sorry for typo
happy reading
tiga hari berlalu tapi obsidian cantik milik haru masih enggan terbuka, dan selama tiga hari juga jeongwoo tetap stay menemani haru, keadaan shua sudah membaik bagitu juga dengan ruka.
kini ketiganya tengah berada di kamar rawat haru guna menunggu sang mommy bangun dari tidur nya.
shua duduk di sofa ruangan rawat haru sedangkan jeongwoo dan ruka duduk di samping berangkar pesakit haru.
"daddy kenapa mommy bobok nya lama sekali, ruka rindu mommy" adu ruka menatap sedih kearah sang mommy.
"adek yang sabar ya, sekarang coba adek ajak mommy bicara suruh mommy bangun" titah jeongwoo dan langsung dilakukan oleh ruka.
"mommy, mommy kapan bangun nya?, ruka, abang, dan daddy sangat rindu dengan mommy, mommy abang sudah sembuh ruka juga sudah, tapi kenapa mommy tetap tidur?, mommy ruka sayang mommy, cepat sembuh yaa ruka rindu" ruka berucap sembari memegang tangan mommy nya yang terbebas dari infus.
shua mendekat kearah berangkar haru berdiri disamping daddy nya yang duduk sembari memangku ruka.
"mom, I really miss you, hurry up and recover so we can be together again" shua berbisik di telinga haru.
jeongwoo tersenyum sendu melihat ruka dan shua sangat menyayangi haru, ia berharap haru segera bangun dari mimpi indah nya agar shua dan ruka kembali dengan keceriaan mereka masing-masing.
seperti sebuah sihir jemari haru bergerak perlahan menandakan jika ia tersadar dari tidur panjangnya.
ruka yang pertama menyadari nya pun berujar heboh sembari menepuk lengan daddy nya.
"dad, dad liat jari mommy gerak dad" heboh ruka.
jeongwoo terkesiap dan tak lama ia menekan tombol yang ada di samping berangkar haru guna memanggil dokter.
perlahan mata haru terbuka, dan yang pertama kali ia lihat adalah jeongwoo beserta kedua ruka dan shua yang menatap nya bahagia.
"mom, mommy dengar suara abang?" tanya shua memastikan haru mendengar nya dan dijawab anggukan dari sang mommy.
tak lama dokter pun tiba dan segera memeriksa keadaan haru.
"syukur lah pasien sudah sadar, dan tidak ada yang perlu di khawatirkan pasien sangat kuat melawan semua rasa sakitnya, dan mungkin pasien bisa pulang sekitar 3/4 hari lagi" jelas sang dokter.
"baik terimakasih dok" ujar jeongwoo.
"kalau begitu saya permisi" dokter pun keluar dari ruang rawat haru.
jeongwoo, shua, dan ruka pun kembali mendekati haru yang tengah tersenyum melihat mereka.
"hiks mommy hiks huaaa" pecah sudah tangis ruka yang mana membuat semua terkikik geli melihatnya.
"mom gimana?, masih ada yang sakit?, bilang sama abang" ucap shua sembari menggenggam lembut tangan haru.
"mommy baik-baik aja sayang" jawab haru masih dengan suara yang lemah.
"haru" hanya itu yang bisa jeongwoo ucapkan dia terlalu bahagia karena setengah hidupnya telah kembali dan matahari nya kembali bersinar menghalau awan mendung yang beberapa hari belakangan ini mengelilingi nya.
haru tersenyum geli kearah jeongwoo dan haru merentangkan tangannya dan disambut oleh jeongwoo, shua yang paham situasi segara membawa ruka untuk mundur dan memberikan ruang untuk mommy dan daddy nya.
"really i miss you, jangan sakit lagi ya sayang, aku gak tau harus berbuat apa kalau gak ada kamu, aku bingung gimana caranya aku buat ngelanjutin hidup aku" bisik jeongwoo, haru mengelus pelan surai suaminya.
"makasi udah mau bertahan dan jaga anak-anak selama aku tidur" haru pun balik berbisik kepada jeongwoo.
jeongwoo melepas pelukan mereka dan dengan tidak tau tempatnya ia malah mencium bibir haru di depan shua yang langsung menutup mata adik nya agar tak melihat kelakuan daddy nya.
"daddy kan bisa cium mommy pas aku sama adek kalau gak ada" datar shua, dan jeongwoo cuma tersenyum canggung ia sampai lupa jika masih ada anak-anak nya di ruangan haru.
"abang sama adek gamau peluk mommy?" tanya haru.
kompak shua dan ruka langsung memeluk mommy nya.
"adek kangen sama mommy, mommy jangan tidur lama lagi yaa, nanti adek jadi sedih" ucap ruka
"iya bontot nya mommy" gemas haru.
"mom sorry, mommy jadi sakit karena nyelamatin abang seharusnya abang yang ada di posisi mommy, maaf, maaf-in abang mom hiks" shua menangis di pelukan mommy nya, sungguh ia sangat merasa bersalah karena nya mommy jadi sakit seperti ini.
"huss gak boleh bicara gitu abang, mommy nyelamatin abang karena mommy sayang sama abang, mommy gak mau liat abang luka, dan juga ini bukan salah abang, abang gak boleh nyalahin diri sendiri lagi, paham?" jelas haru agar shua tak merasa bersalah kerena nya.
jeongwoo mengelus kepala shua dengan lembut "abang ini bukan salah abang, kan mommy udah bangun, dan inget kata dokter mommy udah sehat" jeongwoo berucap dengan sangat lembut agar shua tak terlalu terpuruk dan terus menyalahkan dirinya sendiri.
"udah ya gak usah nangis, kan abang udah besar masa nangis sih" haru berusaha menghibur shua.
akhirnya shua melepas pelukan nya dari haru, bukan, bukan buat tangis nya mereda tapi shua berbalik dan memeluk daddy nya dan malah tambah kejer nangisnya.
"huks dad, abang minta maaf karena abang daddy jadi susah ngurusin abang yang sakit juga" ucap shua sambil menangis sesenggukan, kapan lagi kan ya liat anak nya yang lagi masa puber nya jadi manja lagi ke jeongwoo, tak mau membuang kesempatan jeongwoo pun membalas pelukan shua dan menenangkan sulungnya.
"siapa bilang daddy kesusahan ngurusin abang?, sama sekali nggak, abang gak ada nyusahin daddy, buktinya kan abang bantu daddy buat jagain adek dan bantu daddy buat nenangin adek pas adek lagi nangis karena rindu mommy nya" jelas jeongwoo.
shua pun sedikit tenang mendengar kata-kata jeongwoo dan shua melepaskan pelukan nya.
"daddy sampai lupa kapan melihatmu manja dan memeluk daddy boy" kekeh jeongwoo sembari tangan nya mengusak rambut shua.
"hihi hidung abang jadi merah abang cute" ruka terkikik geli melihat abang nya yang habis menangis.
"abang jangan terlalu nyalahin diri abang ya, mommy udah sembuh, dan juga mommy sama sekali gak keberatan walaupun mommy harus korbanin nyawa mommy buat anak-anak mommy" jelas haru dengan senyuman hangatnya.
"sini-sini peluk mommy dulu"-haru.
"ruka sayang mommy"-ruka.
"love you mom"-shua.
"daddy sayang kalian semua"-jeongwoo.
"mommy lebih sayang kalian"-haru.
yeayyyy akhirnya haru bangun juga...
gimana lanjut gak?, atau kita end aja ya?
hmm tbc...
KAMU SEDANG MEMBACA
park family
Randomjeongharu area. warning bxb area. homo fobia out. rate : 17+. cerita keseharian keluarga park. daddy jewu, mommy haru, kakak shua, dan adik ruka