18. Penjelasan Kenneth

63 15 4
                                    

Saat jam istirahat tiba Jordy berjalan memasuki studio band-nya yang ternyata baru diisi oleh Darren di sana. Darren yang kali ini agak berbeda di matanya. Darren yang hanya terduduk di sofa dengan kedua kakinya yang bertumpu pada tepian meja, sementara manik matanya terus tertuju pada kedua lututnya.

Dari sudut pandangnya, Darren terlihat seperti sedang melamun sekarang. Padahal Darren sendiri yang bilang kalau dia sedang sibuk-sibuknya menjelang acara ultah sekolah. Tapi masih sempat-sempatnya juga dia melamun seperti itu. Meskipun tidak aneh juga sih mengingat semenjak Darren belum benar-benar disibukkan dengan kegiatan OSIS, Darren memang lebih sering melamun ketimbang berinteraksi dengan orang lain.

"Woy!"

Jordy menoleh ke arah seseorang yang tiba-tiba mengejutkannya dari arah belakang. Rupanya Ken. Tapi tumbenan sekali Ken datang kemari tanpa membawa makanan seperti biasanya, lihat saja kedua tangannya yang kosong. "Tumben nggak jajan lo" ujar Jordy.

Ken sendiri hanya terkekeh canggung saja tanpa menjawab pertanyaan Jordy. Sedang menyembunyikan kenyataan bahwa sebenarnya dia memang belum ke kantin dan sengaja datang kemari terlebih dahulu karena ingin berbicara empat mata dengan Darren. Sayangnya saat sudah sampai kemari, Jordy keburu sudah ada di sini.

Jordy menyipitkan matanya penuh curiga, menurutnya gaya Ken saat ini persis seperti orang yang sedang menyembunyikan sesuatu. Kemudian Ken yang menyadari kecurigaan Jordy pun langsung mendorong punggung Jordy sampai Jordy maju ke depan.

"Udah jangan di tengah pintu, nanti susah jodoh" ujar Ken, lalu dia  melangkahkan kakinya masuk ke dalam studio lalu mendudukkan dirinya di sisi Darren.

Jordy melirik sinis Ken yang terkadang bersikap seenaknya seperti itu. Tapi alih-alih berdebat, dia memilih melangkahkan kakinya ke kursi satunya dan terduduk di sana sendirian.

Keheningan pun sempat mendominasi mereka, Darren yang masih sibuk dengan lamunannya, Ken yang sebetulnya duduk dengan canggung di sana karena niatannya harus tertunda setelah melihat Jordy ada di sini. Dan Jordy yang kelihatan sedang sibuk berpikir keras, entah memikirkan apa.

"Ren" panggil Jordy. Memecahkan keheningan di studio ini.

"Ren" panggilnya lagi saat Darren tidak menyahutinya.

Sadar bahwa Jordy memanggilnya, Darren pun segera menggulirkan bola matanya ke arah Jordy lalu menatapnya dengan penuh tanda tanya.

"Ren, masa gue tuh ngerasa kalau Maura itu lagi liatin lo pas tadi pagi dan... kaya ada interaksi gitu sama lo. Gue jadi penasaran, apa lo  sebenarnya kenal ya sama Maura?" Tanya Jordy dengan tatapan penuh telisik. Entahlah, Jordy rasa saat pagi tadi Maura memang sedang melihat Darren dan seperti berinteraksi dengan Darren secara diam-diam, meskipun Maura sendiri tidak mau mengaku. Dan jujur saja hal ini berhasil mengusik dirinya. Jordy khawatir saja Maura yang kelihatan tidak benar-benar tertarik padanya itu karena Maura yang sudah punya pria lain yang ia sukai. Dan pria itu adalah Darren. Tidak mengherankan bukan mengingat Darren pun siswa populer di sekolah ini yang fans-nya tersebar di mana-mana.

Darren mengerutkan keningnya dalam-dalam, agak terkejut sebenarnya ketika Jordy membahas hal seperti ini. Padahal saat pagi tadi Jordy kelihatan tidak memperdulikan sekeliling dan fokus menggoda kekasihnya sampai rasanya hati Darren panas terbakar api cemburu. Kalau seandainya Darren tidak cinta damai, sudah dia datangi Jordy lalu menyeretnya sampai rooftop dan mendorongnya sampai jatuh sekalian.

"Maura siapa?"

Ken menoleh ke arah Darren yang malah menanyakan hal tersebut. "Jih masih siapa siapa aja. Gebetannya si Jordy, Ren" ujar Ken, ikut campur dalam pembicaraan mereka. Habisnya gemas sekali dengan Darren yang mendadak lupa ingatan seperti itu.

Maura & Darren (✓)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang