jhsr

140 13 3
                                    

sorry for typo

happy reading

















kediaman keluarga park hari ini terlihat damai dan sepi, hanya ada haru dan jeongwoo, shua dan ruka mereka masih berada di sekolah tentunya.

jeongwoo yang memang sedang tidak ada kerjaan dan dia memilih untuk diam dirumah bareng istri termanis nya.

nah jeongharu sedang berada di kamar mereka alias kamar utama, mereka lagi cuddle kangen-kangen an udah lama juga mereka gak pacaran gini, jadi mumpung lagi ada kesempatan ya digunakan dengan sangat amat baik oleh park bucin jeongwoo.

"mas gimana kalo kita liburan keluarga kalo abang sama adek udah liburan lagi?" tanya haru yang masih betah berada di pelukan jeongwoo.

"hm?, boleh nanti mas bisa kosongin semua jadwal mas di kantor" jawab jeongwoo sembari mengelus pucuk kepala haru dengan lembut.

"mas tau gak?" tanya haru lagi.

"gak, kan kamu belum bilang sayang" gemas jeongwoo mencubit pelan hidung mancung haru.

"aku kangen tau, kita udah jarang bisa cuddle berdua gini, emang nya mas gak kangen?" jawab dan tanya haru lagi.

"aku juga sama sayang, bahkan aku lebih kangen lagi pacaran berdua aja sama kamu" jeongwoo menatap haru dengan pandangan yang sangat sulit diartikan.

"hm?, apaan arti pandangan kamu kaya gitu iss" kesal haru karena jeongwoo yang menatap nya seperti itu.

"gak sayang, aku cuma lagi mikir aja, gimana kalo kita buatin ruka adek aja?" tanya jeongwoo dengan pandangan mesum nya.

"gak, aku gak mau ya mas, buntut udah dua juga, inget abang gak mau punya adek lagi" jawab haru sembari memberontak dari pelukan jeongwoo, tapi tetap tidak bisa karena pelukan jeongwoo sangat erat.

"tapi kan ruka mau punya adek, ayolah sayang, kita bikin yang ketiga" kekeh jeongwoo.

"aku bilang gak, ya gak, ya mas iss ngeyel banget udah tua juga" haru tetap pada pendiriannya.

"hm?, tapi aku gak nerima penolakan sayang" jeongwoo yang tiba-tiba mengubah posisi mereka menjadi ia mengukung haru di bawahnya.

"tap-mmphh" belum selesai haru berbicara jeongwoo lebih dulu cium bibir istrinya.

hmm kita tinggalin aja mereka berdua yaa,  mari kita pindah ke ruka dulu.

ruka saat ini sedang istirahat bersama teman baru nya yang satu kelas denganya.

"ayeon tak tidak ruka punya boneka taddy yang baru di belikan oleh daddy ruka" ucap ruka kepada teman nya yang bernama ayeon.

"ohh ayeon tau, ayeon juga punya ruka" jawab ayeon dengan antusias.

"wahh benarkah?, kalau begitu kita bisa bermain bersama ya kapan-kapan" ruka tak kalah antusias mendengar jawaban dari ayeon.

"eum!, bisa saja, ayeon akan bermain kerumah ruka weekend nanti ya"-ayeon.

"okay ruka tunggu ya"-ruka.

yah namanya juga anak sd jadi pembahasannya gak jauh dari main.

kita biarkan ruka dan ayeon meneruskan cerita mereka, sekarang kita ke shua dulu.

berbeda dengan ruka, shua sedang melakukan ulangan harian fisika, yang mana itu hal yang mudah menurut shua tapi tidak dengan jhon, yang dari tadi melakukan telepati jawaban dengan qila yang sama tak mengerti nya dengan jhon.

"stt qila no 8 apa?" bisik jhon menyenggol kursi qila dengan pelan.

kalian masih ingatkan tata letak tempat duduk mereka? kalau gak tinggal baca lagi aja chap sebelumnya.

qila yang merasa jengkel dengan jhon karena sedari tadi dia terus saja meminta contekan dengan qila, hey qila saja tidak terlalu paham dengan dengan fisika, qila juga jadi menyesal duduk di belakang dengan jhon, yang pintar fisika itu shua dan malvin tapi mereka duduk nya bersebelahan jadi qila tidak bisa menyontek.

"gw juga belum jhon" jawab qila dengan mata melotot kepada jhon.

"sst shua malvin kasi kita contekan dong" bisik qila di belakang keduanya.

tanpa mengatakan apapun tiba-tiba ada kertas kecil yang di lempar dari malvin ke meja qila.

akhirnya mereka bisa mencontek jawaban dari malvin dan shua dengan tenang.

/skip istirahat.

seperti biasa istirahat pasti mereka ke kantin elit, dan jangan lupakan jika qila juga mendapatkan hak nya setelah memberikan jhon no. kak queen crush nya jhon, jadi qila makan gratis dengan tenang.

shua dan malvin makan dengan tenang sembari mendengar ocehan jhon tentang kakak crush nya itu.

"kemarin udah gw chat kak queen nya tapi dia jawabnya lama bener dah" curhat jhon.

"baru gitu doang lo, ya lebih berusaha lah, lakik bukan" qila menyahuti jhon dengan gemas, gemas ingin menjitak jhon maksudnya.

"ck, lo mana ngerti qil, kit heart gw" ucap jhon dramatis.

"ululu kasian nya sahabat gw nih" ledek qila.

"huh dasar pendek, diam aja udah lo, ah gak seru" jhon kan pundung.

"idih ngambekan kek uke" cibir qila yang melihat jhon pundung.

"udah deh qil gak usah di gangguin anak nya lagi galau itu" shua lagi lagi mejadi penengah.

"udah lah jhon gak usah di pikirin cewe mah masih banyak kali" malvin menimpali.

"tapi gw mau nya kak queen" melas jhon.

"najis lo, gak usah sok-sok an melas njir, serem jatuhnya kalo lo yang melas" tanpa belas kasihan malvin meraup wajah melas jhon.

"udah kalian ngapain jadi ribut gini sih, lama-lama gw lempar juga kalian ke sungai belakang sekolah" shua bersabda maka semuanya diam.

a few minutes later...

krik krik...

"kalian masih mau diem di kantin sampai kapan?, bel pelajaran selanjutnya udah bunyi, ayo ke kelas" tegur shua kepada teman-teman nya yang masih nge lag.

"eh jir gegara shua ngomong panjang gw jadi nge lag" celetuk jhon setelah sadar.

"biasa aja kali jhon gw kan juga manusia" jawab shua dengan santai.

"tapo berdasarkan persifatan kita nih ya, ini rekor lo ngomong panjang, ya gak qi vin?" jawab dan tanya jhon.

"he'em, gw setuju sama jhon kali ini" qila membenarkan ucapan jhon.

"me too" timpal malvin.

shua hanya mengedikkan bahu nya tanda tak peduli, ia melanjutkan jalan nya menuju kelas.

"idih balik lagi sifat dia yang asli" jengkel jhon kepada shua.

"udah, lo dari tadi gak berhenti ngoceh jhon, ayok kita jadi ditinggal shua gegara lo" qila lantas berlari menyusul shua diikuti malvin juga.

"tuh kan gw ditinggal lagi, tau ah gw pundung pokoknya" jhon menghentakan kaki nya kelantai tanda ia sedang jengkel demgan teman-teman nya.

setelah nya jhon pun ikut menyusul shua qila dan malvin ke kelas, ya walaupun ia masih kesal dengan mereka yang meninggalkan nya.











btw kita harus tambah personil park gak ya?, eh kan shua gak mau punya adek lagi, hmm jadi bingung...

next nya pan kapan lagi ya...

tbc

park familyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang