14. Pudar

67 14 5
                                    

Maura menumpu dagunya dengan telapak tangannya, sementara tangannya yang bebas sibuk mengaduk-ngaduk es jeruk yang dia pesan sejak ia datang ke kantin bersama dengan Metta. Metta sendiri terduduk di seberangnya dan kelihatan sibuk dengan ponselnya sembari sesekali menyuapkan mie ayam ke dalam mulutnya.

Yah, bisa dikatakan ini adalah kali kesekian Maura makan di kantin bersama dengan Metta. Hari kesekian juga Maura tidak lagi menghabiskan waktunya bersama Darren. Padahal biasanya itu paling jarang satu Minggu sekali Maura akan berkunjung ke rooftop untuk makan berdua bersama Darren, atau pergi ke suatu tempat bersama Darren, atau yang paling sederhana ya hanya diantar jemput oleh Darren. Tapi kali ini, benar-benar tidak sama sekali. Bahkan sekedar sapaan yang kerap kali mereka layangkan secara diam-diam pun sudah tidak lagi dilakukan.

Satu-satunya komunikasi yang berjalan diantara mereka hanyalah berkirim pesan. Itu pun bisa dikatakan kelewat jarang. Maura yang mengirimkan pesan di pagi hari, kemudian Darren yang membalasnya di sore hari. Lalu saat Maura membalas pesan Darren kembali, Darren akan membalasnya lagi di keesokan harinya.

Ya, jarak yang tercipta diantara mereka benar-benar sejauh itu. Seolah-olah pembicaraan mereka berdua tempo lalu dengan berakhir pernyataan tegas dari Darren bahwa dia tidak marah atau merasa cemburu karena kedekatan Maura dan Jordy adalah jawaban yang hanya sebatas kebohongan semata.

Maura tahu kalau acara ulangtahun sekolah akan dilaksanakan lusa nanti, yang artinya kemungkinan besar perhatian Darren terfokuskan pada acara tersebut sepenuhnya. Sehingga alasan keduanya seberjarak ini kemungkinan besar karena kesibukan Darren sebagai ketua pelaksana dari acara tersebut, selayaknya yang ia tekankan dihari-hari sebelumnya.

Sayangnya, setiap Maura baru menjadikan hal tersebut sebagai alasan merenggangnya hubungan mereka didetik ini, Maura selalu saja ditampar dengan berbagai hal yang membuatnya ragu seperti ini.

'Sama Elsa lagi' batinnya, kembali merasakan yang namanya kekecewan saat lagi-lagi manik matanya menangkap presensi kekasihnya yang berjalan memasuki area kantin bersama dengan Elsa.

Kemudian mereka berdua menempati meja yang sama yang terletak di dekat stand penjual makanan. Posisinya berada di seberang meja mereka, lumayan jauh memang, namun posisi Darren yang notabenenya duduk menghadap ke arahnya seharusnya memungkinkan Darren untuk bisa menatap ke arah Maura. Sayangnya, sejak Darren memasuki area kantin, Darren selalu terlihat sesibuk itu dengan ponselnya.

Kalau diingat-ingat lagi, akhir-akhir ini, setiap dia tidak sengaja bertemu dengan Darren, dia memang selalu melihat Darren sesibuk itu dengan ponselnya. Yang artinya pesannya yang selalu terlambat Darren balas kemungkinan besar adalah sebuah kesengajaan yang Darren lakukan. Kehabisan baterai ponsel seperti tempo lalu jelas tidak bisa lagi Darren jadikan alasan.

Kenapa?

Kenapa Darren seolah tengah menjaga jarak dengannya?

"Mao, gimana kalau kita pake kostum kaya gini pas tampil. Biar kaya artis korea. Lagi ada diskon gede-gedean nih" ujar Metta sembari menunjukkan layar ponselnya pada sahabatnya yang terduduk di seberangnya, memecahkan keheningan yang tercipta diantara mereka lantaran kesibukan masing-masing. Metta yang sibuk mencari kostum untuk tampil nanti, dan Maura yang sibuk dengan dunianya sendiri.

Metta mengerutkan keningnya, tampak kesal saat Maura malah mendiaminya seperti itu. "Ih Mao, kok gue dicuekin sih" rengek Metta, yang lagi-lagi tidak ditanggapi oleh Maura.

Metta pun berdecak pelan, kesal sekali dengan kebiasaan aneh yang akhir-akhir ini dilakukan Maura. Kalau tidak melamun, ya pasti melakukan tindakan tidak terkontrol bak orang kerasukan seperti tempo lalu.

"Mao---"

"Kak Darren sama Elsa kok kayanya deket banget ya Ta" ucap Maura memotong perkataan Metta. Membiarkan sedikit kegalauannya tersampaikan pada Metta. Meskipun nyatanya Maura ingin menceritakan banyak hal pada Metta tentang segala keresahannya akhir-akhir ini, namun fakta bahwa Metta belum tahu apa-apa soal hubungannya dengan Darren memaksa Maura untuk harus selalu bersikap selayaknya ia tidak menyukai Darren sama sekali apabila di depan Metta.

Maura & Darren (✓)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang