Gelaran karpet merah menyambut kedatangan keluarga Dewantara dilokasi pembukaan pekan olahraga, sejumlah wartawan terlihat mengabadikan moment tersebut hingga suara kamera terdengar menggema bergantian.
Popularitas keluarga Dewantara yang berkecimpung didunia bisnis serta entertaiment memang sudah tidak diragukan lagi. Selain Antariksa yang merupakan seorang aktor, Kenan juga merupakan salah satu keluarga Dewantara yang cukup terkenal dikalangan masyarakat karena ketampanannya, meskipun remaja itu tidak ikut menggeluti dunia keartisan seperti beberapa saudaranya. Tuam muda yang sebentar lagi akan berusia 17 tahun itu telah mampu menyihir banyak pasang mata, terutama kalangan kaum hawa.
Setelah pihak penyelenggara acara pembukaan pekan olahraga memberikan sambutan singkat, keluarga Dewantara diarahkan untuk menempati tempat yang telah disediakan. Acara tersebut dibuka dengan pertunjukkan seni, menampilkan kesenian khas Indonesia.
Acara itu telah berjalan selama beberapa menit, Kenan mulai merasakan adanya gejolak lain. Ia beranjak mendekati ayahnya untuk meminta izin undur diri sebentar dari acara yang sedang berlangsung karena merasa mendapatkan panggilan alam yang harus segera dirinya selesaikan.
Diiringi 3 orang pengawal, Kenan beranjak menuju salah satu toilet dengan diantar oleh seorang panitia acara.
"Terima kasih, paman"
Panitia itu menunduk sopan pada Kenan kemudian beranjak pergi.
"Tunggu dulu, saya ingin ketoilet, kalian ingin ikut saya?" Ujar Kenan karena ketiga pengawal turut mengikuti langkahnya memasuki area toilet"
"Mohon maaf tuan muda, ini demi keamanan anda" Ujar seorang pengawal.
"Saya tidak akan hilang, Keberadaan kalian membuat orang lain tidak nyaman"
Ketiganya saling perpandangan, tak dapat dipungkuri beberapa orang terlihat bergegas cepat menyelesaikan urusan mereka ketika melihat Kenan dan pengawalnya memasuki lingkungan toilet.
"Baiklah tuan muda, jika ada apa-apa teriak saja"
Ketiga pengawal itu beranjak pergi setelah menunduk sopan pada Kenan.
"Gini banget jadi gue, ketoilet aja diikutin" Gerutu Kenan.
Setelah menyelesaikan urusannya didalam bilik toilet, Kenan beranjak menuju wastafel kemdian mencuci bersih tangannya dengan sabun.
Tampa Kenan sadari, sepasang mata tajam memperhatikannya begitu intens. Seorang pria muda menghampiri Kenan kemudian menepuk punggungnya, dan setelahnya beranjak pergi tampa sepatah katapun, meninggalkan kebingungan pada diri Kenan. Menyudahi kebingungannya, Kenan segera keluar dari toilet.
"Tuan muda!!"
Salah seorang pengawal menghentikan langkah Kenan, ia mendekat dan meraih secarik kertas kecil dipunggung Kenan yang ia lihat ketika remaja itu melewatinya dipintu utama toilet.
"Apa itu?"
Pengawal tersebut dengan sangat sopan memberikan kertas itu, membiarkan Kenan tau lebih dulu isi dari kertas tersebut.
"Tuan muda, apakah ada hal mencurigakan" Tanya pengawal karena melihat raut wajah Kenan yang tampak berbeda dari sebelumnya.
Kenan menggelangkan kepala kemudian memasukan kertas itu kedalam kantong jaketnya.
"Jangan beritahu ayah dan yang lainnya tentang kejadian ini, bukan masalah serius" Ujar Kenan kemudian melangkah pergi diikuti ketiga pengawal.
~~~●○☆○●~~~
Untuk yang kesekian kalinya, Kenan membaca dengan seksama setiap bait tulisan dikertas itu. Ia tidak mengerti situasi seperti apakah yang saat ini tengah dirinya hadapi, entah sebuah teror seperti sebelumnya atau hanyalah sebatas gurauan belaka dari seseorang yang tidak bertanggung jawab.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cerita Kita
Short StoryCerita ini hanylah fiktif belaka, murni karangan penulis tampa bermaksut menyinggung kalangan manapun. Seluruh tokoh adalah milik tuhan dan keluarganya, penulis hanya meminjam nama. HANYA FIKTIF BELAKA Bahasa tidak baku lo-gue