"Ayah, hoonie bosen," adu Sunghoon. Ia benar benar merasa bosan, ia hanya duduk di ruangan sang ayah. Ia dari tadi hanya memperhatikan ayahnya yang masih fokus pada komputernya.
Tadi saat dibelikan es krim, Sunghoon tidak merasa bosen karena ada es krim yang menemaninya tapi saat es krim nya habis ia mulai merasa bosan, Sunghoon juga tidak dibolehkan untuk main game oleh sang ayah.
"Ayahh ihh, bosenn bangettt," rengeknya.
"Diem dulu nak, ayah lagi kerja," ucap Heeseung lalu kembali fokus pada komputernya.
Sunghoon yang mendapatkan respon tersebut langsung cemberut, katanya ia ikut ayah agar tidak bosen tapi buktinya ia malah semakin merasa bosan.
"Ih gatau deh, hoonie males sama ayah." Sunghoon langsung beranjak lalu keluar dari ruangan tersebut.
Heeseung yang melihat itu langsung mengalihkan pandangannya. "Heyy hoonie mau kemana? Jangan keluar sendiri."
Tapi terlambat, Sunghoon sudah hilang dibalik pintu. Heeseung menghela nafas pelan lalu menggelengkan kepalanya.
Sunghoon berjalan jalan mengitari perusahaan tersebut. Orang yang berlalu lalang yang melihatnya akan tersenyum ramah dan menyapanya, dan Sunghoon pun akan membalas tersebut dengan baik.
"Bosenn banget huh." Karena tidak tau harus kemana Sunghoon kembali ke ruangan sang ayah.
Ia masuk ke dalam ruangan tersebut dengan wajah yang tertekuk tanpa melihat kearah sang ayah yang menatapnya.
"Kok balik?" Tanya Heeseung.
Sunghoon menatap ayahnya sinis. "Oh! Jadi aku ga boleh balik ke sini?"
Heeseung terkekeh. "Ga gitu nak, makanya kamu jangan main pergi pergi gitu."
"Udah ayah tebak kamu bakal balik sendiri," sambung Heeseung.
Sunghoon mendengus, melipat kedua tangannya di dada lalu duduk di sofa. "Huh! Ngeselin banget."
Heeseung menggeleng dan memilih untuk melanjutkan pekerjaannya yang tinggal sedikit.
Setelah lama hening, pekerjaan Heeseung pun selesai. Ia menghampiri sang anak yang dari tadi tak terdengar suaranya, dan saat ia lihat ternyata anaknya sudah tertidur diatas sofa.
Heeseung terkekeh dan menggeleng. "Dasar bocah."
Heeseung mengangkat tubuh kecil anaknya, ia berjalan keluar ruangan. Karena memang pekerjaannya sudah selesai untuk hari ini, maka ia akan mengajak Sunghoon pulang. Ia tau sang anak pasti sangat bosan, apa lagi sang anak ditinggal oleh papanya pasti akan sedikit rewel.
Setelah sampai diparkiran, Heeseung langsung meletakan tubuh Sunghoon di kursi penumpang di belakang, lalu Heeseung pun ikut masuk ke kursi pengemudi. Ia menyalakan mesin mobilnya lalu segara melanjutkannya dengan kecepatan sedang.
Sesampainya di rumah Heeseung langsung mengangkat tubuh Sunghoon lagi, membawanya masuk ke dalam rumah.
Saat masih digendong sang ayah, Sunghoon mulai bangun dari tidurnya, ia membuka matanya perlahan dan bisa ia lihat bahwa ia sudah berada di rumah.
"Ayah.." panggilnya lirih.
"Oh udah bangun nak."
Heeseung mulai menurunkan tubuh Sunghoon, ia mengusak rambutnya sang anak.
"Udah sampe rumah nih, ayah udah ga sibuk," ucap Heeseung.
Sunghoon menabrakkan tubuhnya pada tubuh sang ayah. "Humm hoonie laper, kangen papa."
Heeseung terkekeh. "Laper atau kangen papa nih?"
Sunghoon melepas pelukannya. "Keduanya, ayoo ayah kita makan. Kita masak nasi goreng."

KAMU SEDANG MEMBACA
Sayang Hoonie
Fiksi Penggemar. Cerita tentang keluarga kecil Lee Heeseung yang berisi dengan canda tawa. Keluarga kecil yang sangat harmonis dan penuh dengan kehangatan di dalamnya. "Sayang hoonie banyak banyak." "Hoonie juga sayang ayah sama papa banyak banyak." [heejake x sun...