"Sunoo.. Jungwon.." teriak Jay pada adiknya yang masih di dalam kamar mereka.
"Kakak udah masak, sarapan dulu," panggilnya lagi.
Sunoo dan Jungwon yang mendengar panggilan dari kakaknya itu langsung keluar dari kamarnya.
Jay terlihat buru buru bersiap untuk pergi bekerja. "Kalian sarapan dulu ya kakak mau berangkat kerja, maaf ga bisa sarapan bareng dulu, bye sayang." Setelah mengatakan itu Jay langsung pergi keluar dari rumahnya.
Sunoo menatap kakaknya yang sekarang sudah hilang dari pandangannya. "Orang dewasa emang merepotkan," ujar Sunoo.
"Cepat atau lambat kita pasti bakal merasakannya," tukas jungwon, bahwa baginya menjadi dewasa itu memang suatu hal yang merepotkan dan mungkin perlu tanggung jawab yang besar dan mental yang kuat.
"Mungkin dengan sekedip mata kita bakal merasakannya haha," ucap Sunoo sedikit terkekeh diakhir kata.
"Udahlah kak ayo sarapan, nanti mau ke rumah hoonie ngerjain tugas," ajak Jungwon.
"Iyaa ayo, bosen juga diem di rumah."
.
."Papaaaa," panggil Sunghoon.
Sunghoon turun dari tangga menuju ke dapur untuk mencari keberadaan papanya tapi nihil papanya tidak ada di dapur, biasanya kan pagi pagi gini papanya pasti udah masak di dapur.
"Ishh papa kemana, jangan jangan masih tidur lagi," Sunghoon mendengus kesal karena tidak menemukan papanya.
"Pagi hoonie."
Sunghoon menengok ke sumber suara. "Pagi ayah, ayah, papa dimana? kok gak ada." Tanya Sunghoon pada ayahnya.
"Papa lagi istirahat," jawab Heeseung.
"Lagi bobo? Kenapa belum bangun?" Tanya Sunghoon lagi.
"Papa lagi capek, jadi sekarang masih bobo deh," jawab Heeseung, karena emang bener Jake tuh kecapean, cape ngurus rumah, ngurus anak, apa lagi ngurus suami makanya masih betah banget tidurnya tapi sebenernya Heeseung juga yang suruh buat istirahat dulu.
"Hoonie mau makan?" Tanya Heeseung, Sunghoon hanya mengangguk saja toh dia pagi pagi udah laper.
"Yaudah ayah masakin," ucap Heeseung.
Sunghoon menatap ayahnya ragu ragu. "Emangnya bisa masak?" Tanya Sunghoon.
"Kan coba coba nak, siapa tau jadi." Heeseung masih berpikir kira kira apa yang bisa dia buat.
"Ikut ikut, tapi kalo dapurnya yang jadi berantakan terus nanti papa marah Hoonie ga ikut ikutan yaa." Kan takut Sunghoon tuh kalo papanya udah marah, serem langsung ciut dia nanti.
"Mana bisa gitu nak, nanti tanggung jawab bareng bareng." Heeseung yang ga terima kalo semisalnya cuma dia yang dimarahin.
"Ih aku gamau," tolak Sunghoon.
"Mau makan gak?" ucap Heeseung.
"Ya mau."
"Yaudah bantuin, masak apa yaa." Heeseung masih berpikir keras apa yang bisa dia masak.
"Masak mie aja gimna?" Tanya Heeseung.
"Ihh kata papa ga boleh makan mie pagi pagi," jawab Sunghoon.
Heeseung berpikir lagi. "Masak nasi goreng aja," ucapnya.
"Emangnya bisa?" Tanya Sunghoon yang merasa ragu pada ayahnya.
"Ga bisa, itu terlalu ribet buat ayah," jawab Heeseung setelah dipikir pikir bikin nasi goreng itu adalah suatu hal yang ribet banget.

KAMU SEDANG MEMBACA
Sayang Hoonie
Fiksyen Peminat. Cerita tentang keluarga kecil Lee Heeseung yang berisi dengan canda tawa. Keluarga kecil yang sangat harmonis dan penuh dengan kehangatan di dalamnya. "Sayang hoonie banyak banyak." "Hoonie juga sayang ayah sama papa banyak banyak." [heejake x sun...