonie mau ngambekk lama lama," jawab Sunghoon lagi.

"Astagaa hoonie kamu tuh," Jake pun heran dengan anaknya.

"Hehe, iya deh iyaa baikan tapi beliin hoonie es krim dulu," ucap Sunghoon.

Heeseung pun mengangguk. "Siap pangeran kecil."

Sunghoon terkikik geli. "Hahahaha, let's go beli es krim."

.
.

Disini lah Sunghoon sekarang, di ruang keluarga bersama beberapa mobil mainannya.

"Widih kerenn bangett."

"Heumm.. tapi bosen main sendiri, mau panggil ayah dehh." Sunghoon pun bangkit lalu segera menaiki tangga untuk menuju kamar sang ayah.

Sesudah sampai Sunghoon langsung mengetuk pintu kamar sang ayah lalu membukanya secara perlahan.

"Ayah ayo temenin hoonie main," pinta Sunghoon.

Heeseung yang sedang merebahkan dirinya di atas kasur langsung bangkit saat anaknya masuk ke kamar.

"Iyaa ayo ayah temenin," ucap Heeseung lalu beranjak dari kasur.

"Yeayy main sama ayah."

Sunghoon langsung berjalan mendahului sang ayah. Sebelum ia kembali ke ruang keluarga, Sunghoon pergi ke dapur untuk menemui sang papa.

"Papaa, susunya hoonie mana?" Tanya Sunghoon yang langsung berdiri di sebelah papanya yang sedang mencuci peralatan dapur.

"Itu ada di meja," jawab Jake.

Sunghoon mengangguk lalu mencium pipi sang papa. "Makasih papa, hoonie mau main sama ayah dulu yaa."

Sunghoon pun langsung mengambil gelas yang sudah berisi susu rasa coklat tersebut untuk dibawa ke ruang keluarga.

Sunghoon duduk di atas karpet di ruang keluarga bersama sang ayah yang akan menemaninya.

"Yeay akhir bisa main sama ayah," ucap Sunghoon senang.

Heeseung menggeleng lalu mengusak rambut Sunghoon. "Iyaa kan mumpung libur jadi ayah temenin hoonie main."

"Tapi biasanya ayah udah libur masih aja sibuk tuh, ga ada waktu buat hoonie sama papa." Sunghoon hanya merasa kesal pada ayahnya yang selalu saja sibuk meskipun dihari libur.

"Iyaa iyaa maaf, ini kan udah ngga sibuk," ucap Heeseung merasa bersalah.

"Hehehe makasih ayahh."

Sepanjang hari Sunghoon bermain ditemani oleh sang ayah, bermain tebak tebakan, bermain mobil mobilan, saling menjahili satu sama lain itu semua mereka lakukan. Kecuali menjahili sang papa, itu yang belum mereka lakukan.

"Nak, jahilin papa ayoo." Heeseung mulai ada pikiran untuk menjahili Jake.

Sunghoon menggeleng. "Ih gamau nanti papa marah tuhh seremm, ayah." Tentu saja Sunghoon menolak, ia sayang dengan papanya jadinya tidak tega jika dia harus menjahili papanya.

Sayang HoonieTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang