16: Sedih

752 63 2
                                        

"SUNGHOONN BANGUN, SEKOLAH," teriak Jake lalu masuk ke kamar Sunghoon yang dimana Sunghoon masih tertidur dengan tenang.

Jake yang kesal pada anaknya pun segera mendekat ke arah kasur lalu menarik selimut yang dipakai oleh Sunghoon.

Sunghoon yang selimutnya ditarik itu jelas terkejut lalu ia segera bangun dengan mata yang masih susah untuk terbuka.

"Bangun cepet, kan hari ini sekolah." Setelah mengucapkan itu Jake langsung keluar dari kamar Sunghoon, meninggal Sunghoon yang masih loading.

Sunghoon pun melihat jam yang berada di nakasnya, saat ia melihat jam ternyata masih jam 5 pagi tapi papanya udah heboh bangunin dia.

"Papa tuh ih, baru jam segini juga." Sunghoon merebahkan tubuhnya lagi, udara terasa sangat dingin jadi dia malas untuk bangun.

Jake memasuki kamarnya lagi, mengecek sang suami apakah dia sudah bangun atau malah tertidur lagi.

Dan benar saja Heeseung tertidur lagi padahal tadi Jake sudah membangunkannya, Jake menghela nafas lalu tersenyum paksa.

"Sabar, kalo ga sabar udah aku siram air." Jake menarik selimut Heeseung.

Heeseung yang membuka matanya kaget karena Jake tiba tiba ada di depannya dengan tatapan tajam.

"Hehehe iya iya ini bangun." Heeseung langsung turun dari tempat tidurnya lalu segera menuju ke kamar mandi untuk mandi, bahaya kalo Jake tambah marah nanti.

Kini Heeseung dan Jake sedang menunggu Sunghoon untuk turun dan sarapan bersama, anak itu lama sekali padahal tadi pagi pagi Jake sudah membangunkannya.

Sunghoon datang ke meja makan dengan tergesa gesa, panik dia tuh soalnya tadi ketiduran jadi ga sempet siap siap.

"Udah dibangunin tuh ya bangun jangan tidur lagi, ntar kalo telat siapa coba yang kena masalah, jadi buru buru kan tuh sampe pasang kancing baju aja salah," omel Jake.

Sunghoon langsung melihat seragamnya ternyata benar dia salah memasang kancing bajunya, pantas saja rasanya aneh.

"Hehe iya iyaa maaf papa."

Jake menghela nafas. "Yaudah cepet sarapan terus berangkat deh biar ga telat." Karena tidak ingin Jake marah jadi mereka sekarang langsung mulai sarapan.

"Hati hati dijalan ya kak, hoonie sekolah yang bener awas aja ga boleh nakal nakal," ucap Jake sebelum Heeseung dan Sunghoon pergi.

"Siap papa, hoonie bakal jadi anak baik."

"Iyaa dek, kakak jalan dulu ya dadahh." Heeseung dan Sunghoon langsung saja menuju ke mobil lalu masuk ke dalamnya untuk segara berangkat.

Saat diperjalanan menuju ke sekolah Sunghoon, Sunghoon menghela nafasnya. "Haa papa kenapa sih pagi pagi udah marah marah ajaa," ucapnya karena dia menyadari bahwa sang papa sangat berbeda pagi ini, soalnya pagi pagi sekali papanya sudah ngomel ngomel.

Heeseung yang tidak mengerti juga hanya menggeleng. "Ayah gatau hoon, nurut aja deh hoon kalo papa marah gitu serem banget, kalo ga nurut bisa digebug kamu."

"Ihh masa tega sampe gebug, ya ya ya ya aku kan selalu nurut, emangnya ayah ngeselin," ujar Sunghoon yang membuat Heeseung merotasi matanya malas.

"Ga usah ngajak ribut nak, nanti kamu ayah turunin di pinggir jalan mau." Setelah mendengar itu Sunghoon mempoutkan bibirnya, males sama ayahnya yang ngeselin banget.

Sesampainya di gerbang sekolah Sunghoon langsung keluar dari mobil, tidak lupa untuk berpamitan pada sang ayah sebelum masuk ke dalam sekolah.

Dengan santai Sunghoon berjalan menuju ke kelasnya, di sana sudah beberapa anak yang datang.

Sayang HoonieTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang