Maura & Darren (✓)

17. Diantara ribuan 'sebab'

Dulu, satu Minggu selepas Darren menyatakan perasaannya pada Maura lalu mengajak Maura untuk menjalin hubungan dengan satu syarat sederhana yang ia berikan yang kemudian juga langsung Maura setujui tanpa pikir panjang, Maura pernah bertanya-tanya pada dirinya sendiri akan satu hal.

Apa yang menjadi penyebab suatu hubungan kandas di tengah jalan?

Disaat itu, Maura terlalu terbuai dengan rasa bahagianya lantaran bisa menjadi seorang wanita paling spesial untuk seorang Darren disaat Darren justru dikenal sebagai pria paling dingin jika berurusan dengan seorang wanita. Terlebih saat itu Maura baru menjadi siswi di sekolah tersebut kurang dari dua bulan saja. Tentu saja, sebagai manusia biasa yang sebelumnya belum pernah menjalin hubungan dengan seorang pria apalagi pria populer di sekolahnya seperti Darren, wajar bukan jika Maura merasa dirinya begitu hebat dan berbeda dari wanita kebanyakan, apalagi setelah resmi berpacaran Darren benar-benar menjadi pribadi yang sangat manis ketika bersamanya.

Tanpa sadar perasaan tersebut pun membuat Maura merasa bahwa hubungannya dan Darren terlalu sempurna dan tidak akan pernah kandas. Pun memunculkan ego dalam dirinya yang merasa ingin sekali semua orang tahu akan hubungannya dan Darren. Namun sayangnya keinginan tersebut harus dia tahan selama dua tahun dirinya menjalin kasih dengan Darren lantaran persyaratan yang Darren ajukan sejak sebelum mereka resmi berpacaran.

Sejak saat itu bahkan sampai detik ini Maura tidak masalah sama sekali jika harus selalu memenuhi persyaratan itu. Maura tidak masalah sama sekali sekalipun dia harus membohongi banyak orang, bahkan perasaannya sendiri.

Semuanya ia lakukan demi seorang Darren.

Ah... atau mungkin lebih tepatnya demi dirinya sendiri.

Sejak awal Maura bahkan tidak tahu alasan Darren memutuskan untuk mengajaknya menjalin hubungan secara diam-diam. Dia tidak tahu apa yang akan terjadi pada Darren jika orang lain terutama orang-orang di sekolah tahu terkait hubungannya dan Darren. Yang ia tahu justru apa yang akan terjadi padanya jika hal tersebut sampai terjadi. Ya, Maura akan kehilangan Darren.

Jadi sebetulnya usaha yang ia lakukan selama ini jelas demi dirinya sendiri. Agar dirinya tidak pernah kehilangan Darren.

Darren yang selalu berhasil membuatnya jatuh cinta lagi dan lagi meskipun hanya dengan senyumannya. Darren yang selalu berhasil membuatnya merasa terbang ke angkasa karena usapan lembutnya pada puncak kepalanya. Dan Darren yang selalu membuatnya merasa tidak ingin melepaskannya karena segala tindakan manisnya.

Sejak awal Maura selalu menganggap bahwa dengan dirinya yang menutup rapat-rapat hubungannya dengan Darren dari banyak orang, maka bersamaan dengan itu hubungannya dan Darren pun akan selalu baik-baik saja.

Tapi bagaimana jadinya jika sekalipun Maura telah memenuhinya, Maura justru merasa bahwa semuanya telah berubah. Entah cinta Darren untuknya, maupun afeksi Darren terhadapnya. 

Bagaimana jadinya jika akhir dari segala pengorbanannya ini justru hanya berakhir pada apa yang Maura 'tidak pahami' sejak awal...

...bahwasanya kandasnya sebuah hubungan bisa terjadi karena banyak sekali sebab.

Tidak perduli sebab itu besar atau kecil sekalipun.

Tidak perduli sebab itu mengundang tangis atau sebatas kekesalan sekalipun.

Tidak perduli sebab itu hanya dipahami oleh satu pihak atau semua pihak sekalipun.

Tidak perduli sebab itu hanya sebatas asumsi diri sendiri atau memang kenyataan pahit sekalipun.

Karena pada dasarnya semua hal yang ada di dunia ini bisa menjadi 'sebab' kandasnya suatu hubungan.

Dan diantara semua sebab itu, Maura hanya mendapatkan 'sebab' yang paling sederhana.