22. Lembaran baru

73 12 6
                                    

Darren terduduk tepat di seberang Papanya yang hari ini memintanya untuk bertemu. Papa bilang ada sesuatu hal yang ingin sekali dia bicarakan, makannya saat Darren menolak pun Papa meminta tolong pada Bunda Maura untuk berusaha membujuk Darren hingga akhirnya Darren mau bertemu dengannya dan berbicara dengannya.

Tadinya Papa ingin berbicara empat mata dengan Darren diluar rumah Maura karena ada banyak sekali pembicaraan yang bersifat privasi yang ingin dia bicarakan dengan Darren, tapi atas permintaan Darren juga karena keadaan Darren yang belum benar-benar pulih, pada akhirnya mereka tetap berbicara di area ruang tamu rumah Maura.

Meskipun begitu, tidak ada yang perlu dipermasalahkan mengingat rumah Maura pun sedang dalam keadaan sepi saat ini, hanya ada Darren dan juga Papanya di sana. Tadinya Bunda dan Maura ada di rumah namun lantaran Bunda tahu kalau pembicaraan diantara mereka akan sangat penting, alhasil Bunda langsung mengajak Maura keluar rumah dengan alasan berbelanja dan meninggalkan mereka berdua di sana.

Bunda tahu kalau sejak awal Papa Darren adalah ayah yang baik, dia hanya salah mengambil persepsi dan tindakan sampai akhirnya putranya yang menjadi korban. Pada dasarnya semua permasalahan diantara mereka disebabkan karena Mama Darren serta kurangnya komunikasi dari hati ke hati antara Darren dan Papanya. Jadi di kesempatan kali ini Bunda benar-benar mau memberikan mereka berdua waktu untuk membicarakan apa yang harus dibicarakan, dan menyelesaikan apa yang harus diselesaikan.

Selepas kepergian Bunda dan Maura, suasana canggung terus meliputi mereka. Mereka yang hanya terdiam membisu tanpa ada yang membuka suara lebih dulu.

Darren yang memang belum sembuh total sehingga wajahnya masih terlihat sangat pucat hanya terduduk di atas sofa dengan bersandar pada sandaran sofa. Dia memilih menundukkan kepalanya dalam-dalam dan menatap lurus kedua telapak tangannya yang saling tertaut canggung. Sementara Papa terduduk di seberangnya dengan pakaian formal yang melekat ditubuhnya. Pakaian itu adalah pakaian yang sama yang Papa Darren kenakan kemarin. Karena selepas hari itu tidak ada satupun waktu yang bisa Papa gunakan untuk memikirkan atau mengurus dirinya. Pikirannya, batinnya, dan seluruh tubuhnya benar-benar hanya terpaku pada Darren.

Pria paruh baya tersebut menatap Darren cukup lama. Ada sedikit keterkejutan sebetulnya. Hingga akhirnya dia pun sadar bahwasanya sudah selama itu dia tidak memperhatikan Darren, sampai Darren terlihat lebih kurus dari sebelumnya. Padahal dulu Papa suka sekali mencubit pipi Darren yang menurutnya gembil dan menggemaskan, tapi lihat sekarang, hanya ada pipi yang tirus dan tubuh yang terlihat ringkih. Seolah Darren hidup sendirian dengan segala keterbatasan ekonomi. Padahal selama ini Darren hidup di rumah yang mewah, bersama kedua orangtuanya yang masih lengkap dan fasilitas yang sangat cukup. Tapi semuanya tidak berjalan seperti yang ia pikirkan.

Karena bagi Darren, lengkapnya kedua orangtuanya hanya memberikan neraka di dalam hidupnya. Orangtuanya yang selalu bertengkar di rumah. Dan Mamanya, khususnya, yang selalu bersikap seenaknya demi alasan pribadinya.

Apa yang Papa lihat sekarang ini benar-benar sama seperti yang Bunda Maura katakan kemarin. Bahwa istilah anak broken home bukan saja terjadi ketika orangtuanya berpisah, tapi juga bisa terjadi saat orangtuanya masih lengkap.

Dan inilah yang selama ini tanpa disadarinya telah dia lakukan pada putra satu-satunya yang dia miliki. Putranya yang hampir benar-benar menghilang dari hidupnya beberapa tahun silam.

Dan mungkin dia juga akan kehilangan Darren jika saja Darren tidak bertemu dengan Maura dan keluarganya yang bisa memberikan sedikit kehangatan yang Darren rindukan selama ini.

"Papa udah putusin untuk cerai sama Mama!"

Tubuh Darren membeku seketika. Kalimat pertama yang Papanya katakan sangat jelas, tegas, dan menjawab semua pertanyaan di kepalanya akan pembicaraan penting yang Papanya maksud. Tapi bagaimana bisa Papanya memutuskan semuanya hanya dalam waktu satu malam saja?

Maura & Darren (✓)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang