rs

149 14 1
                                    

sorry for typo

happy reading

















shua tengah menunggu jemputan dari jeongwoo, hari yang sangat melelahkan bagi shua.

saat tengah asik menunggu shua melihat ada anak kecil yang terlihat bimbang di sebrang jalan dekat lampu merah itu, sepertinya dia kesusahan untuk menyebrang jalan.

shua yang melihat itu pun tanpa ragu mendekati anak itu.

"hai, apa kau perlu bantuan?" tanya shua pada anak yang lebih muda itu.

"mm, aku kesulitan menyebrang kak" jawab anak itu.

"sini biar kakak bantu" shua mengulurkan tangannya dan langsung di sambut senang oleh anak itu.

saat lampu pertanda menyebrang sudah hijau shua pun mengajak anak itu untuk ikut melangkah dengannya.

"terimakasih karena sudah membantu ku untuk menyebrang kak" ucap anak tadi dengan senyum manis nya.

"sama-sama, kalau boleh tau siapa namamu?" anak kecil tadi pun mengulurkan tangannya kembali dan kali ini shua yang menyambut nya.

"kenalin nama aku yejin, emang kaya perempuan namanya tapi kata ayah itu buat mengenang bunda yang udah bahagia di surga" ucapnya yang mampu membuat shua terdiam tapi tak lama shua langsung mengubah mimik wajahnya dan tersenyum.

"yejin nama yang bagus, nama kakak shua,  panggil kak shua aja ya" jawab shua sembari mengelus pucuk rambut yejin.

"eum!, okay kak shua, sekali lagi makasi ya, kalo gitu yejin harus pulang takut di cariin ayah nantinya" yejin pun pergi sembari melambaikan tangan nya, shua membalas lambaian tangan yejin sampai yejin hilang dari pandangan nya.

setelah nya shua pun kembali ke tempat biasa ia menunggu jemputan, tapi saat akan menyebrang tiba-tiba saja ada mobil yang melesat kencang kearah shua dan-----

BRAK

shua membuka matanya saat ia merasa kan tubuhnya ada yang mendorong nya ke trotoar.

ia merasa kan sakit karna kepalanya terhantuk pinggiran jalan tapi itu tidak penting selarang, shua berjalan mendekat ke kerumunan tempat orang yang menolong nya.

saat berhasil menembus kerumunan itu shua tertegun melihat sosok yang mendorong nya tergeletak mengenaskan dengan darah yang membaluri tubuh itu.

"mommy" lirih shua yang masih terpaku dan belum bisa mencerna semua kejadian ini.

saat tersadar shua langsung lari mendekat kearah mommy nya yang sudah kehilangan kesadaran nya.

"MOMMY, MOMMY BANGUN MOM!" shua berteriak seakan itu akan membangunkan mommy nya.

"hiks mommy bangun mommy!!" shua menangis, lantas ambulans pun datang dan langsung membawa haru kedalam dan juga shua.

di dalam ambulans hanya ada suara tangis shua yang meraung karna merasa bersalah atas kejadian ini.

seharusnya dia yang ada di posisi mommy nya sekarang, kenapa mommy nya yang harus terbaring mengenaskan seperti ini, shua sangat merasa hancur sekarang.

"hiks mommy maaf in abang, hiks karna abang mommy jadi gini hiks" tangis shua semakin pilu.

tak lama kemudian mereka telah sampai di rumah sakit dan haru langsung di bawa ke ruang operasi langsung untuk penanganan.

"maaf nak kamu harus menunggu di luar, dan sebaiknya kamu juga menghungi keluarga kamu" ucap salah satu suster.

shua terdiam saat pintu itu ditutup, dan dengan tangan yang bergetar shua mengambil hp nya yang ada di ransel sekolahnya, dan langsung mendial nomor sang daddy.

park familyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang