masih sama

135 16 2
                                    

sorry for typo

happy reading

















esok harinya keadaan haru masih sama seperti hari kemarin, keadaan shua sudah sedikit membaik, sedangkan ruka demam setelah jeongwoo membawa nya kerumah sakit dan terus menangis.

"sst, sayang adek jangan nangis terus ya, nanti kepala nya makin sakit" jeongwoo berusaha untuk menenangkan anak bungsu nya.

"hiks ndak hiks mau mommy, daddy mau mommy hiks" ruka masih saja menangis.

"sayang mommy masih sakit, mommy nya adek lagi istirahat jadi adek istirahat juga ya, nanti kalo mommy liat adek nangis terus mommy ikut sedih" jeongwoo menepuk halus punggung kecil yang masih bergetar itu.

"hiks daddy mau mommy hiks mau mommy" tapi nihil, ruka masih tetap merengek ingin dengan mommy nya.

/cklek

pintu kamar rawat ruka terbuka dan menampilkan shua yang masih lengkap dengan seragam khas rumah sakitnya.

tak mengatakan apapun shua langsung mengambil ruka dari gendongan jeongwoo dan seketika ruka terdiam.

jeongwoo yang melihat itu specles, wah kenapa tidak dari tadi saja shua datang kan jeongwoo tidak perlu terlalu bersusah payah untuk menenangkan anak bungsu nya.

"adek istirahat kasian daddy dari tadi dengerin kamu nangis terus, mommy lagi sakit jadi jangan cengeng dulu" ucap shua datar yang mana itu langsung dipatuhi oleh ruka.

setelah nya shua meletakkan ruka di kasur pesakit nya.

"daddy istirahat aja dulu di kamar rawat mommy, biar abang yang jaga adek" ucap shua ke jeongwoo.

jeongwoo menghampiri shua dan mengelus rambut shua dengan halus.

"daddy titip adek dulu ya, kalo abang udah capek abang bisa panggil daddy ke kamar rawat mommy" ucapan jeongwoo pun di balas anggukan oleh shua, dan jeongwoo pun pergi ke ruang rawat haru.

setelah keluar dari ruang rawat ruka jeongwoo pun bergegas ke kamar rawat haru.

sesampai nya di depan kamar rawat haru jeongwoo sempat terdiam sebentar ia berharap haru akan menyambut nya jika ia masuk ke dalam, dengan pelan jeongwoo membuka pintu nya dan langsung masuk.

tapi saat ia sudah berada di samping berangkar pesakit haru, keadaan haru masih tetap sama, mata cantik itu masih terpejam seakan ia sedang bermimpi indah dan malas untuk terbangun lagi.

jeongwoo duduk dan dengan perlahan ia genggam tangan haru yang terbebas dari infus itu, masker oksigen yang masih digunakan haru pun tak menghalangi paras cantik namun sedikit pucat itu.

"haru sayang jangan kelamaan tidur nya ya, aku sama anak-anak rindu banget sama mommy, adek masih demam karna terlalu syok sama keadaan kamu, abang jadi makin pendiam, aku nunggu kamu disini, jangan tinggalin aku sama anak-anak sendiri tanpa kamu, aku, abang, dan adek kita rindu kamu haru, get well soon sayang" terakhir jeongwoo mencium kening haru, mungkin karena terlalu lelah dari semalam ia menjaga ketiga permata nya jeongwoo pun terlelap di samping haru dengan tangan yang masih setia ia genggam.

sedangkan di kamar rawat ruka shua tengah memangku adik nya yang tak bisa tidur katanya.

"abang mommy kenapa bisa sakit?" pertanyaan yang di lontarkan ruka mampu membuat shua terdiam dan kaku.

"abang?, abang kenapa?, abang sakit?" tanya ruka beruntun karena tak mendapatkan respons dari abang nya.

shua tersadar dari terkejut nya saat ruka menggucang kecil bahu nya.

"adek tidur ya, adek masih butuh istirahat biar cepat sembuh" shua mengalihkan pembicaraan nya.

"tapi abang adek gak bisa tidur iss" kesal ruka memukul kecil bahu shua.

"yaudah abang harus apa biar adek bisa tidur?" tanya shua.

"gak tau abang" jawab ruka dengan tatapan polosnya.

"hhh, yaudah gini aja dulu abang juga capek" shua memejamkan matanya namun tetap terjaga.

ruka yang melihat abang nya memejamkan matanya pun memeluk abang nya dan meletakkan kepalanya di dada bidang sang abang.

shua menyadarinya pun mengelus pelan rambut halus ruka.

tak berselang lama shua mendengar suara dengkuran halus milik ruka, shua tersenyum.

"katanya gak bisa tidur tapi baru nempel udah pulas aja tidurnya" shua tertawa kecil, gemas melihat tingkah adik nya--ah apakah ini yang akan menjadi kakak?, tingkah anak bungsu nya saja masih melekat, shua jadi geli sendiri mengingat ruka yang ingin punya adik.

kita biarkan dulu ke sweet an kaka adik park ini, ke jeongharu dulu yuk...

jeongwoo sudah terbangun dari tidur nya, dan haru masih setia memejamkan matanya.

kini dokter tengah memeriksa keadaan haru.

"keadaan pasien sudah cukup membaik, dan mungkin akan tersadar beberapa hari lagi, dan tidak ada luka yang begitu serius, pasien cukup kuat melawan sakitnya, padahal benturan yang terjadi pada saat kecelakaan cukup keras" jelas sang dokter.

"baik terima kasih dok" tak lupa jeongwoo mengucapkan terima kasih.

"kalau begitu saya akan keluar menangani pasien lainya, kalau terjadi apa-apa anda bisa memanggil saya" pamit dokter tersebut.

jeongwoo kembali menduduk-an diri nya di samping ranjang pesakit haru.

"aku harap kamu cepat sadar sayang" dan jeongwoo kembali menelungkup kan kepala nya di lipatan tangannya.
















kira-kira next nya kapan lagi ya?

buat yang baca book aku yang jeongharu (one shoot) itu aku masih unpublis ya, selain vote nya yang dikit itu juga karna bab nya berantakan jadi aku unpublis.

tbc

park familyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang