sorry for typo
happy reading
hari ini haru sudah di per-bolehkan untuk pulang, karena keadaannya sudah membaik tapi harus ada rawat jalan lagi untuk memastikan kondisi nya lagi.
haru tinggal menunggu cairan infus nya yang tinggal setengah itu habis saja dan ia akan di per-bolehkan untuk pulang.
saat ini di ruang rawat haru hanya ada jeongwoo saja karena ruka dan shua sekolah setelah beberapa hari dispen.
"sayang beneran udah gak ada yang sakit?" tanya jeongwoo khawatir.
"ini udah yang ke sepuluh kali nya kamu nanya gitu mas, beneran aku udah gapapa, aku idah sehat juga kok, kan dokter tadi udah bilang kalo aku udah boleh pulang, cuma tinggal rawat jalan aja buat masti-in keadaan aku tetap fit" jawab haru, sebenarnya haru lelah ditanya seperti itu terus oleh jeongwoo, ia tau suaminya ini khawatir dengan nya, tapi ini sudah pertanyaan yang ke sepuluh kali nya, bagaimana haru tidak jengah kalau terus-terus an di tanya terus.
"hhh, kalau ada yang masih sakit kamu bisa langsung bilang ke aku ya, jangan di tahan ya sayang" ujar jeongwoo sembari mengelus kepala haru, ini posisi nya jeongwoo yang duduk di sebelah haru dan haru nyandarin kepala-nya di dada jeongwoo.
"iya suami ku~" jawab haru dengan gemas.
"ais kenapa kamu lucu banget sih sayang, beneran ini yang udah punya anak dua" gemas jeongwoo mencubit pelan hidung mancung haru.
"apaan sih mas, aku idah tua tau!" kesal haru.
"loh, kok kamu marah sih sayang, ini juga kenapa pipi nya jadi merah gini?" jeongwoo yang masih gencar menggoda haru.
"iss, gatau deh haru marah sama mas!" marah haru dan jeongwoo hanya terkekeh pelan menanggapi haru yang sayang nya masih sangat lucu walaupun sudah berkepala tiga, ah jeongwoo jadi pengin nambah anak aja rasanya.
"jangan dong kalau kamu marah nanti siapa yang bisa aku godain lagi coba?" jeongwoo masih dengan aksen jail nya.
"godain aja sana selingkuhan kamu" ketis haru, yang mana langsung membuat jeongwoo mulai merasa bersalah.
tak mendapatkan respons dari jeongwoo pun haru menolehkan kepala nya keatas melihat jeongwoo yang seperti nya mulai merasa bersalah lagi dengannya.
haru meraih dagu jeongwoo agar bertatapan lagi dengan nya dan langsung mengecup singkat bibir suaminya.
"maaf-in haru ya mas, haru ngomong nya pasti kelewatan, haru minta maaf udah buat mas sedih" ucap haru melas.
"gapapa sayang" jawab jeongwoo lantas memeluk haru dan menumpukan dagu nya di bahu sempit haru.
"maaf-in mas ya, yang udah pernah ngecewain kamu sama anak-anak" lirih jeongwoo pelan tapi mampu di dengar oleh haru.
"aku udah maaf-in mas jauh sebelum mas minta maaf, itu semua kan udah berlalu jadi mas jangan terus-terusan kaya gini ya" haru mengelus surai jeongwoo dengan lembut.
jeongwoo melepaskan pelukan nya dan menatap haru dengan pandangan memuja nya "maaf, dan makasi sayang" dan lanjut lagi memeluk haru.
haru tersenyum lembut melihat tingkah jeongwoo, jika dilihat jeongwoo jauh lebih manja sebenarnya dari pada ruka si bungsu.
"mas jeo lucu deh kalo lagi clingy gini" kekeh haru masih dengan tangannya yang mengelus lembut surai suaminya.
"biarin aja, nanti kalo anak-anak dateng pasti aku gak dapet lagi manjaan sama kamu, karena mereka bakal ngerebut kamu dari aku" sekarang haru tau kalau jeongwoo ini sedang iri dengan shua dan ruka, yang katanya mau nambah anak baru dua aja jeongwoo udah merasa ter-asing-kan, gimana kalau nambah?, ck ck.
"MOMMY RUKA DATANG" nah kan baru aja di omongin udah dateng aja si bungsu.
"adek jangan teriak ini rumah sakit bukan hutan" dan si sulung yang menegur adik nya.
"hehe, ruka mau sama mommy!" semangat ruka dan berlari kearah mommy nya.
"pelan-pelan sayang nanti jatuh" tegur haru, kenapa bungsu nya tambah petakilan dan sangat aktif sekali?, pikir haru melihat tingkah bungsu nya ini.
"gak akan mommy, kan ada mommy" nah kan gak nyambung, haru cuma geleng-geleng aja ngehadepin tingkah petakilan jeongwoo kedua ini.
"mommy sekarang pulang kan?" tanya shua kalem di peluk mommy nya dari sisi kanan sedangkan ruka di sisi depan dan jeongwoo di sisi kiri.
"iya abang, tinggal nunggu infus nya abis aja" jawab haru dengan lembut.
"mommy masih ada yang sakit gak?" nah kan ni anak nya rata-rata ngambil sifat daddy nya semua hadeh.
"gak ada, mommy udah sehat kok" balas haru lagi.
"yaudah, kalo mommy butuh sesuatu bilang aja ke abang ya" ujar shua dan mendapat anggukan saja dari haru.
pintu ruangan rawat terbuka dan muncullah dokter yang selama beberapa hari ini memeriksa haru dan juga seorang suster di belakang nya.
"permisi, saya ingin memeriksa sekaligus melepas infus pasien" ucap sopan dokter tersebut, panggil aja dokter kim.
"oh ya dokter silahkan" balas jeongwoo dan memberikan ruang untuk dokter kim, begitu pun dengan shua yang langsung membawa ruka dengan nya.
"bagus kondisi pasien sudah stabil, tapi ingat harus tetap rawat jalan untuk pengobatan luka luar nya" jelas dokter kim, dan suster nya pun melepas jarum infus yang ada di tangan haru.
"pasien boleh pulang hari ini, dan saya juga ingin pamit, permisi" dan dokter kim pun keluar dari ruang rawat haru, tak lupa juga jeongwoo mengucapkan terima kasih kepada dokter kim.
"yaudah ayo kita pulang" jeongwoo pun menggendong haru ala koala dan sukses membuat haru terkejut.
"mas turunin aja aku kuat kok buat jalan sampai mobil" haru menepuk pundak jeongwoo agar di turunkan tapi jeongwoo enggan menurunkan nya dan langsung berjalan mendahului shua dan ruka yang membawa tas yang berisi peralatan haru selama di rumah sakit.
shua menatap malas daddy nya dan ruka yang tetap happy kiyowo di belakang berjalan sambil memegang baju abang nya yang membawa tas mommy nya.
"mas anak-anak jangan di tinggalin, itu juga abang bawa tas nya sendiri" oceh haru di gendongan jeongwoo.
"sst, gapapa sayang, abang bisa kok itu bawa nya, adek aja gak masalah kok" santai jeongwoo, sedangkan haru malah menyembunyikan wajah nya di bahu seluas samudra milik jeongwoo, pasal nya sekarang mereka menjadi sorotan orang yang berlalu lalang di koridor rumah sakit, sunggu keluarga yang harmonis.
/skip.
sekarang mereka sudah sampai di rumah dan tengah duduk si ruang santai setelah semua barang sudah di rapikan.
"mommy daddy boleh tidak ruka mengajak teman ruka untuk bermain kerumah?" tanya ruka menatap kearah daddy nya.
"boleh, emang temen adek berapa yang mau kesini?" jawab dan tanya jeongwoo.
"hanya satu dad namanya ayeon!" seru ruka semangat.
"oke gapapa, asalkan jangan bermain permainan yang menyakitkan okay?" jeongwoo.
"okay dad!" ruka pun melanjutkan kegiatan makan snack nya yang tertunda.
"mom, dad abang kekamar dulu ya ada tugas yang belum abang kerjain dan juga deadline" pamit shua.
"iya abang, nanti jangan lupa turun lagi buat makan malam ya" sahut haru.
"iya mom, kalau gitu abang ke kamar dulu ya" shua pun melenggang pergi kekamar nya.
"adek belum mandi kan?, mandi dulu ya sama daddy" ajak jeongwoo dan langsung di iyakan oleh ruka.
"sayang kamu istirahat aja dulu, makan malam biar maid aja yang nyiapin nya" jeongwoo pun menggandeng lengan haru dan juga menggendong ruka di sisi lain nya.
"iya mas" jawab haru dan mereka pun kekamar sembari menunggu jam makan malam.
tbc.
KAMU SEDANG MEMBACA
park family
De Todojeongharu area. warning bxb area. homo fobia out. rate : 17+. cerita keseharian keluarga park. daddy jewu, mommy haru, kakak shua, dan adik ruka